Jumat, 15 April 2022

Upaya Pemkab Mojokerto Wujudkan Desa Bersinar (Desa Bersih dari Narkoba)

www.kemlagi.desa.id - Guna terciptanya desa bersih dari narkoba atau Desa Bersinar di Kabupaten Mojokerto, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur menggelar audensi bersama Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dan didampingi oleh OPD terkait.

Agenda audensi ini berlangsung di Ruang Rapat Asisten Skretariat Daerah Kabupaten Mojokerto, Selasa (12/4) pagi. Dalam mendukung terciptanya Desa Bersinar, diharapkan desa dapat melaksanakan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). 

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024 dan Permendagri Nomor 12 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika. 

Selain itu Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto akan menjadi desa pertama yang dipilih oleh BNN Jawa Timur untuk menjadi Desa Bersinar dan rencananya ada kegiatan satu tahun dalam mengejarkan desa berbasis Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) adalah intervensi di bidang rehabilitasi terhadap penyalahguna narkoba yang dirancang dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat melalui agen pemulihan dengan memanfaatkan fasilitas dan potensi masyarakat sesuai dengan kearifan lokal. 

Terdapat beberapa daerah yang menjadi fokus perhatian dalam menangani narkotika yaitu di daerah Pacet, Trawas, Ngoro, Gondang, dan Mojosari peredaraan narkotika sangat luar biasa. Program desa bersinar ternyata bukan satu program dari BNN akan tetapi terdapat tiga pilar yang mengusung program desa bersinar yaitu BNN, Kemendes, dan Kemendagri. 

Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh desa yang dipilih menjadi desa bersinar seperti kepala desa dan perangkat desa harus berkomitmen dan ada juga kegiatan desa bersinar yaitu sosialisasi, deteksi dini tes urin kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, sampling beberapa masyarakat dan membentuk relawan. 

Dalam menanggapi audiensi bersama BNN Provinsi Jawa Timur, Ikfina berharap karena lingkup kota dan kabupaten sangat dekat kedepannya ada regulasi baru terhadap BNN Kota Mojokerto menjadi BNN Mojokerto Raya dalam menangani kasus narkotika. 

"Karena melihat efisiensinya misalkan nanti kalau sudah Mojokerto raya, kantornya ada dikota barangkali nanti untuk rehabilitasinya dan lain-lain yang menyiapkan Kabupaten Mojokerto," tuturnya. 

Lebih lanjut, Ikfina mengintruksikan kepada OPD terkait dalam mendukung upaya Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging menjadi Desa Bersinar dan mengulas lagi rencana aksi desa terkait dengan program BNN Provinsi Jawa Timur. 

"Menjadi dasar dalam tugas sehingga menjadi diposisikan Bangkesbangpol, diposisikan DPMD, dan camat yang bersangkutan yaitu Kecamatan Pungging bersama-sama nanti kita bersama bersinergi apa yang bisa kita support dalam pelaksanaan desa bersinar Kecamatan Pungging. 

Berikut juga yang tidak kalah penting adalah rencana aksi tolong untuk dites lagi dan direview lagi, kalau nanti rencana aksi sudah clear tinggal pelaksanaan maka bisa kita dapat anggarkan," katanya. 

Selain itu, Ikfina imbau kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto supaya menyiapkan Pukesmas terdekat dengan Desa Lebaksono terkait dalam menangani pasien narkotika. 

"Dinas Kesehatan untuk perlu merespon dan menyiapkan Pukesmas diminta setidaknya Pukesmas Pungging yang paling dekat dengan itu untuk dipersiapkan dikoordinasikan nanti apa yang bisa disiapkan barangkali untuk rujukan-rujukan," pungkasnya.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Kamis, 14 April 2022

Upaya Pemkab Mojokerto Wujudkan Desa-Desa Mandiri

www.kemlagi.desa.id - Guna memajukan desa yang mandiri di Kabupaten Mojokerto, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menerima Tim Pendamping Profesional (TPP) Desa melakukan audensi bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Audiensi kali ini, Bupati Ikfina didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko serta OPD terkait. Agenda audensi ini berlangsung di Ruang Rapat Asisten Skretariat Daerah Kabupaten Mojokerto, Senin (11/4) siang. 

Dalam agenda audensi ini, TPP Desa memaparkan fasilitas yang diberikan dalam mengembangkan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, peningkatan sumber daya manusia, pengembangan ekonomi desa, dan penanganan masalah yang ada di desa Kabupaten Mojokerto. 

Dalam hal ini, terdapat progres pendaftaran badan hukum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di Kabupaten Mojokerto tahun 2022. Sedikitnya ada 150 BUMDes yang sudah terverikasi persetujuan nama, sedangkan ada 30 BUMDes yang masih proses pendaftaran hukum, 27 BUMDes terverifikasi badan hukum, dan 92 BUMDes belum mencoba pendaftaran. 

Lebih lanjut, dalam arah pembangunan desa tahun 2020-2024, ada dua tipe yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. 

Pertama, desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan. 

Sedangkan untuk tipe kedua, ada penambahan terhadap desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan, desa berjaring, dan desa tanggap budaya. 

Selain itu, dalam mendukung desa mandiri, terdapat paparan terkait data Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022. 

Adanya kemajuan desa di Kabupaten Mojokerto dilihat dari komparasi tahun 2020 hingga 2021. Dari total 299 desa pada tahun 2020, ada 22 desa mandiri. 

Sedangkan tahun 2021 terdapat 45 desa, pada tahun 2020 desa maju ada 114 desa, di tahun 2021 sebanyak 152 desa. 

Sementara desa berkembang, di tahun 2020 terdapat 163 desa, tetapi di tahun 2021 ada penurun menjadi 102 desa. 

Dalam menanggapi audensi dengan TPP Desa, Ikfina menjelaskan terkait desa menuju desa mandiri cara merespon program-program yang ada di desa baik dari kementrian desa maupun yang lain supaya dapat berjalan lancar maka pemerintah desa bisa menjadi salah satu kunci utamanya. 

"Kita punya 299 desa SDM kunci ini adalah kepala desa dengan perangkatnya, BPD, kemudian lembaga-lembaga kemasyarakatan desa ini adalah SDM-SDM kunci yang jumlahnya tertentu, tetapi SDM kunci dengan jumlah tertentu inilah yang kemudian nanti akan yang menggerakkan semua potensi yang ada di desa, potensi alam, potensi SDM dan potensi lainnya untuk bisa melakukan satu gerakan menuju kemandirian dan kesejahteraan desa," pungkasnya. 

Lebih lanjut, dalam mempelancar berjalannya program yang ada di desa, Ikfina mengusulkan adanya perjanjian antara pemerintah daerah dengan pemerintah desa terkait tanggung jawab menjalankan program-program desa demi menuju desa madiri. 

"Nah nantinya kita ada kesepakatan dengan desa, mana-mana yang harus dipenuhi karena semua ini demi keselamatan pemerintah desa sendiri dan juga demi berjalannya program-program, apalagi sesuai dengan janji politik saya, saya mau menaikan ADD sampai enam ratus, artinya enam ratus ini akan kunci dengan aturan, ini nanti kita manfaatkan untuk bisa menjalankan program-program," ucapnya.

Selain itu, Ikfina juga menginginkan adanya suatu perencanaan terkait dalam mengembangkan desa. Sehingga desa memiliki usaha yang berbeda-beda dan mempunyai ciri khas dari masing-masing desa. 

"Jadi sebenarnya dari awal itu, saya itu ingin sekali bahwa kita punya roadmap terkait pekerjaan desa, sehingga apa yang kita kembangkan BUMDesnya nanti akan mempunyai warna yang berbeda-beda, sehingga kemudian contoh misalkan ada satu titik nanti contohnya di Desa Kwatu sudah jelas ketika benar-benar kita buka pusat pelatihan, kejuaraan dayung," ucapnya. 

Diakhir audensi, Ikfina berharap kedepanya para perangkat desa bisa dapat mengembangkan suatu ide, gagasan atau pola pikir yang lebih inovatif dalam mewujudkan desa mandiri yang ada di Kabupaten Mojokerto. 

"Kita berharap desa-desa lebih baik lagi, monggo kita sama-sama berusaha bagaimana cara sedikit demi sedikit untuk bisa menggeser mindset dari para SDM kunci di desa ini untuk bisa betu-betul membuat bagaimana membangun desanya lebih maju, mandiri dan sejahtera," harapnya.


Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi