Jumat, 17 Juni 2022

Kakorlantas Soal Imbauan Berkendara Tak Pakai Sandal Jepit : Proteksi Diri Cegah Fatalitas Kecelakaan

www.kemlagi.desa.id - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan ihwal imbauan penggunaan sandal jepit untuk pengendara sepeda motor. 

Firman menyebut imbauan itu penting untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan di jalanan. Awalnya, Firman mengumpamakan seorang pengendara yang hendak pergi menggunakan sepeda motor dengan jarak dekat. 

Alih-alih menggunakan sandal jepit, Kakorlantas menghimbau pengendara itu seharusnya menggunakan sepatu untuk menghindari kecelakaan. 

Karena menurut Firman, kecelakaan justru kerap terjadi saat pengendara melakukan perjalanan jalan dekat yang rutin dilakukan setiap hari. 

“Karena ada masyarakat yang bilang begini ‘Pak cuman deket aja Kok, Masa cuman mau beli tempe doang ke pasar (pakai sepatu) segala macam itu’. Kecelakaan dijalan justru dari rumah ke pasar beli tempe yang dia rutin tiap hari dan tidak ada kecelakaan itu memang yang sengaja,” ucap Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, Rabu (15/6/2022). 

Oleh karena itu, setiap pengendara sepeda motor hendaknya, lanjut Firman, untuk mempersiapkan sebaik mungkin sebelum keluar rumah menggunakan motor baik jarak dekat maupun jarak jauh. Salah satunya menggunakan sepatu, helm dan jaket sebagai bentu ikhtiar untuk menghindari kecelakaan. 

“Tapi dengan kita sudah ikhtiar kalau dalam agama. Ikhtiar kita maksimalkan kalau masih terjadi juga Tuhan sudah punya rencana, tapi kita ikhtiar maksimal. memperkecil fatalitas kecelakaan dengan memberikan perlindungan yang cukup bagi anggota tubuhnya roda dua khususnya,” jelas Firman. 

Sekali lagi, Firman mengatakan bahwa penggunaan sandal jepit tidak ada proteksi jika bersentuhan langsung dengan aspal. Lain hal, jika penggunaan sepatu, maka tingkat fatalitas kendaraan akan sangat minim. 

“Mohon maaf saya bukan men-strassing pakai sendal jepitnya, tidak ada perlindungan pake sandal jepit itu. Karena kalau dia sering pake motor (dengan sandal jepit) kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita itulah fatalitas,” jelas Firman. 

Firman juga menegaskan tidak ada tilang untuk pengendara roda dua yang menggunakan sandal jepit. Namun petuga akan memberikan himbauan dan edukasi jika menemukan pengendara menggunakan sandal jepit. Firman mengakui, budaya ini akan sulit untuk diterapkan. 

Namun, ia yakin ke depan masyarakat akan mulai sadar memproteksi diri dengan peralatan lengkap saat berkendara motor. 

“Saya sampaikan kepada anggota kalau ketemu dengan para pengemudi yang masih menggunakan itu (sandal jepit) sarankan untuk meminta perlindungan,” ucap Firman.

“Tidak ada sanksi tilang, saya sudah sampaikan untuk ops patuh tahun ini kita sudah dibantu dengan etle. Yang ktmu dijalan kita akan berikan edukasi termasuk tadi. Ini mungkin tidak gampang masa masa dulu ketika dipaksa pakai helm juga yang panas ada, tapi ketika masyarakat menyadari kepala saya ini penting,” sambung dia. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Selasa, 14 Juni 2022

Vaksinasi PMK bagi Hewan Ternak Belum Diterima


www.kemlagi.desa.id - Target vaksinasi hewan ternak di Kabupaten Mojokerto, meleset. Itu setelah, pemerintah pusat tak kunjung mendistribusikan vaksin ke daerah yang terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah mengatakan, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut terkait vaksinasi yang menyasar hewan ternak di wilayahnya. Daerah masih belum mendapat kepastian terkait dimulainya penambahan imun tubuh pada hewan ruminansia berkuku belah yang rentan terjangkit PMK ini. 

’’Rapat awal dulu, janjinya minggu ke dua bulan Juni. Tapi, sampai sekarang belum ada kiriman dari pusat, jadi mundur dari target (10 Juni) awal,’’ ungkapnya, kemarin. 

Setelah belakangan koordinasi dengan kementerian pertanian, lanjut Nurul, sejauh ini pengadaan vaksin untuk menghadapi merebaknya PMK di daerah masih berproses. 

Hanya saja, meski nantinya vaksin sudah didroping ke daerah. Sasarannya, masih terbatas. Sesuai petunjuk kementerian, tim satgas PMK harus memprioritaskan jenis sapi perah. Padahal, di Kabupaten Mojokerto, hampir 90 persen lebih, PMK menyerang sapi potong.

’’Sapi perah dulu dan sapi potong sekitar sapi perah yang didulukan. Tapi kalau vaksin didrop dalam jumlah banyak, ya langsung divaksin semua,’’ paparnya. 

Disebutnya, vaksinasi akan tetap mempertimbangkan jumlah dosis yang diterima. Sesuai data disperta, sapi perah di Kabupaten Mojokerto tersebar di 11 kecamatan. Meliputi, Trawas, Pacet, Gondang, Pungging, Jatirejo, Sooko, Mojosari, Puri, Bangsal, Dlanggu, dan Trowulan. 

Sedangkan, tujuh kecamatan lainnya, menyusul. Di antaranya, Gedeg, Jetis, Dawarblandong, Kemlagi, Ngoro, Kutorejo, dan Kecamatan Mojoanyar. 

’’Tapi kemarin hasil rapat zoom dengan dirjen, vaksin diutamakan dikirim ke daerah yang sedang ditetapkan wabah oleh mentan. Maka, harapan saya dapat vaksin dosis banyak sehingga bisa segera vaksin secara keseluruhan tanpa mendahulukan yang sapi perah,’’ tandasnya. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Minggu, 12 Juni 2022

Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Indonesia, Tingkat Kesakitan Rendah

www.kemlagi.desa.id - Subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Indonesia. Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif. 

Ada 4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022. 4 kasus itu terdiri dari 1 orang positif BA.4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali. Sisanya 3 orang kasus positif BA.5. 

Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei. 

Kondisi klinis tiga orang itu antara lain dua orang tidak bergejala dan satu orang gejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah vaksin Booster bahkan sampai ada yang 4 kali divaksin COVID-19. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan di tingkat global secara epidemiologi subvarian BA.4 sudah dilaporkan sebanyak 6.903 sekuens melalui GISAID. 

Laporan tersebut berasal dari 58 negara dan ada 5 negara dengan laporan BA.4 terbanyak, antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel. 

Sedangkan BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 sekuens dari 63 negara. Ada 5 negara dengan laporan sekuens terbanyak yaitu Amerika, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan. 

“Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2. Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata dr. Syahril pada konferensi pers secara virtual di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6). 

Ada 3 negara yakni Afrika Selatan, Portugal, dan Chili, yang kenaikan kasus COVID-19 dikaitkan dengan meningkatnya kasus BA.4 dan BA.5. Sementara di Indonesia kasus adanya BA.4 dan BA.5 dimulai di awal Juni 2022. 

Dikatakan dr. Syahril, yang perlu diwaspadai yaitu immune escape, artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron. 

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id (D2). 

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik drg. Widyawati, MKM

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi