Sabtu, 03 Desember 2022

Workshop Branding Kampung Madu Desa Kemlagi

www.kemlagi.desa.id - Kegiatan workshop ini diinisiasi oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 3 Desember 2022 yang dimulai pukul 16.00 WIB bertempat di Balai Desa Kemlagi. 

Hadir pada acara ini Kepala Desa Kemlagi Bpk. Abd. Wahab, SE beserta perangkat, dosen pembimbing atau Ketua Prodi Ibu Nur Maghfira Aesthetika M. Med. Kom dari Umsida, Karang Taruna juga para pelaku ekonomi utamanya pembudidaya ternak lebah yang ada di Desa Kemlagi. 

Kepala Desa Kemlagi menyampaikan bahwa adanya kampung madu di Desa Kemlagi ini merupakan reward atau penghargaan dari Pemprov Jatim melalui program Desa Berdaya Tahun 2021 yang melalui musyawarah desa sepakat untuk membuat kampung madu sebagai product branding-nya. 

Kegiatan workshop ini mengahadirkan 2 (dua) narasumber dari civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sendiri. 

Alfaro Muhammad Recoba, S.I.Kom salah satu narasumber menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran suatu produk, misalnya:
  • Strategi Branding
  • Manfaat Branding Bagi Konsumen
  • Manfaat Branding Bagi Produsen
  • Perkembangan Registrasi Branding di Indonesia
  • Pendaftaran Merk
  • Keputusan Kunci Dalam Branding
  • Kelanggengan Merk
Sementara itu narasumber yang lain Davian Yanuar Akbar memaparkan tentang pemanfaatan media sosial IG (Instagram) dalam memasarkan suatu produk. 

Menurut Davian (panggilan akrabnya) Instagram merupakan platform sosial terpopuler hingga saat ini. Tidak hanya sekadar media sosial, pada zaman modern ini banyak yang memanfaatkan Instagram sebagai ladang bisnis yang menguntungkan. Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Instagram adalah akun pribadi dapat diubah menjadi akun bisnis. 

Dalam kesempatan tersebut disambut antusias oleh peserta workshop terbukti ada beberapa pertanyaan terkait pemanfaatan media sosial dalam memasarkan suatu produk. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi. 

Jumat, 02 Desember 2022

Langkah Kabupaten Mojokerto Dalam Menurunkan Angka Stunting

www.kemlagi.desa.id - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menjelaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun atau balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). 

Ia menyebut, salah satu penyebab kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang itu adalah saat balita usia 0-6 bulan tidak mendapatkan asi eksklusif. 

"Kenapa asi eksklusif? karena asi eksklusif yang diberikan selama 6 bulan itu akan membentengi anak ini berbagai penyakit sehingga dia tidak akan sering sakit-sakitan," tukasnya saat menyampaikan materi pelatihan Orientasi dan Pendampingan e-Human Development Worker (eHDW) bagi KPM Kabupaten Mojokerto tahun 2022, di hotel Grand Whiz, Trawas, Kamis (24/11/2022). 

Bupati Ikfina melakukan beberapa langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayahnya, salah satunya dengan melibatkan ratusan Kader Pembangunan Manusia (KPM) di masing-masing Kecamatan untuk membantu program penanganan stunting melalui kegiatan konvergensi pencegahan stunting di desa.

Sebanyak 180 KPM yang terdiri 18 Kasi Pembangunan kecamatan dan 162 kader itu difungsikan untuk mendampingi pemerintah desa dan masyarakat desa dalam memberikan fasilitasi pencegahan konvergensi stunting. 

Kegiatan konvergensi stunting itu masuk prioritas penggunaan dana desa yang telah ditetapkan kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi.

"Persoalan stunting ini bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, melainkan menyangkut masa depan kita karena stunting ini berjalan. Dan anak-anak itu adalah generasi penerus," jelas Ikfina.

Ia menuturkan, pencegahan stunting merupakan program nasional dengan rencana aksinya targetnya tahun 2024 dan Stunting jangka kedepannya adalah berhubungan dengan kecerdasan. 

Bupati Ikfina menambahkan, terdapat dua intervensi pencegahan stunting yakni Intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif.

"Intervensi spesifik seperti berhubungan langsung dengan yang stunting, contohnya remaja, calon pengantin,ibu hamil, dan balita dan selanjutnya Intervensi sensitif seperti air minum layak, kesehatan layak, jamban bersih. Termasuk dengan pembangunan jamban sehat yang sudah kita upayakan itu juga upaya untuk mencegah stunting," pungkasnya.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Selasa, 29 November 2022

Kemendagri Sosialisasikan Identitas Kependudukan Digital

www.kemlagi.desa.id - Ditjen Dukcapil Kemendagri serius sosialisasikan Identitas Kependudukan Digital kepada masyarakat melalui Zoom Meeting dan Youtube Channel Dukcapil KDN pada sesi Dukcapil Menyapa Masyarakat Seri 45, Sabtu (26/11/2022).
 
Diskusi dengan tema ”Layanan IKD (Identitas Kependudukan Digital)” ini dibuka oleh Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Erikson P. Manihuruk, dengan narasumber Kasubdit Pengelolaan Data Center dan Disaster Recovery Center Mensuseno dan Kasubdit Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Nurlailawati. 

Direktur Erikson mengungkapkan, "IKD atau lebih dikenal dengan KTP Digital merupakan transformasi dokumen identitas kependudukan dari bentuk fisik menjadi digital baik KTP-el, Kartu keluarga maupun dokumen kependudukan lainnya.” ujarnya. 

“IKD juga akan terintegrasi jika Bapak/Ibu sahabat Dukcapil memiliki BPJS, NPWP maupun dokumen lainya, sehingga ke depannya akan mudah melakukan transaksi menggunakan KTP Digital," pungkas Erikson 

Pada kesempatan itu, Nurlailawati selaku narasumber mengungkapkan konsep KTP Digital merupakan informasi elektronik yang digunakan untuk merepresentasikan dokumen kependudukan dan data balikan dalam aplikasi digital melalui gawai yang menampilkan data pribadi sebagai identitas yang bersangkutan.

Lebih lanjut Nurlailawati menjelaskan, "KTP Digital memuat unsur Data Keluarga, Dokumen Kependudukan, Tanda Tangan Elektronik, Pelayanan, Pemantauan Pelayanan, dan Histori Aktivitas yang dilakukan pengguna KTP Digital dan lainnya,” imbuhnya 

Mensuseno kemudian melakukan demonstrasi mengenai cara penggunan Identitas Kependudukan Digital mulai dari awal masuk aplikasi hingga fitur-fitur yang ada di dalam aplikasi KTP Digital tersebut. 

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa implementasi IKD mulai diterapkan bertahap pada OPD di masih-masing daerah sebelum mulai diaplikasikan secara massal kepada masyarakat. 

Penerapan Identitas Kependudukan Digital ini juga sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam berbagai kesempatan, agar jajarannya di Dukcapil terus berkembang dan mencetuskan beragam inovasi demi memudahkan layanan adminduk bagi penduduk.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi