Rabu, 15 November 2017

PPK dan PPS Rencana Dilantik Tanggal 22 November 2017

Gogot Cahyo Baskoro, Komisioner KPU Jawa Timur
www.kemlagi.desa.id - Badan Ad Hoc penyelenggara Pilkada Jawa Timur 2018 akan segera dilantik. Perintah pelantikan tersebut disampaikan Gogot Cahyo Baskoro, Komisioner KPU Jawa Timur yang membawahi Divisi SDM dan Hubungan Masyarakat pada kegiatan Bimbingan Teknis di Malang, Selasa (14/11) siang ini.

Rekrutmen badan ad hoc yang terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) sudah ditetapkan oleh KPU Kab/kota sejak tanggal 11 Nopember yang lalu. "Semua PPK dan PPS sudah terbentuk dan tinggal menunggu pelantikannya" jelas pria kelahiran Magetan tersebut.

Lebih lanjut, Gogot menyatakan bila KPU Jawa Timur telah menyepakati waktu pelantikannya nanti pada tanggal 22-23 Nooember mendatang. Jadwal pelantikan itu diputuskan atas usul dari KPU Kab/Kota yang menginginkan segera dilantiknya PPK-PPS agar cukup waktu menyelesaikan pembentukan sekretariat PPK-PPS. "Jika dilantik pada bulan Desember dikhawatirkan akan mengalami problem menyelesaikan pembentukan sekretariat karena surat keputusan pengangkatannya langsung dari Biotic atau Walikota. Proses turunnya SK itu yang butuh waktu mengkoordinasikannya" jelas Gogot.

Dengan perintah tersebut, KPU Kabupaten Mojokerto akan melantik PPK-PPS secara bersamaan. Direncanakan pengambilan sumpah akan dilaksanakan di halaman Kantor KPU Kab. Mojokerto sesuai waktu yang ditentukan. "Kemungkinan akan kita lantik pada tanggal 22 Nopember nanti" jelas Dwi Heru Kendoyo, Sekretaris KPU Kab. Mojokerto.

Jumlah personil badan Ad Hoc untuk Pilkada Serentak 2018 di Kab. Mojokerto sebanyak 1.002 orang terdiri dari 90 orang PPK dan 912 orang PPS.

Diposting oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Apa itu Program Perhutanan Sosial? Ini Dia Penjelasan Lengkapnya

ilustrasi
www.kemlagi.desa.id - Tahukah Anda, sekarang ini pemerintah punya program menarik agar masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan dengan mengelola hutan. Namanya Program Perhutanan Sosial. Perhutanan sosial adalah program nasional untuk pemerataan ekonomi dan mengurangi ketimpangan melalui tiga pilar yakni lahan, kesempatan usaha dan sumber daya manusia.

Perhutanan sosial adalah program legal yang membuat masyarakat bisa turut mengelola hutan dan mendapatkan manfaat ekonomi. Program ini menepis ketakutan banyak orang yang selama ini menghadapi banyak kesulitan ketika hendak memanfaatkan area hutan di sekitar tempat tinggal mereka.

Ada lima skema dalam program ini yaitu Pertama, Skema Hutan Desa yakni hutan negara yang hal pengelolaannya diberikan kepada lembaga desa untuk kesejahteraan desa. Kedua, Hutan Kemasyarakatan yaitu hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Ketiga, Hutan Tanaman Rakyat yaitu hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan. Keempat adalah Hutan Adat yakni hutan yang terletak di dalam wilatah masyarakat hutan adat.

Kelima adalah Sistem Kemitraan Hutan yakni kerjasama masyarakat setempat dengan pengelolaan hutan, pemegang izin usaha pemanfaatan (IUP) hutan, jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan atau pemegang izin usaha industry primer hasil hutan.

Sebenarnya program Kehutanan Sosial sudah mulai dijalankan sejak 1999 tetapi isu ini kurang terdengar karena tenggelam oleh berbagai peristiwa politik pada masa itu. Sebaliknya, justru banyak terjadi kasus yang menyeret warga desa ke meja pengadilan karena berbagai tuduhan melakukan tindakan melanggar hukum karena ketidakpahaman aturan.

Dalam Perhutanan Sosial membuka kesempatan bagi warga masyarakat di sekitar hutan untuk mengajukan hak pengelolaan area hutan kepada pemerintah. Setelah disetujui maka masyarakat dapat mengolah dan mengambil manfaat dari hutan dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Dengan cara ini maska masyarakat akan mendapatkan insentif berupa dukungan teknis dari pemerintah dalam mengelola perkebunan tanaman dalam area yang mereka ajukan. Hasil panen dari perkebunan ini dapat kemudian dijual oleh masyarakat demi pemenuhan kebutuhan ekonominya sehari-hari.

Pemerintah sudah menetapkan hutan seluas 12,7 juta area hutan disediakan untuk program perhutanan sosial ini. Bukan itu saja, untuk menjaga kelestarian hutan sekaligus bisa menciptakan tambahan kesejahteraan warga, pemerintah akan membentuk Kelompok Kerja Daerah yang bakal bertugas melakukan pendampingan dan pembinaan bagi masyarakat yang ingin mengajukan diri dalam program ini. Jadi, kenapa tidak dimulai sekarang?

Diposting oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Selasa, 14 November 2017

Inilah 10 Desa Wisata Terbaik di Indonesia

ilustrasi
www.kemlagi.desa.id - Pesona wisata Indonesia terus melejit di mata dunia. Keindahan alam dan budaya yang dimiliki negeri ini membuat negeri ini disebut surganya wisatawan. Desa wisata adalah salahsatu yang saat ini sangat digandrungi para pelancong untuk datang. Hanya dalam beberapa tahun ribuan desa wisata muncul dan menjadi destinasi wisata baru di berbagai belahan nusantara.

Pengembangan desa wisata adalah salahsatu program yang terus digenjot pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sekaligus Kementerian Pariwisata. Soalnya, desa wisata terbukti mampu menciptakan lompatan ekonomi sekaligus sosial bagi warga desa wisata sekaligus membuat pariwisata Indonesia semakin kuat di mata dunia.

Dari ribuan desa wisata yang kini berkembang, pertengahan tahun ini Kementerian Desa memilih 10 Desa Wisata Terbaik nasional mewakili berbagai kategori. Inilah sepuluh desa jawara yang dianggap sukses mengembangkan potensinya dan kondang hingga ke manca negara:

1. Kategori Perkembangan Tercepat: Desa Sungai Nyalo, Painan
Desa Sungai Nyalo, Painan

Pesona desa ini berupa pantai, bukit dan serta bebatuan berbentuk pulau-pulau yang begitu indah. Terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, desa adat berbentuk nagari ini kondang dengan sebutan Kawasan Mandeh Painan. Tak hanya itu, Sungai Nyalo juga memiliki pantai Carocok yang airnya sangat bening, dengan sebuah pulau BAdak nan asri di disana. Begitu indahnya alam desa ini sehingga disebut sebagai “Paradise of The South’. Meski di dalam negeri jarang terdengar tetapi jangan salah, Desa Sungai Nyalo banyak didatangi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.


2. Kategori Desa Adat Terbaik: Desa Madobak, Mentawai
Desa Madobak, Mentawai – desa adat terbaik

Selain memiliki laut yang indah dengan kekayaan alam yang luar biasa di dalamnya, Kepulauan Mentawai juga memiliki magnit yang lain : budaya. Desa Madobak, Mentawai dianugerahi Desa Adat Terbaik. Terletak di Kecamatan Siberut Selatan, Mentawai, Sumatera Barat, desa adat ini hingga kini masih memiliki tradisi tato tertua di dunia.

Dukungan pemerintah lokal terhadap kekayaan budaya adat inilah yang membuat peri kehidupan warga Desa Madobak menjadi sebuah kekuatan budaya lokal yang terpelihara baik hingga sekarang. Madobak adalah salahsatu desa yang banyak mendapat kunjungan wisata dengan kekuatan adatnya yang eksotik.

3. Kategori Jejaring Bisnis: Desa Taman Sari, Banyuwangi
Desa Wisata Taman Sari Banyuwangi

Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini semakin mencorong saja. Salahsatunya dalam bidang wisata. Tahun ini Desa Tamansari, Banyuwangi menyabet gelar Desa Wisata Terbaik kategori jejaring bisnis. Desa ini masih menjaga kuat kehidupan budaya suku Osing yang merupakan suku dan budaya asli Banyuwangi. Terletak di di kawasan Gunung Ijen, Kecamatan Licin yang populer dengan wisata alamnya, Desa Taman Sari adalah salahsatu dari tiga desa yang memiliki kekuatan budaya Osing yang terpelihara. Pentas musik kelas dunia pun diselenggarakan di sini, Ijen Summer Festival salah satunya.

4. Kategori Agro: Desa Pujon Kidul, Malang
Desa Pujon Kidul, Malang

Sedang menjadi sorotan berbagai media, inilah desa yang berhasil menjual kehidupan agrowisata menjadi berbagai atraksi wisata yang memesona. Terletak di Kecamatan Pujon, desa ini memiliki kafe di tengah hijaunya pemandangan sawah, angina semilir dan aneka hidangan memanjakan lidah pengunjungnya. Para pengunjung desa wisata ini juga bakal menikmari Rumah kampung lestari, kegiatan agrobisnis, mengunjungi dusun pengolah susu sapi, budidaya tanaman obat keluarga hingga mengunjungi perkebunan buah markisa, apel dan jambu. Inilah Desa Wisata Terbaik Katergori Agro.

5. Kategori IPTEK: Desa Seigentung, Gunungkidul
Desa Seigentung, Gunungkidul

Jika dahulu kala dikenal daerah yang sering dilanda kekeringan, kini Kabupaten Gunungkidul adalah kabupaten dengan potensi wisata tiada duanya di Yogyakarta. Berkali-kalimenyabet gelar nasional, Asian dan internasional dalam bidang wisata. Kini kembali muncul Desa Wisata IPTEK yakni Seigentung. Sangat unik karena selama ini desa identic dengan berbagai ketertinggalan. Seigentung membuktikan warga desa sangat adaptif terhadap teknologi dan bisa menjadikan teknologi menjadi kekuatan mengembangkan ekonomi.

6. Kategori Budaya: Desa Ubud, Gianyar
Desa Ubud, Gianyar – desa budaya terbaik

Desa Ubud, Gianyar, Bali bak kampung dongeng saja. Inilah desa yang begitu terkenal di dunia sehingga menjadi desa yang paling ingin dikunjungi semua orang dari seluruh permukaan bumi. Selain alam persawahan berbukit yang sejuk, budaya warga desa ini  juga begitu unik dan artistik. Begitu artistiknya kehidupan social Ubud sehingga kemudian menjadi inspirasi seorang Elizabet Gilbert dalam bukunya berjudul ‘Eat, Pray, Love’ yang kemudian menjadi film dengan pemeran Julia Robert. Ubud memang sangat layak mendapatkan gelar terbaik dalam hal ini.

7. Kategori Alam: Desa Waturaka, Ende
Desa Waturaka, Ende

Terletak di Kecamatan Kalimutu, Kabupaten Ende, NTT dan dekat dengan Danau Kalimutu yang kondang itu. Alamnya begitu memesona sehingga sangat menarik dikunjungi. Tetapi ada yang lebih hebat lagi, di desa ini para pengunjung, yang sebagian besar adalah wisatawan manca negara, juga terlibat langsung dalam kehidupan warga desa sehari-hari. Konsep inilah yang membuat Waturaka dirindui banyak pelancongnya. Jangan kaget jika Anda kesana, Anda akan lihat orang kulit putih mencangkul di sawah, ikut kerja bakti atau mengajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah.

8. Kategori Pemberdayaan Masyarakat: Desa Ponggok, Klaten
Desa Ponggok, Klaten

Umbul Ponggok di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, adalah berliannya Klaten. Berbentuk kolam alami, inilah obyek wisata air yang tak pernah sepi pengunjung. Keunikannya adalah, Anda bisa berfoto bawah air dengan berbagai perkakas. Dasar kolam yang alami denganikan yang berenang-renang membuat foto bawah air menjadi favorit para pengunjung wisata ini. Dalam setahun Ponggok mampu membukukan pendapatan Rp. 9 miliar dan menciptakan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi bagi desanya.

9. Kategori Kreatif: Desa Teluk Meranti, Pelalawan, Riau
Desa Teluk Meranti, Pelalawan, Riau

Pernah mendengar ombak Bono? Meski tak sehebat Nias yang memiliki ombak yang mengundang para peselancar dunia, Desa Teluk Meranti tak kalah menariknya. Ombak Bono adalah ombak sungai Kampar yang terbentuk secara konsisten di muara sungai di desa ini. Maka  di desa ini Anda bisa berselancar bukan dengan ombak laut biasa melainkan ombak sungai yang luar biasa. Kepintaran warga lokal mempromosikan wisata Ombak Bono membuat Teluk Meranti kini menjadi arena berselancar yang didatangi para peselancar dunia.

10. Kategori Maritim: Desa Bontagula, Bontang
Desa Bontagula, Bontang
Meski telah menjadi daerah industri tetapi Kabupaten Bontang tetap memiliki wisata yang luar biasa. Posisinya yang diapit laut membuat Bontang memiliki keindahan pantai yang tiada duanya. Namanya Desa Bontagula, desa ini memiliki pantai nan indah yang bakal membuat semua orang betah menikmatinya. Selain pantai, peri kehidupan warga nelayan juga melengkpi atraksi wisata di desa ini sangat layak mendapat gelar Desa Wisata Terbaik Kategori Maritim.

Itulah 10 Desa Wisata Terbaik di Indonesia tahun 2017 dan mengalahkan ribuan desa lain yang juga memiliki potensi luar biasa. Bagaimana dengan desa Anda?

Diposting oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Bonus Demografi Menjelang Pilkada

Gubernur Jawa Timur, DR. H. Soekarwo dalam rapat sambut Pilkada
SURABAYA, www.kemlagi.desa.id  - Tahun 2019 bukan hanya tahun politik karena adanya Pemilu untuk memilih anggota legislatif serta Presiden dan Wakil dan Wakil Presiden, bagi Jawa Timur merupakan tahun berkah. Berkah tersebut merupakan naiknya angka penduduk usia produktif yang dinamakan bonus demografi. Namun bonus demografi akan berubah menjadi musibah bila tidak tertangani.

Gubernur Jawa Timur, DR. H. Soekarwo menyebutkan bila rata-rata perkembangan penduduk Jawa Timur cukup baik. Dengan angka pertumbuhan penduduk di kisaran 0,8 persen maka pertambahan jumlah penduduk menjadi stabil. "Angka pertumbuhan tersebut adalah yang terbaik di Indonesia" tutur gubernur yang akrab dipanggil Pak Dhe tersebut.

Dengan pertumbuhan semacam itu dalam perkiraan statistik pada tahun 2019 akan terjadi peningkatan penduduk usia produktif, yaitu penduduk dengan usia 17 tahun hingga 50 tahun sebagai usia mayoritas. Melimpahnya penduduk usia produktif berarti melimpahnya sumber daya manusia yang siap membangun daerahnya. Jawa Timur menikmati bonus demografi mendahului bonus demigrafi negara Indonesia. "Indinesia baru tahun 2024 mendapatkan bonus demografi tersebut" papar Pak Dhe dihadapan peserta Rapat Koordinasi Peningkatan Ketertiban dan Keamanan Provinsi Jawa Timur menjelang Pilkada Serentak 2018 di Surabaya, Senin (13/11) siang ini.

Meskipun demikian Soekarwo mengingatkan bila bonus demografi dapat berubah menjadi bencana demografi. Bencana itu timbul manakala pemerintah tidak bisa menyediakan cukup lapangan kerja. Diperkirakan setiap tahunnya ada sekitar 326 ribu lebih pencari kerja baru.

"Untuk mengatasi problem itu maka Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah harus ditingkatkan perannya. Tenaga kerja tidak boleh dibiarkan unskill (tanpa ketrampilan - red). Dan itu menjadi Pekerjaan Rumah bagi para Kepala Daerah yang terpilih pada pilkada mendatang" jelas Soekarwo yang telah dua periode memimpin Jawa Timur.

Kegiatan rapat yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Timur itu diikuti oleh jajaran Forkopimda hingga level kecamatan, KPU Jatim serta KPU kabupaten/kota se-Jatim, Bawaslu Jatim bersama Panwas Kab/Kota seluruh Jawa Timur, dan jajaran Kejaksaan se-Jawa Timur.

Diposting oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Senin, 13 November 2017

Cara Mengusir Kemiskinan di Desa: Prukades!

ilustrasi
www.kemlagi.desa.id - Inilah salahsatu cara yang diyakini mujarab memerangi kemiskinan di Indonesia adalah: Prukades. Prukades adalah singkatan dari Produk Unggulan Kawasan Pedesaan yakni langkah memajukan desa dengan menciptakan produk unggulan desa. Memiliki produk unggulan akan memudahkan desa membangun akses pasar dan berbagai hambatan yang selama ini dihadapi warga desa dalam membangun percepatan ekonomi.

Apresiasi Presiden AS Donald Trump Terhadap  Ekonomi Indonesia


Prukades adalah program pertama dari empat prioritas yang dicanangkan Kementerian Desa, Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) dalam Program Dana Desa. Jika sebuah desa telah menemukan produk unggulan untuk dikembangkan maka lebih mudah bagi desa membangun akses pasar dan bakal bisa dikembangkan dalam skala yang besar sehingga lebih menguntungkan.

Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo menjelaskan, kemiskinan yang masih dialami banyak desa di Indonesia terjadi karena masyarakat desa tidak memiliki kesempatan untuk memiliki usaha. Ada berbagai persoalan kenapa itu terjadi, beberapa diantaranya adalah masalah permodalan dan akses pasar yang lemah.

Menteri Desa menjelaskan, kemiskinan bakal bisa diatasi jika desa sudah menemukan produk unggulannya. Hal ini sudah terbukti di Kabupaten Pandeglang. Pandeglang adalah kabupaten dengan 174 desa tertinggal dari total 326 desa yang ada di kabupaten ini. Setelah mengembangkan Prukades pada desa-desa tertinggal, kabupaten ini memangkas dengan cepat jumlah desa tertinggalnya.”Hanya dalam satu tahun saja jumlah desa tertinggal di Pandeglang menyusut tinggal 54 desa,” kata Eko disela rapat dengan sejumlah perwakilan pemerintah kabupaten yang terdapat di wilayah Jawa Barat bagian selatan, awal November lalu. Kabupaten Pandeglang  menargetkan, dengan Prukades, setengah tahun ke depan kabupaten ini sudah tidak memiliki desa tertinggal lagi.

Dicontohkan Eko, mumpung sekarang memasuki musim hujan maka warga desa harus menentukan komodit apa yang bakal ditanam pada masa tanam ini. Jika produk bersama ini telah menjadi kesepakatan warga maka warga lantas bakal menanam komoditas yang sama sehingga ketika panen tiba, desa itu memiliki jumlah komoditas pertanian dalam jumlah yang besar sehingga memudahkan warga mendapatkan pasar karena memiliki komoditas dalam skala yang besar.

Untuk program dana desa 2017 ini Menteri Desa mencanangkan empat program prioritas dana desa yakni penentuan produk unggulan desa, membangun BUMDes, membangun embung sebagai sarana pertanian penyedia air bagi persawahan dan pembangunan sarana olahraga. 

Program Kementerian Desa ini telah didukung 19 Kementerian dan lembaga seperti Kementerian pertanian yang telah memiliki komitmen untuk memberikan bibit, pupuk dan traktor secara gratis. Dari Kementerian PU akan membantu akses penunjangnya seperti jembatan dan jalan. “ Sedangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membantu memberikan bibit ikan secara gratis pada setiap embung yang dibangun di desa,” tambahnya. 

Dengan cara ini Menteri Desa yakin kemiskinan di desa-desa di berbagai belahan nusantara bakal bisa dilawan.

Diposting oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi