Sabtu, 22 Februari 2014

Di China ada desa terkaya di dunia, bagaimana dengan desa di Indonesia ?

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri china"
( mungkin itulah yang mendasari para wakil kita di DPR yang belum lama ini study banding ke desa-desa yang ada di China, dan ....lahirlah UU No 6 Tahun 2014 ttg Desa )

 Pemimpin yang baik akan membawa kemakmuran kepada rakyatnya, walaupun cuma pemimpin kelas desa….
http://www.tnol.co.id/images/stories/2012/MEI/Wisata__Griya/Desa_Hua_Xi/W020081216501959331994.jpg
sudut desa
Desa ini bernama Desa Hua Xi. Ia terletak di Provinsi Jiang Shu, di negeri Republik Rakyat Cina. Pada tahun 1961, desa ini hanyalah berupa sebuah desa kecil yang terbelakang dan dengan jumlah penduduk hanya 1520 orang, yang tergabung dalam 380 keluarga.
Kebangkitan desa ini terjadi ketika desa dipimpin oleh Wu Renbao, seorang Sekretaris Partai di Desa Hua Xi itu. Meskipun Wu Renbao ini berasal dari keluarga petani dan tidak berpendidikan tinggi, namun ia memiliki visi yang luar biasa sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin, ia berpegang pada semboyan: “Kebahagiaan dinikmati rakyat, kesulitan dipikul pejabat.”
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x200-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-4.jpg
pojok kampung
Dengan semboyannya itulah, Wu memimpin masyarakat desanya dalam prinsip: “Maju dan makmur bersama.” Dan ternyata ia benar dengan apa yang dilakukannya, sehingga Desa Hua Xi dan penduduknya bisa meraih kemajuan dan kemakmuran sampai kini. Sehingga seorang pengunjung dari Amerika sampai menyatakan, “Pak Wu ini tak ubahnya seperti Lee Kuan Yew di Singapura.”
Kesabaran dan kerja keras perlahan memperlihatkan hasilnya. Dan ketika memasuki dasawarsa 80-an, perkembangan yang amat pesat terjadi. Hal itu dipicu oleh adanya politik “Membubarkan Komune Rakyat”, yang mulai dijalankan dengan memperkenankan tiap desa untuk berinisiatif menjalankan usahanya sendiri, sesuai dengan kondisi masing-masing dan kebutuhan pasar. Desa telah diizinkan untuk menggunakan tanahnya buat berproduksi sesuai yang dikehendaki, dan sejalan dengan tuntutan pasar.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x225-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-5e03d2a214dc44bdcbefd089.jpg
rumah-rumah warga
Setelah Desa Hua Xi berhasil meningkatkan produksi pertaniannya dengan mekanisasi, Wu mengajak warga desa untuk malangkah maju dan mengembangkan usaha industri, yang kemudian diwujudkan dengan membangun pabrik baja dan pipa baja.
Pertumbuhan usaha di Desa Hua Xi menjadi lebih pesat setelah Wu menggabungkan beberapa desa di sekitarnya, yang berimbas pada penambahan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk industri, sehingga hasil produksi baja per tahunnya bisa mencapai 2,2 juta ton. Sedangkan berbagai jenis pipa-pipa untuk sepeda, sepeda-motor, dan perabot rumah-tangga, hampir mencapai 300 ribu ton per tahun. Hasil produksi Desa Hua Xi ini bahkan sudah ada yang diekspor ke Amerika, Kanada, Eropa, Australia, dan juga beberapa negara Asia Tenggara.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x212-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-46861001goldenpagoda.jpg
bangunan desa
Meski Desa Hua Xi telah menjadi kaya, namun tidak berarti apa-apa seandainya seluruh Tiongkok tak ikut menjadi kaya. Itu sebabnya di tahun 2001, Desa Hua Xi memperluas lagi wilayahnya dengan menggabungkan 16 desa di sekitarnya, menjadi satu pengurusan Desa Hua Xi, untuk maju bersama.
Dengan penggabungan banyak desa itu, yang artinya penambahan tenaga kerja, maka Desa Hua Xi menjadi besar dan lebih makmur lagi, lengkap dengan produksi bahan pangan, yang meliputi buah-buahan, pohon, peternakan, dan perikanan.

http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x171-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-Street-view-in-Huaxi-Village.jpg
sudut jalan
Di bawah pimpinan Sekretaris Partai, Wu Renbao, akhirnya Desa Hua Xi sekarang berhasil menjadi desa termaju dan termakmur di seluruh Tiongkok. Dengan penduduk lebih dari 30 ribu orang dan luas areal lebih dari 30 Km², dari hasil menggabungkan 16 desa di sekitarnya, kini setiap keluarga di desa itu tidak hanya mempunyai rumah berbentuk vila berukuran 400 – 600 m², tapi juga memiliki mobil sedan, bahkan ada yang sampai 3 mobil.
Pada tahun 2005, Desa Hua Xi tercatat berhasil mencapai penjualan produksi senilai lebih 30 milyar Yuan. Mereka lantas membangun pagoda, tugu emas, danau, taman internasional dan taman petani, bahkan membangun proyek tamasya dengan 80 pemandangan alam yang indah. Selama ini Desa Hua Xi telah melayani tamu-tamu dari lebih 120 negara dan daerah. Bahkan ditargetkan, setiap tahunnya bisa menerima 1 juta orang yang ingin melihat keberhasilan Desa Hua Xi.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x225-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-huaxi-village.jpg
teras rumah
Dua tahun silam, 2010, mereka menyelenggarakan peringatan 50 tahun pembangunan Desa Hua Xi, yang saat itu telah memperoleh hasil produksi senilai 50 milyar buat memakmurkan 50 ribu warga. Itu merupakan perwujudan dari perkembangan serasi antara ekonomi, penduduk, sumber alam, dan lingkungan. Lebih lanjut mereka akan terus maju untuk mempertahankan status sebagai “Desa No. 1 Di dunia” dengan meningkatkan kebudayaan, keserasian, dan harmonis.
Penduduk Desa Hua Xi menyatakan, keberhasilan yang dicapai Desa Hua Xi sehingga menjadi begitu makmur, tidaklah terlepas dari kepemimpinan Wu Renbao. Itu sebabnya mereka lantas tak ingin pimpinan mereka diganti oleh orang lain. Karena sejak tahun 1961, Desa Hua Xi selalu dipimpin oleh Wu Renbao.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x200-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-2010112711382359.jpg
kebun desa
Namun karena Wu sudah menjadi lanjut usia, maka beberapa tahun yang lalu ia berkeras untuk mengundurkan diri. Karena itu, anak ke-4 Wu Renbao lalu diangkat sebagai penggantinya. Hal itu menjadi petunjuk bahwa pandangan mereka masih tetap sebagai petani yang feodal, sehingga menganggap bahwa keberhasilan yang membawa kehidupan makmur ialah seorang pemimpin, pribadi orangnya, bukan sistem yang diterapkannya.
Sebenarnya, bagaimana Wu Renbao mengatur pembagian hasil-kerja di Desa Hua Xi ini? Rupanya, ia menggunakan prinsip “mendapatkan sesuai dengan hasil kerja”, yang artinya “kerja makin keras mendapatkan makin banyak” dipegang teguh dan dilaksanakan dengan tegas.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x203-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-13945603_131n.jpg
desa di sore hari
Sistem pembagian keuntungannya ialah, 20% untuk Grup Hua Xi yang melancarkan usaha, sedangkan yang 80% untuk kegiatan usaha. Dari yang 80% itu, dibagi menjadi 10% untuk bonus pemborong, 30% untuk bonus manager dan teknisi, 30% untuk bonus pegawai/buruh, dan 30% sisanya sebagai akumulasi modal untuk mengembangkan usaha.
Mereka berpegang pada semboyan: “Pembagian lebih sedikit, akumulasi modal lebih besar, mencatatkan saham lebih besar”. Pelaksanaannya? Ternyata bonus yang seharusnya jatuh ke tangan pribadi pemborong, buruh/pegawai, kenyataannya hanya 20% saja yang diuangkan dan diterima oleh orang yang bersangkutan, dan selebihnya 80% dicatatkan sebagai pembelian saham perusahaan Hua Xi Grups. Dengan begitu, maka sekarang ini saham perusahaan Hua Xi Grup telah lebih 70% menjadi hak-milik kolektif, dan kurang dari 30% saham milik Komune Hua Xi semula.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/327x219-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-202.jpg
kegiatan warga

Dan bagaimana pula dengan kehidupan petani/buruh di Desa Hua Xi? Praktis mereka tidak ada hari libur, Sabtu dan Minggu tetap bekerja. Setahun hanya 2 hari libur, yaitu di Tahun Baru Imlek. Jadi, mereka yang penduduk pendatang, harus lebih dulu mengajukan permohonan pada Kepala Barisan Produksi apabila mau pulang kampung. Sedang bagi yang hendak mengeluarkan uang simpanannya, yang dalam bentuk saham itu, juga harus lebih dulu mengajukan permohonan pada Dewan Desa.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/320x213-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-20111107hangout0570.jpg
desa di malam hari

Dengan sistem demikian, maka setiap penduduk Desa Hua Xi, sudah mempunyai simpanan setidaknya 1 juta Yuan. Selain itu, pembangunan perumahan yang berbentuk vila dan pembelian mobil sedan, yang dibagikan pada setiap penduduk desa itu, sebenarnya diambil dari simpanan saham yang terkumpulkan itu.
http://www.tnol.co.id/images/stories/thumbs/300x198-images-stories-2012-MEI-Wisata__Griya-Desa_Hua_Xi-2010112711383527.jpg
laut di desa

Jaminan sosial untuk warga desa juga cukup baik, artinya, masalah pengobatan, sekolah anak-anak dari Taman kanak-kanan sampai Universitas, ditanggung Dewan Desa, juga perawatan manula ditanggung sepenuhnya oleh Dewan Desa. Namun yang agak aneh ialah, Dewan Desa Hua Xi telah membuat ketentuan, bahwa, seandainya ada penduduk Desa Hua Xi ingin keluar meninggalkan Desa Hua Xi, maka saham yang masih tersimpan, rumah dan mobil, menjadi hak-milik desa. Artinya, rumah dan mobil itu bukan hak milik mereka masing-masing, cuma hak guna saja. Sedangkan pencatatan saham yang didapat juga bukan menjadi milik pribadi warga. Tapi tetap menjadi hak milik Komune Rakyat. Kesimpulannya, mereka dipatok mati di Desa Hua Xi untuk agar bisa menikmati hasil kerjanya selama hidupnya.

Sumber:http://www.tnol.co.id/



Kamis, 20 Februari 2014

Meski tak ada anggaran KPU, Pemkab tetap siagakan 5 ribu Linmas untuk amankan Pemilu 2014

linmas
Linmas
MAJA mojokerto | Meskipun tidak ada anggaran honor dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto tetap menyiagakan 5 ribu Linmas selama Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Tri Mulyanto – Kepala satpol PP Kabupaten Mojokerto, Selasa (18/02 /2014) mengatakan, Pemkab Mojokerto sudah mengalokasikan anggaran 1 Milyar lebih, untuk honor 4 ribu lebih Linnmas dalam pengamanan Pemilu dan Pilpres nanti. “ Meskipun tidak ada anggaran, Pemkab tetap menyiagakan semua limas untuk membantu kelancaran proses pemilu”. Kata Tri Mulyanto

Menurutnya, Selain menyiagakan semua linmas, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga disiagakan. Kalau tugas Linmas nantinya akan membantu pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan Paniti Pemungutan Suara (PPS). Tapi kalau Satpol PP akan membantu pengamanan dengan melakukan pemantauan keliling. “Selain ada Linmas, Satpol PP juga akan di siagakan dalam pengamanan Pemilu maupun Pilpres”. Jelas Tri Mulyanto (bud/and)
 Sumber: majamojokerto.com


Penerima Raskin akan dapat jatah dobel.

ibu menteri
Arminda Alisjahbana

Setiap kepala keluarga diberi jatah 15 kilogram raskin.

VIVAnews - Pemerintah akan menarik jatah beras miskin (raskin) pada bulan November-Desember tahun ini. Nantinya, akan ada pembagian raskin pada bulan-bulan ini dengan berlipat ganda.

"Yang mau dilakukan itu raskin November-Desember ditarik. Jadi, kemungkinan Maret-April akan dobel," kata Menteri Bappenas, Arminda Alisjahbana, di DPR, Jakarta, semalam.

Nantinya, kata Arminda, pembagian beras pada bulan November dan Desember akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014. "Ya, akan dibahas dengan APBN-P 2014," ujarnya.

Armida menyebut, pemerintah bertujuan mencegah angka kemiskinan yang bertambah akibat bencana alam yang kerap terjadi pada tahun ini. "Kita lebih ke darurat, rekonstruksi, dan cadangan bencana," kata dia.

Sekadar informasi, pembagian raskin kepada keluarga miskin (gakin) diselenggarakan per tiga bulan. Nantinya, setiap kepala keluarga diberi jatah 15 kilogram raskin. Berarti dengan adanya pembagian beras ini, setiap keluarga bisa mendapatkan 30 kg beras miskin. (eh)

Sumber: vivanews.com





Rabu, 19 Februari 2014

HADEEEH......SUARA RAKYAT DIBELI DENGAN UANG ?

Tarif Termahal Akil Bereskan Sengketa Pilkada di MK Rp 20 M, Daerah Mana?
Jakarta - Akil Mochtar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) akan menghadapi persidangan. Dia ditangkap tangan KPK dalam kasus suap Pilkada Gunung Mas dan Pilkada Lebak. Tapi dua Pilkada itu ternyata nilai setorannya tak seberapa.
http://images.detik.com/customthumb/2014/02/19/10/210623_akilmochtar230.jpg?w=460
Akil Mochtar
Dalam dokumen yang dilihat detikcom, Rabu (19/2/2014) Akil menggarap lebih dari 7 sengketa Pilkada. Nilai untuk dimenangkan dalam sengketa berkisar Rp 500 juta yang terkecil dan yang terbesar Rp 20 miliar.

Di dokumen itu tertulis, sengketa Pilkada Palembang yang nilai setorannya paling besar. Angka Rp 20 miliar diterima Akil.

Uang suap itu pun langsung dilarikan Akil ke sejumlah bisnisnya, antara lain rental mobil. Akil juga sudah dijerat KPK dengan pidana pencucian uang. Dia akan menghadapi sidang dakwaan pada Jumat (20/2) di Pengadilan Tipikor.

Sementara itu pengacara Akil, Tamsil Sjoekoer saat dikonfirmasi soal nilai uang suap ini menepisnya. Menurut dia biar nanti pengadilan yang membuktikan.

"Itu harus dibuktikan berdasarkan keterangan siapa," tutur Tamsil

Berita Terkait :
Sumber : detik.com


Selasa, 18 Februari 2014

SEMAAN ALQUR'AN DAN DZIKRUL GHOFILIN - hari ini berlangsung di Desa/Kec. Kemlagi Kab.Mojokerto-Jatim

Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, Allah SWT memberikan keberkahan kepada masyarakat Desa/Kec.Kemlagi Kab.Mojokerto dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa maupun bernegara.
Semaan Al-Qur'an
Sema'an Al-Qur'an  


Saya adalah mursyid tunggal Dzikrul Ghofilin.
“Lho, Gus kok berkata begitu bagaimana dengan farid dan syauki..?” tanya Gus Ali sidoarjo.”mereka hanya meramaikan saja” , jawab Gus Miek

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFlxwTli3LD9UzOzHlYgpyQWaHTJEv0M1XE8xS91tGMoWl8Z9Je1Kkwne5rIZ2XAZ41-Kluu1b614yWqT-mAVCzqbw-KDPLHQ-ku0GaVSF1o9vvPEltDUBv6Oj_CVscWV-YfJ_oXIbEynQ/s1600/GUS+MIEK1.jpg
 Bila mengikuti DZKRUL GHOFILIN kalau tidak tahu artinya yang penting hatinya yakin.

-------------------------------------------------------

 Demi Allah, saya hanya bisa menangis kepada Allah, semoga sami’in yang setia, pengamal Dzikrul Ghofilin, semua maslah-masalahnya tuntas diperhatikan oleh Allah.

-------------------------------------------------------

 Barusan ada orang bertanya: Gus, Dzikrul Ghofilin itu apa..? saya jawab: “Jamu”.

-------------------------------------------------------

 Ulama sesepuh yang dikirimi fatihah oleh orang-orang yang tertera atau tercantum dalam Dzikrul Ghofilin itu yang akan saya dan kalian ikuti di akhirat nanti.

------------------------------------------------------

 Dzikrul Ghofilin itu senjata pamungkas, khususnya menghadapi tahun 2000 ke atas

-----------------------------------------------------

 Dekatlan kepada Allah..! kalau tidak bisa, dekatlah dengan orang yang dekat denganNya.

----------------------------------------------------

 Semoga Dzikrul Ghofilin ini menjadi ketahanan batiniah kita, sekaligus penyangga kita di hari Hisab (hari perhitungan amal). Itulah yang paling penting..!

--------------------------------------------------

 Kemanunggalan sema’an Al Qur’an dan Dzikrul Ghofilin adalah sesuatu yang harus di wujudkan oleh pendherek, pimpinan Dzikrul Ghofilin, dan jama’ah sema’an Al Qur’an. Sebab antara sema’an Al Qur’an kaliyan Dzikrul Ghofilin ingkang sampun dipun simboli kaliyan fatihah miata marroh ba’da kulli shalatin, meniko berkaitan manunggal.

-------------------------------------------------

 Nuzulul Qur’an yang bersamaan dengan turunnya hujan ini, semoga menjadi isyarat turunnya petunjuk kepada saya dan kalian semua, seperti firman Allah: “Ulaika ‘ala  hudan min rabbihim wa ulaika hum al-muflihun” (Mereka telah berada di jalan petunjuk , dan mereka adalah orang-orang yang beruntung).

-------------------------------------------------

 Sejak sekarang, yang kecil harus berpikir: kelak kalau besar, aku besar seperti apa, yang besar harus berpikir, kalau tua kelak, aku tua seperti apa, yang tua juga harus berpikir, kelak kalau mati, aku mati dalam keadaan seperti apa.

-----------------------------------------------

Barusan ada orang yang bertanya: Gus, bagaimana saya ini, saya tidak bisa membaca Al Qur’an..? saya jawab: “Paham atau tidak, yang penting sampean datang ke acara sema’an, karena mendengarkan saja besar pahalanya”.

-------------------------------------------------

 Dalam sema’an ada seorang pembaca Al Qur’an, huffazhul Qur’an dan sami’in. Seperti ditegaskan oleh sebuah hadits: Baik pembaca maupun pendengar setia Al Qur’an pahalanya sama. Malah di dalam ulasan tokoh lain dikatakan: pendengar itu pahalanya lebih besar daripada pembacanya. Sebab pendengar lebih main hati, pikiran, dan telinganya. Pendengar dituntut untuk lebih menata hati dan pikirannya dan lebih memfokuskan pendekatan diri kepada Allah.

-----------------------------------------------

Seorang yang ikut sema’an berturut-turut 20 kali saya jamin apa pun masalah yang sedang dihadapinya pasti akan beres/tuntas.

---------------------------------------------


Satu-satunya tempat yang baik untuk mengutarakan sesuatu kepada Allah adalah majelis sema’an Al Qur’an. Hal ini tertera di dalam (kalau tidak salah) tiga hadits. Antara lain Man arada an yatakallam ma’a Allah falyaqra’ Al Qur’an (siapa ingin berkomunikasi dengan Allah, hendaknya ia membaca Al Qur’an).

----------------------------------------------

 Ada seorang datang kepada saya: “Gus, problem saya bertumpuk-tumpuk, saya sudah mengikuti sema’an 19 kali, tinggal 1 kali lagi, kira-kira masalah saya nanti tuntas atau tidak..?” saya jawab: “yang sial itu saya, kok bertemu dengan orang yang mempunyai masalah seperti itu.”

-------------------------------------------------

 Berapa yang hadir setiap sema’an? Jangan  lebih lima persen. Nanti bila sami’innya terlalu banyak, saya hanya menangis dan membaca Al Fatihah, lalu pulang. Saya sadar, saya tidak mampu berbuat apa-apa. Jangankan untuk orang banyak, untuk satu orang  saja saya tidak bisa.

---------------------------------------------------

 Saya sendiri  sebagai pencetus sema’an Al Qur’an ternyata kurang konsekuen, sementara sami’in datang dari jauh, bahkan hadir sejak subuh, mulai surat Al fatihah dibaca sampai berakhir setelah doa khotmil Qur’an malam berikutnya baru mereka pulang. Sedang saya ini, baru datang kalau sema’an Al Qur’an akan diakhiri. Itu pun tidak pasti. Terkadang saya berpikir, saya ini seorang yang dipaksakan untuk siap dipanggil kiai.

----------------------------------------------------

 Kalau saya nongol, mungkin tak cukup semalaman. Satu persatu harus dilayani. Saya besok ke mana? Apa yang harus saya lakukan? Kami tidak punya modal? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan, Dan, saya dituntut untuk memberikan keterangan yang bisa mereka terima, setidaknya agak menghibur, dengan lelucon atau dengan pengarahan yang pas
    




Subsidi Pupuk Organik Batal Dicabut

http://statik.tempo.co/data/2013/09/05/id_216960/216960_620.jpg
Menteri Pertanian Suswono
Inilah Keputusan Menperindag tentang Pupuk Bersubsidi silahkan klik

 TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dan Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk tetap menyalurkan anggaran subsidi pupuk organik pada tahun ini. Sebab, jumlah pupuk organik yang bisa dihasilkan petani secara mandiri masih jauh dari yang dibutuhkan.

"Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) baru bisa menghasilkan pupuk organik sekitar 80 ribu ton, padahal tingkat serapan pupuk organik bersubsidi oleh petani pada 2013 sekitar 760 ribu ton," kata Menteri Pertanian Suswono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 17 Februari 2014. (Baca juga : Dahlan Kritik Pencabutan Subsidi Pupuk)

Sebelumnya, keputusan Komisi IV dalam rapat kerja pada 27 Januari 2014 meminta pemerintah untuk menangani kekurangan kuantum pupuk bersubsidi tahun 2014 dengan merealokasi anggaran pupuk organik. Dengan realokasi anggaran subsidi pupuk organik tersebut, pemerintah diminta mendorong kemampuan petani untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri. Apabila masih terjadi kekurangan kuantum pupuk bersubsidi, pengadaan akan diusulkan melalui APBN-P 2014.

Menurut Suswono, keputusan tersebut akan menimbulkan sejumlah implikasi. Salah satunya, memperlambat penyaluran pupuk. Sebab, akan terjadi perubahan kuantum pupuk dalam Peraturan Menteri Pertanian 122/2013 yang membuat pemerintah harus merevisi peraturan gubernur dan peraturan bupati atau wali kota. (Lihat juga : Subsidi Dicabut, 180 Pabrik Pupuk Akan Bangkrut)

Selain itu, penghapusan subsidi pupuk organik dinilai dapat berdampak terhadap upaya pemupukan berimbang oleh petani. "Selain itu, tidak sejalan dengan upaya pemerintah mendorong penggunaan pupuk majemuk (NPK) dan organik," ujarnya.

Tahun 2014 ini Kementerian Pertanian mengajukan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 21,04 triliun (Rp 3 triliun untuk sebagian kurang bayar 2012) untuk pupuk sebanyak 9,55 juta ton. Adapun sesungguhnya total kebutuhan pupuk bersubsidi diperkirakan mencapai 13,19 juta ton. (Berita terkait : Dalih DPR Cabut Subsidi Pupuk Organik)

Sedangkan pupuk yang tersedia hanya sebanyak 7,78 juta ton, 800 ribu ton di antaranya merupakan pupuk organik. Suswono memperkirakan jumlah tersebut hanya mampu memenuhi kebutuhan petani hingga Oktober.

Meski sepakat dengan keputusan tersebut, Wakil Ketua Komisi Pertanian, Herman Khaeron, meminta pemerintah menghitung dengan cermat sampai kapan kapasitas pupuk yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan. Sebab, dengan begitu pemerintah dan DPR bisa sama-sama memperkirakan, kekurangannya nanti akan dipenuhi dengan menggunakan mekanisme penambahan anggaran di APBN-Perubahan 2014 atau mekanisme kurang bayar. "Nanti kita akan raker lagi soal ini," ujarnya.

Sumber http://tempo.co

Korban Hipnotis - bayi korban dibawa pelaku

Seorang ibu di Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban hipnotis pria yang mengendarai sepeda motor. Bayi korban yang masih berusia 6 hari pun dibawa kabur pelaku.
http://media.viva.co.id/thumbs2/2011/04/23/109555_ilustrasi-hipnotis_663_382.jpg
Illustrasi Hipnotis
Lihat Videonya disini

Peristiwa ini bisa kita jadikan pelajaran untuk lebih berhati-hati jika kita bepergian atau keluar rumah apalagi mengajak anak atau bayi kita. Bagaimanapun juga kewaspadaan merupakan tindakan yang patut kita tanamkan kepada seluruh anggota keluarga.



Alhamdulillah, Akhirnya Presiden SBY Sambangi Pengungsi Akibat Erupsi Gunung Kelud

Sekitar 3.000 pengungsi yang berasal dari desa-desa sekitar 7-10 kilometer dari Gunung Kelud, yang mengungsi di Masjid An-Nuur, Pare, Kedir, Jawa Timur, menyambut antusias kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Senin (17/2) siang.

http://setkab.go.id/media/article/images/2014/02/17/r/e/rebut_pare.jpg
Presiden SBY
Mereka berebut mendekati untuk sekedar berjabat tangan dan mendapat sapaan dari Presiden SBY dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono. Presiden pun dengan akrab berusaha menyambut jabat tangan warga.

Presiden mengatakan, kunjungannya adalah untuk memastikan semua program pelayanan kepada para pengungsi berjalan dengan baik. "Apa kabar? Saya dan Ibu Negara berkunjung ke sini untuk memastikan semuanya berjalan baik," kata Presiden SBY saat menyapa para pengungsi letusan Gunung Kelud, di Posko Masjid Agung An-Nuur itu.

Presiden menegaskan, sudah menjadi kewajiban dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati dan jajaran pemerintah untuk menyelamatkan dan mengamankan rakyatnya. Untuk itu, Presiden meminta agar Bupati dan jajarannya mengelola dan menyalurkan bantuan dari pemerintah pusat dengan baik, agar sampai ke sasaran yang diharapkan
Kepada para pengungsi, Presiden mengingatkan mereka untuk mematuhi imbauan petugas jika memang dilarang masuk kawasan berbahaya. “Itu semua demi keselamatan warga sendiri. Pemerintah akan berusaha memberi pelayanan yang baik selama berada di pengungsian,” ujar SBY.

Menurut Kepala Negara, selama berada di pengungsian, warga  akan diberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Kebutuhan sehari-hari seperti makan akan diberikan. Dan bagi yang sakit, akan diberikan pelayanan kesehatan.

Selain mengunjungi Posko Pengungsi di Masjid An Nuur Pare, dalam kunjungan kali ini, Presiden SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono juga dijadwalkan mengunjungi posko pengungsi di Balai Pamitran, Desa Segaran, Kecamatan Wates.

Selain itu, Presiden SBY dan rombongan akan mengunjungi posko di Desa Nglegok, Kabupaten Blitar. Kemudian, pukul 16.00 WIB,  melanjutkan perjalan ke Kabupaten Malang, dan akan menginap di Wisma Gajah Mada, Pangkalan TNI AL, Kota Malang.

Sejumlah pejabat tampak menyertai kunjungan Presiden SBY dan Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono ini, antara lain Turut dalam kunjungan kerja kali ini, antara lain, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri PU Djoko Kirmanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menkes Nafsiah Mboi, Mendikbud Mohammad Nuh, Menteri Lingkungan Hidup Balthazar Kambuaya, Kapolri Jenderal Sutarman, dan Kepala BNPB Syamsul Maarif.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya Gunung Kelud yang berada di perbatasan tiga kota, yakni Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang meletus pada Kamis (13/2), pukul 22.50 WIB. Diperkirakan jumlah material vulkanik yang dimuntahkan mencapai 120 juta hingga 200 juta meter kubik.

Sebaran abu vulkanik dari Gunung Kelud pada Jumat (14/2) mencapai sejumlah tempat di wilayah Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sumber http://setkab.go.id




Minggu, 16 Februari 2014

Anak Baru Lahir Otomatis Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Menteri Kesehatan berjanji membenahi pelaksanaan BPJS. Ada usulan tambahan anggaran 400 miliar.

Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, mengakui pemerintah masih menghadapi tantangan dalam pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang digelar lewat BPJS Kesehatan. Menanggapi berbagai persoalan yang ada, secara umum Nafsiah berjanji kementerian yang dipimpinnya akan terus melakukan penyempurnaan dengan melibatkan banyak pihak.
http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2014/01/1388751974758541678.jpg
Kartu JKN
Salah satu langkah yang ditempuh adalah menerbitkan Surat Edaran yang pada intinya menyebutkan anak yang baru lahir dari pasangan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) otomatis menjadi peserta BPJS Kesehatan. Mekanisme ini dipakai hingga ada data jelas dari Kementerian Sosial karena kementerian inilah yang menentukan jumlah pasti peserta PBI.

Dari sisi anggaran, Kemenkes telah mengajukan anggaran khusus buat anak panti asuhan, anak terlantar, penghuni lapas/rutan dan gelandangan, Jumlahnya sekitar Rp400 miliar, yang diusulkan pada APBN Perubahan Tahun 2014. Cuma, Nafsiah mengakui usulan anggaran itu belum disetujui DPR secara resmi. Untuk mengatasi persoalan dana ini, Nafsiah mengusulkan solidaritas sosial digalakkan.

Tetapi dukungan tambahan anggaran sudah datang dari Senayan. “Komisi IX DPR RI mendukung anggaran sebesar Rp400 milyar untuk membiayai kepesertaan penghuni panti, anak terlantar, gelandangan dan pengemis, untuk diajukan dalam APBN-P tahun anggaran 2014,” kata Ketua Komisi IX, Ribka Tjiptaning. Dukungan itu salah satu kesimpulan rapat kerja.

Solidaritas sosial itu dapat dihimpun lewat dana bantuan sosial yang ada di Rumah Sakit (RS), CSR (coporate social responsibility) dan zakat mal. Tapi Nafsiah berjanji akan memperjuangkan agar dana sebesar Rp400 milyar itu dapat disetujui dan segera dikucurkan. “Kami akan coba ajukan lagi dalam APBN-P,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (27/1).

Selagi mengupayakan anggaran tersebut Nafsiah menekankan kepada RS dan fasilitas kesehatan lainnya untuk tidak menolak pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan. “Instruksi kami jelas, RS tidak boleh menolak pasien,” tegasnya.

Soal peserta BPJS Kesehatan yang dibebani biaya obat, pelayanan darah dan lainnya Nafsiah menekankan bahwa sesuai ketentuan yang ada peserta tidak dibebani tambahan biaya. Sebab, iuran yang dibayarkan peserta sudah mencakup berbagai pelayanan kesehatan yang diberikan. Hal itu telah ditegaskan dalam peraturan yang baru saja diterbitkan. Jika masih ada peserta yang diminta biaya tambahan maka fasilitas kesehatan yang bersangkutan akan diberikan teguran.

Nafsiah juga mengatakan sudah menerbitkan Surat Edaran No. 32 Tahun 2014 untuk mengatasi masalah rujukan berulang-ulang untuk penyakit yang sama. Peserta hanya sekali melakukan rujukan sampai dirujuk balik ke fasilitas pelayanan pertama seperti Puskesmas, dokter keluarga dan klinik. Surat Edaran No. 32 Tahun 2014 itu juga mengatur agar peserta berpenyakit kronis bisa mendapat obat untuk satu bulan.

Mengenai tarif INA-CBGs, Nafsiah mengakui masih ada beberapa tarif untuk diagnosis penyakit tertentu yang belum sesuai dengan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan RS. Oleh karenanya sampai saat ini masih dilakukan rapat secara intensif agar tarif INA-CBGs disesuaikan dengan standar keekonomian.

Sayang, tarif INA-CBGs belum dipahami secara baik oleh RS dan tenaga medis. Untuk mengatasi masalah itu Nafsiah menyebut Kemenkes bersama pihak terkait seperti BPJS Kesehatan dan organisasi profesi terus-menerus melakukan sosialisasi INA-CBGs. Nafsiah mendengar tuntutan agar diatur standarisasi jasa pelayanan dari program JKN. Tuntutan itu sampai saat ini masih dalam proses. Kemenkes sedang menyiapkan aturan jasa pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama sebesar 40-60 persen dari penerimaan, dan tingkat lanjutan jasa pelayanan sebesar 35-45 persen.

Organisasi profesi medis menurut Nafsiah juga mengharapkan insentif. Sampai sekarang hal tersebut masih dikaji Kemenkes karena variasinya sangat besar. Misalnya, Bupati di sebuah kabupaten memberikan insentif yang cukup tinggi kepada dokter umum dan spesialis. Tapi ada Bupati di suatu wilayah yang tidak memberikan insentif apa-apa.

RS pun mengeluh karena belum ada kejelasan tentang tarif dasar ambulan. Menurut Nafsiah hal itu telah diatur dalam SE yang diterbitkan Januari 2014. Ketentuan itu pada intinya mengatur penggantian biaya ambulan sesuai dengan standar biaya yang ditetapkan pemerintah daerah (Pemda). Jika Pemda belum menetapkan tarif dasar ambulan maka mengacu pada standar biaya yang berlaku pada daerah dengan karakteristik sama.

Sumber http://hukumonline.com