Sabtu, 11 Juni 2022

Dua Strategi Pemkab Mojokerto Turunkan Angka Stunting

www.kemlagi.desa.id - Pemerintah Kabupaten Mojokerto berupaya mempercepat penurunan angka stunting (kurang gizi). Dua strategi yang dilakukan yakni dengan cara pencegahan dan penanganan.

Penanganan ditujukan kepada bayi yang sudah menderita stunting dengan mengupayakan peningkatan gizi melalui asupan makanan dan minuman. Sementara pencegahan diterapkan bagi ibu-ibu yang merencanakan kehamilan.

“Bagaimana yang sudah terlanjur lahir stunting ini kita upayakan perkembangan tumbuhnya sehingga nanti sebelum dua tahun kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki kondisi kecerdasannya. Bagi ibu-ibu hamil dan merencanakan kehamilan diupayakan kandungannya dalam kondisi sehat, sehingga nanti ketika melahirkan tidak melahirkan bayi yang stunting,” kata Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. 

Strategi penanganan stunting ini disampaikan Ikfina dalam Rembug Stunting yang dilaksanakan, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Rabu (8/6/2022) pagi. 

Turut hadir mendampingi bupati yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko. Ikfina menjelaskan, upaya mempercepat penurunan stunting ini dalm rangka menuju generasi emas menuju Indonesia Emas tahun 2045. 

Menurut hasil survei dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), menunjukan bahwa angka stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto sebesar 27,4 persen. 

“Sehingga dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Rembug Stunting dengan strategi konvergensi dalam percepatan penurunan stunting,” tuturnya. 

Untuk itu, Bupati Ikfina mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar meningkatkan komitmennya dengan aksi nyata dalam mengatasi percepatan penurunan stunting. Sebab menurutnya, upaya ini memerlukan keterlibatan berbagai pihak. 

“Ini butuh komitmen kita semuanya, karena ini nanti banyak melibatkan berbagai hal termasuk masalah air bersih, kemudian kondisi masalah rumahnya, dan masalah pendidikan ibunya. Dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap bagaimana nanti kita mengupayakan penurunan stunting,” terangnya. 

Ikfina menambahkan, fokus Pemkab Mojokerto sekarang adalah pada percepatan penurunan stunting, karena tahun 2024 mendatang Pemkab Mojokerto di targetkan angka stuntingnya turun sebesar 14 persen dari 27,4 persen di tahun 2021. 

 “Kita harus mencegah bagaimana para ibu hamil ini melahirkan bayi yang tidak stunting, bagaimana anak-anak stunting di bawah dua tahun bisa kita upayakan sehingga nanti dia keluar dari kondisi stunting, dan kemudian bagaimana anak-anak diatas dua tahun yang sudah stunting dalam kondisi sehat, sehingga nanti tidak memperparah kondisi stuntingnya,” ujarnya. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Senin, 06 Juni 2022

Bupati Mojokerto Jelaskan Manfaat Smart City untuk Masyarakat dan Internal Pemerintah

Bupati Ikfina Saat Berikan Arahan
www.kemlagi.desa.id - Peluang Kabupaten Mojokerto untuk menuju kota cerdas atau smart city bakal betul-betul dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Salah satu kesempatan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kabupaten Mojokerto ini bakal digarap serius. 

Hal tersebut disampaikan Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Tingkat Satu Program Gerakan Menuju Kota Cerdas atau Smart City yang berlangsung di ruang Command Center Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Senin (6/6) pagi. 
Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa se Kab. Mojokerto Ikuti Kegiatan Secara Daring
Menurutnya, smart city dapat menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Manfaatnya pun akan dirasakan masyarakat dan internal pemerintah. 

"Masyarakat kita akan mendapatkan haknya, ketika kemudian kita terkoneksi secara digital, sehingga permasalahan-permasalahan yang terjadi karena datang dari database ini akan segera bisa kita atasi ketika kita sudah terkoneksi dalam satu sistem yaitu smart city," ucapnya.

Lebih lanjut, Bupati Ikfina juga menambahkan, konektivitas secara digital sangat berperan penting dalam melaksanakan tugas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melayani masyarakat.

"Ini membuat kita bisa bekerja secara transparan, secara akuntabel, dan yang pasti kita akan bekerja secara cepat tanpa harus membutuhkan waktu yang lama, terpisah jarak dan bahkan membutuhkan biaya karena harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain," imbuhnya. 

Terkait transformasi menuju digitalisasi, Bupati Ikfina menjelaskan, dalam menuju smart city, seluruh OPD se-Kabupaten Mojokerto harus bisa mengikuti perkembangan zaman yang terus berkembang pesat ini. 

"Mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri dengan perubahan situasi yang kaitannya dengan digitalisasi, sekarang ini kalau kita tidak mau menyesuaikan diri, kita tidak segera berubah, maka kita akan ketinggalan jauh," tandasnya. 

Bupati Ikfina menegaskan, sangat dibutuhkan partisipasi, sumbangsih aktif positif, dan produktifitas dari seluruh OPD Kabupaten Mojokerto. 

"Masterplan ini nanti yang akan menjadi acuan bagaimana kita terkoneksi satu sama lain, bagaimana kita bekerja sebagai satu kesatuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai program pembangunan yang menjadi tanggung jawab kita semua," tegasnya. 

Dalam proses penyusunan masterplan smart city, lanjut Bupati Ikfina, informasi dan inovasi dari seluruh OPD Kabupaten Mojokerto sangat dibutuhkan. 

"Masterplan membutuhkan inovasi dari kalian semuanya, tantangan-tantangan, inovasi-inovasi kalian semua ke depan terkait dengan kebutuhan kalian terhadap aplikasi ini dan kemudian kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kalian ini, akan menjadi dasar bahwa kita sepakat untuk menyusun masterplan ini," pungkasnya.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi