Jumat, 15 September 2023

Pembinaan KPM oleh Pemkab Mojokerto untuk Percepatan Penurunan Stunting

www.kemlagi.desa.id - Guna mempercepat penurunan stunting, Pemkab Mojokerto secara kontinyu memberi Pembinaan konvergensi stunting kepada Kader Pembangunan Manusia (KPM) hingga di tingkat desa. 

Karena dipundak KPM inilah diharapkan dapat membatu menyukseskan program konvergensi stunting, dengan terus melakukan pendampingan kepada ibu usia Produktif diatas umur 35 tahun jangan sampai hamil, remaja putri (Rematri) hingga balita yang ada di wilayahnya. 

Karena dari ketiga unsur ini jika sampai kekurangan darah, saat hamil maka anaknya yang dilahirkannya bakal stunting. Demikian antara lain poin penting disampaikan Bupati Ikfina saat memberikan pembinaan terhadap KPM, di wilayah Kecamatan utara sungai Brantas, yakni Kecamatan Jetis, Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Gedeg serta Kecamatan Dawarblandong rabu 13/9/23 siang.

Lebih lanjut ditambahkan Bupati Ikfina, di dalam percepatan ada yang namanya konvergensi, penanganan konvergensi itu menyatu semuanya menuju ke satu titik yaitu stuntingnya turun.

“KPM juga harus memantau ibu-ibu yang sudah di atas 35 tahun agar tidak hamil lagi. jadi semuanya sama tujuannya adalah untuk percepatan penurunan stunting,” kata dia.

Mengingat, saat ini Pemerintah tengah fokus dalam menurunkan stunting di Indonesia, sebab stunting ini bisa berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Bahkan, stunting akan berdampak pada tingkat kecerdasan hingga dibawah 20 persen dari rata-rata manusia. 

“Ini bahaya, karena masa depan membutuhkan orang cerdas. Saat ini semua butuh teknologi informasi dan untuk bisa survive disitu membutuhkan orang cerdas, makannya negara ini mengeluarkan biaya yang luar biasa untuk menekan angka stunting,” ujarnya.

Untuk itu saya mendorong KPM untuk terus berusaha mendampingi para remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, hingga balita yang ada di setiap desa masing-masing. Hal itu agar desa bisa terbebas dari stunting.

“Pada remaja putri (Rematri) dan calon pengantin, tidak boleh ada yang kekurangan darah. karena hal tersebut dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting. Jiga memantau pemenuhan gizi terhadap ibu hamil dengan mengukur lingkar lengan yang tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Serta periksa kehamilan minimal 6 kali dan tidak boleh KEK,” pungkas orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Minggu, 10 September 2023

Porprov Jatim 2023: Catur Kilat Sabet Medali Emas Pertama Kabupaten Mojokerto

www.kemlagi.desa.id - Tim Beregu Putri Catur Kilat Kabupaten Mojokerto berhasil menyabet medali emas pertama di ajang Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprob Jatim) 2023. 

Tim Beregu Putri Catur Kilat Kabupaten Mojokerto berhasil menang dalam babak final melawan Kabupaten Sidoarjo. Sebelumnya, Tim Beregu Putri Catur Kilat Kabupaten Mojokerto berhadapan langsung dengan Kota Surabaya, pada babak semifinal di Arayanna Hotel Lecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. 

Tim Beregu Putri yang berhasil menyumbangkan medali emas pertama tersebut yakni Nadia Maulidiyah Rohmah, Triwulan Agustin, Brainda Ilmi maha putri Al-Fath, dan Adyn Rahmawati Wijaya. 

Ketua Persatuan Catur Indonesia (Percasi) Kabupaten Mojokerto, Winarno mengatakan, selain medali emas pertama Kabupaten Mojokerto, perolehan medali emas tersebut juga merupakan kali pertama bagi dunia percaturan di Kabupaten Mojokerto. 

“Kami sampaikan terima kasih kepada para atlet,” ungkapnya, Sabtu (9/9/2023). 

Keberhasilan Tim Beregu Putri Kabupaten Mojokerto menurutnya juga tak lepas dari dukungan pecatur-pecatur senior yang ada di Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan ilmu ke para junior-juniornya. 

Cabor catur kilat telah lama tidak menyumbangkan medali emas untuk Kabupaten Mojokerto. 

“Kami sudah menyiapkan tim ini sudah lebih dari satu  tahun lalu di luar persiapan Porprov. Setiap bulan kami membuat istilahnya circuit (turnamen kecil red), putaran satu, putaran dua, hingga terakhir, kemarin Agustus 2023. Jadi memang tujuannya untuk memberikan kesempatan sparring dengan pecatur-pecatur top yang ada di Jawa Timur,” katanya. 

Winarno menjelaskan, Percasi Kabupaten Mojokerto menerjunkan empat kelas dalam laga tersebut. Yaini perorangan putra, campuran (mix), beregu putra, dan beregu putri. Namun tiga kelas yakni perorangan putra, campuran dan beregu putra gagal menyumbangkan medali emas. 

“Catur kilat telah lama tidak menyumbangkan medali emas, terakhir kali Tim Catur Kilat Kabupaten Mojokerto mampu menyumbang 2 medali perunggu dalam Porprov 2022 tahun lalu. Setelah Porprov 2022, Percasi Kabupaten Mojokerto rutin menggelar turnamen kecil di tempat-tempat yang berbeda,” jelasnya.

Turnamen tersebut digelar Percasi Kabupaten Mojokerto dengan mendatangkan para pecatur profesional di Jawa Timur. Menurutnya, selama satu tahun Percasi Kabupaten Mojokerto menyiapkan atlet beregu putri untuk menghadapi Porprov Jatim VIII dan hasilnya medali emas berhasil diraih. 

Sementara itu, atlet Catur Kilat Kabupaten Mojokerto, Nadia Maulidiyah Rahmah mengaku tidak menyangka bisa mendapatkan medali emas dalam Porprov Jatim 2023 kali ini. Porprov Jatim VII tahun 2022 lalu, juga ikut berlaga namun masih belum bisa menyumbangkan medali untuk Kabupaten Mojokerto. 

“Ya saya tidak menyangka, kan lawannya itu juara tahun kemarin. Saya tidak tahu kok bisa jadi juara,” tegasnya. 

Perlu diketahui, sistem kualifikasi catur kilat dalam Porprov Jatim 2023 menggunakan sistem swiss. Tim menggelar laga dengan enam kali pertandingan. Sistem Swiss, merupakan format yang banyak digunakan dalam kompetisi catur. Diperkenalkan pada sebuah kejuaraan catur di Zurich, Swiss, 1895 silam, format turnamen tersebut terus digunakan sampai saat ini. 

Swiss System sendiri adalah format yang memadukan round robin dan knock-out. Dalam Swiss System, tidak ada satu pun peserta yang dinyatakan gugur, persis dengan sistem Round Robin. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi