Sabtu, 15 Februari 2014

Ada Fenomena Menarik Saat Gunung Kelud Meletus

http://images.detik.com/content/2014/02/14/10/182505_paruhh.jpg
Menyerupai hewan tertentu
Jakarta - Ada sisi lain yang menarik untuk dilihat di tengah peristiwa letusan Gunung Kelud semalam. Dari semburan lava pijar, abu vulkanik dan gelegar petir yang menyambar, muncullah sejumlah bentuk yang menyerupai hewan atau simbol tertentu. Seperti apa?

detikcom mendapatkan foto ekslusif kiriman dari Alif Ahmad, warga yang tinggal di Desa Kotes, Kecamatan Gantusari, Kabupaten Blitar, atau berjarak 30 kilometer dari gunung Kelud. Dari 30 foto yang dikirim, ada beberapa yang menarik karena membuat imajinasi yang melihatnya jadi membuat kesimpulan macam-macam.

Percaya tidak percaya, inilah sejumlah foto letusan gunung Kelud yang dianggap memiliki bentuk aneh dari sisi penampakannya:
http://images.detik.com/content/2014/02/14/10/182522_aneh1.jpg
Menyerupai hewan dengan mata merah
Mirip Hewan Tertentu
Sejumlah pembaca detikcom membuat analisa di bagian yang dilingkari. Di situ terlihat semacam bentuk yang menyerupai hewan dengan mata yang merah dan menyala. Bagaimana pendapat Anda?

http://images.detik.com/content/2014/02/14/10/182542_paruhh.jpg
Menyerupai paruh burung
 Menyerupai Paruh Burung
Foto ini dikomentari oleh beberapa pembaca detikcom karena bentuknya yang menarik. Di bagian yang dilingkari, ada yang berasumsi mirip dengan paruh burung lengkap dengan matanya. Anda setuju?

http://images.detik.com/content/2014/02/14/10/182602_aneh3.jpg
Menyerupai huruf A
 Huruf A
Sejumlah pembaca detikcom sepakat untuk memuji foto kiriman Alif ini. Sebab dia menangkap bentuk yang sangat indah. Cahaya petir yang muncul dari dua sisi nyaris membentuk sebuah huruf A jika disandingkan dengan abu vulkanik.


Untuk gambar selengkapnya bisa dilihat di http://detik.com





Anda PNS ? inilah beritanya

Gaji PNS bakal Dipotong 2,5% untuk Zakat

pns
PNS



Jakarta: Menurut rencana, gaji pegawai negeri sipil (PNS) akan dipotong sebesar 2,5% setiap bulannya untuk zakat rutin oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz). Pemberlakuan keputusan itu hanya tinggal menunggu Instruksi Presiden (Inpres).

Ketua Bidang Jaringan Baznas Naharus Surur mengatakan hal tersebut merupakan usul Baznas yang sudah dikemukakan kepada Presiden. Presiden, lanjutnya, pun memberikan respons positif atas usulan tersebut. Menurut dia, pertimbangan usulan ini dilihat dari efektifitas PNS dan pegawai BUMN untuk berzakat di Baznas juga transparasi untuk penggunanya.

Mekanisme usulan ini dilakukan melalui sistem potong gaji yang dilakukan setiap bulanya secara rutin sebesar 2,5% dari gaji yang diterima. Usulan itu diberlakukan untuk PNS, pegawai BUMN, dan BUMD. "Suratnya masih di Setneg. Masih kita lakukan komunikasi dan lobi untuk implementasinya nanti," ujarnya pada Kamis (16/1).

Sesuai dengan tujuan zakat, dana zakat harus dioptimalkan dan dikelola dengan baik. Jika dilihat potensi zakat dari PNS pusat, ada sekitar Rp2,5 triliun pertahunnya. Melihat peluang yang besar maka akan dilakukan pengumpulan zakat dengan mekanisme sesuai dengan aturan dan undang-undang (UU) agar tidak terjadi tabrakan dengan kebijakan lainya serta menghindari monopoli.

Pascaputusan MK mengenai UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang menetapkan Baznas sebagai koordinator pengelolaan zakat nasional, kedudukan Baznas menjadi semakin jelas. Selain itu, di dalamnya telah diatur mekanisme pengumpulan, penerimaan, dan penerima zakat serta sanksi jika melakukan pelanggaran. "Selain Baznas, ada Lembaga Amil Zakat ( LAZ) berhak untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat," kata Naharus.

Saat ini,  Baznas pusat mengelola dana zakat sebanyak sekitarRp 60 miliar. Sedangkan, di daerah dana zakat yang dikelola mencapai Rp800 miliar-Rp900 miliar. Penggunaan dana zakat utamanya adalah untuk kepentingan umat seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna mengatasi kemiskinan.
Sumber :www.metrotvnews.com

Pilpres dan Pileg Dilaksanakan Serentak Tahun 2019

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahkamah Konstitusi mengabulkan pemilu serentak, tapi bukan tahun ini melainkan pemilu 2019 mendatang, dalam sidang, Kamis (23/1).

Sebelumnya MK melakukan pengujian UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang diajukan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu yang dikomandani Effendi Gazali.

Alamat Kantor KPU Se-Jawa Barat
logo KPU
"Pelaksanaan Pemilu Serentak 2019," kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva, saat membacakan amar putusan di Jakarta, Kamis (23/1).
Ketua MK, Hamdan Zoelva dalam kesimpulan putusan yang dia bacakan mengatakan, dalil yang digunakan sebagaian dinilai beralasan. Menurut dia, pemilu itu harus berlangsung serentak baik pilpres maupun pileg.

"UU Pilpres bertentangan dengan konstitusi, dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Namun baru akan diterapkan pada Pemilu 2019," kata Hamdan dalam sidang putusan, Kamis (23/1).
Effendi Gazali menguji sejumlah pasal dalam UU Pilpres terkait penyelenggaran pemilu dua kali yaitu pemilu legislatif dan pilpres. Pemohon menganggap Pemilu legislatif dan Pilpres yang dilakukan terpisah itu tidak efisien (boros) yang berakibat merugikan hak konstitusional pemilih.

Ia mengusulkan agar pelaksanaan pemilu dilakukan secara serentak dalam satu paket dengan menerapkan sistem presidential cocktail dan political efficasy (kecerdasan berpolitik).

Presidential Coattail, setelah memilih calon presiden, pemilih cenderung memilih partai politik atau koalisi partai politik yang mencalonkan presiden yang dipilihnya, tetapi jika political efficasy, pemilih bisa memilih anggota legislatif dan memilih presiden yang diusung partai lain.

Sumber :www.republika.co.id

KPU Kab.Mojokerto Tidak Gunakan System Quick Count pada Pileg 9 April 2014

MAJA mojokerto | KPU kabupaten Mojokerto memastikan tidak mnggunakan system Quick count dalam pileg yang digelar pada    9 April 2014.

Ayuhanafiq Ketua KPU Kabupaten Mojokerto, Rabu (05/02/2014) mengatakan, tidak menggunakan system quick count dalam penghitungan hasil pileg nanti, penghitungan suara tetap menggunakan system manual melalui PPS, PPK, dan KPU.

http://www.kpu-minahasakab.go.id/foto_berita/82Maskot%20PEMILU%202014%20SI%20KORA%201.jpg
ayo memilih

Kata Yuhan, kalau ada parpol yang menggunakan system penghitungan cepat dipersilahkan, tapi yang diakui oleh KPU hanya penghitungan manual yang dilakukan KPU dan jajaranya sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Sebelumnya sekarang ini KPU kabupaten Mojokerto terus mempersiapkan logistik Pileg salah satunya memperbaiki kotak suara yang rusak supaya bisa digunakan lagi.(bud/feb)

Kita Harus Waspada Terhadap Dampak Abu Gunung Berapi

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/abu-vulkanik-membumbung-tinggi-keluar-dari-gunung-kelud-terlihat-_140214111603-718.jpg
Semburan abu gunung Kelud
Masyarakat luas seharusnya mengetahui apa dampak dari abu letusan gunung Kelud terhadap kesehatan manusia,  berikut ini penuturan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengimbau masyarakat untuk dapat mewaspadai dampak letusan gunung berapi yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

"Secara umum dampak letusan Gunung berapi yang perlu diwaspadai terbagi dua yaitu dampak akibat padatan/debu dan gas yang beracun atau potensial membahayakan," kata Tjandra di Jakarta, Jumat.

Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur pertama meletus pada Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB dan abu letusannya menyebar hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi, dan Ampenan (NTB).

Debu tebal yang menyelimuti kota-kota tersebut dapat mengakibatkan gangguan pernafasan dan iritasi mata dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan serius jika mengandung beberapa unsur logam.

"Unsur-unsur logam yang perlu diwaspadai terutama adalah Silica, yang secara fisik berupa butiran kecil dan sangat tajam, sehingga bila terhirup akan menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Akibat lebih serius bisa batuk batuk bahkan bisa iritasi berat pada saluran pernafasan," papar Tjandra.

Logam yang lain yang ada pada debu vulkanik umumnya berupa natrium, calsium, kalium yang apabila tercampur debu dan terhirup maka juga mengakibatkan iritasi.

Sedangkan komponen logam yang lain seperti timbal, seng, cadmium tembaga biasanya kadarnya cukup rendah, berdasarkan pengamatan dari letusan gunung berapi sebelumnya.
Iritatif

Selain debu, kandungan gas yang dikeluarkan letusan gunung berapi juga diminta untuk diwaspadai karena dapat membentuk gas SO2 dan dengan reaksi alam dapat membentuk unsur sulfat yang sangat iritatif baik pada kulit, mata dan saluran pernafasan.

Kandungan gas lain yang meningkat paska letusan gunung berapi adalah karbon monoksida (CO) yang bersifat mengikat oksigen, sehingga bila terhirup maka orang bisa meninggal karena kekurangan oksigen serta NO2 yang berpotensi mengakibatkan iritasi pada mata dan pernafasan.

" Bila memang sudah punya penyakit kronik maka pastikan obat rutin yang biasa dimakan harus selalu dikonsumsi dan selalu lakukan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)," demikian Tjandra






Jumat, 14 Februari 2014

Letusan Gunung Kelud mulai berdampak di Jawa Timur-Jawa Tengah

Surabaya (ANTARA News) - Gunung Kelud setinggi 1.776 meter dari permukaan laut meletus lagi pada pukul 22.56 dan 23.30 WIB Kamis malam (13/2), memuntahkan lahar panas, lontaran abu dan kerikil hingga radius puluhan kilometer. 

http://www.kemendagri.go.id/media/article/images/2014/02/14/w/a/warga_gunung_kelud_1.jpg
abu vulkanik
Walau mulai mereda pada Jumat pagi ini, namun dampak hujan abu vulkanik gunung berapi aktif di Tanah Air itu masih terjadi. Paling tidak, operasionalisasi empat bandar udara utama di Jawa Tengah dan Jawa Timur terhenti sementara dengan alasan keselamatan penerbangan. 

Bersama Gunung Merapi, Gunung Kelud termasuk gunung berapi paling aktif di Tanah Air, dengan frekuensi letusan cukup dekat. Untuk Gunung Kelud, tercatat dia meletus pada 1955, 1965, 1966, 1990, 2007, dan kini 2014. 

Wartawan ANTARA di Blitar, Jawa Timur, sejak pukul 02.30 WIB ini gunung berapi itu sudah tidak lagi menyemburkan lava pijar. Bersama Kediri, Blitar merupakan salah satu kota paling dekat dengan Gunung Kelud sehingga aktivitas dia bisa disaksikan secara visual.

Belum diperoleh keterangan dari pihak berwenang, mengapa semburan lava pijar, dan suara gemuruh disertai bunyi geluduk yang semula terdengar gaduh itu tiba-tiba menghilang dan suasana langit di atas Gunung Kelud menjadi sunyi.

Namun, sejak pukul 02.30 WIB Jumat itulah terjadi hujan abu sangat lebat menyelimuti beberapa kawasan di Jawa Timur dan diperkirakan mulai reda sejak pukul 08.00 WIB.

Bahkan, Surabaya yang berjarak 120 kilometer dari Kediri dan 146 kilometer dari Blitar (Kelud berada di kawasan Kediri-Blitar) pun tak luput dari hujan abu itu.

"Sejak pagi, hujan abu turun, sehingga genteng rumah kami diselimuti abu," kata warga Margorejo, Surabaya, Sutrisno, sesaat hendak berangkat kerja, Jumat pagi.

Oleh karena itu, dia mengenakan masker dan helm. "Kabarnya memang Gunung Kelud meletus semalam," kata karyawan yang selalu mengendarai sepeda motor itu.
Dari Surabaya, ANTARA melaporkan, warga kota mengenakan masker, helm, payung, dan sapu tangan untuk menepis abu letusan Gunung Kelud.

Selain itu, sejumlah kendaraan bermotor terlihat menyalakan lampu dan berjalan agak pelan, karena jarak pandang juga hanya ratusan meter akibat tertutup debu.

Hingga pukul 07.00 WIB Jumat, hujan abu masih terlihat menerpa kota. "Mirip salju kecil di luar negeri," kata warga Wonocolo, Anas.

Sebagian ibu-ibu yang berbelanja di pagi hari terlihat membawa payung dan sebagian lagi menutup muka dengan sapu tangan. "Kalau tidak begini, mata bisa kelilipan," kata warga Jemurwonosari, Santi.

Apalagi, embusan angin di Kota Pahlawan terlihat agak kencang, sehingga anak-anak sekolah pun mengenakan kacamata, masker, dan sebagian berjalan dengan mengenakan helm.

Sementara itu, mobil, mikrolet, bus kota, dan sepeda motor di jalanan juga terlihat kotor akibat diselimuti debu, bahkan sejumlah mobil mewah pun tampak kotor sekali.

Tidak hanya itu, tebaran abu Gunung Kelud juga sampai ke daerah Selorejo di wilayah timur Kabupaten Blitar yang berbatasan dengan Ngantang, Kabupaten Malang.

"Kami heran, beberapa jam setelah Gunung Kelud dilaporkan meletus, pukul 22.59 WIB Kamis malam tadi, tebaran abu vulkanik sudah sampai daerah kami di wilayah bagian utara Selorejo," ujar Darmiyati, warga setempat.

Senada dengan itu, warga Kutukan, wilayah utara Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar --daerah "garis merah" yang harus diungsikan--, Isnu mengaku warga masih berbondong-bondong mengungsi di bawah tebaran abu dari letusan Gunung Kelud.

"Daerah saya kira-kira tujuh kilometer dari puncak Gunung Kelud, semua warga harus diungsikan. Alhamdulillah, listrik masih menyala, sehingga kondisinya terang," ujarnya.

Hingga dini hari itu, warga masih banyak yang begadang di pinggir-pinggir jalan yang tidak terhalang gedung dan pepohonan, sehingga bisa menyaksikan semburan lava pijar dan "tatit" (kilat) dari Gunung Kelud.

Umumnya, mereka merasa heran, karena sebagian daerah yang jauh sudah dilanda abu dan kerikil, sementara yang cukup dekat, seperti Kecamatan Talun, masih aman.

"Mudah-mudahan daerah sekitar komplek perumahan ini tetap aman seperti malam ini, tanpa tebaran abu, apalagi kerikil," ujar Prima, warga Perumahan Pondok Delta, Kaweron, Kecamatan Talun, yang begadang bersama banyak warga setempat.

Penerbangan Tertunda


Dampak letusan Gunung Kelud bukan hanya hujan abu, namun lima penerbangan pesawat di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo pun tertunda akibat landasan pacu di bandara itu tertutup hujan abu itu.

"Sampai pukul 05.00 WIB, empat penerbangan dari Surabaya yang tertunda keberangkatannya dan satu kedatangan pesawat yang terlambat," kata Petugas Bertanggungjawab Bandara Internasional Juanda, Herdiono, di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, penerbangan yang tertunda itu Citilink rute penerbangan Surabaya-Jakarta dan Surabaya-Lombok, lalu Garuda Indonesia (Surabaya-Makassar dan Surabaya-Jakarta).

"Untuk kedatangan pesawat yang terlambat yakni armada Citilink dari Jakarta menuju Surabaya," ujarnya.

Sementara itu, Manajer Umum Bandara Internasional Juanda, Trikora Harjo, mengemukakan, Terminal 2 Bandara Internasional Juanda sangat ramai, meskipun terpaan abu Gunung Kelud masih menyelimuti.

"Hujan abu Gunung Kelud turun sangat tebal sehingga masuk di titik pertemuan. Bahkan, sejumlah petugas kebersihan menyapu debu yang masuk," katanya.

Namun, tambah dia, secara keseluruhan abu Gunung Kelud belum mengganggu penerbangan. Sampai sekarang, pihak PT Angkasa Pura I masih berkoordinasi dengan otoritas bandara dan navigasi.

"Apalagi, kondisi ini sangat terkait keselamatan masyarakat," katanya.

Namun, Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ditutup total sejak Jumat, akibat hujan abu dari letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.

"Sejak penerbangan pertama tadi sekitar pukul 05.55 WIB, seluruh aktivitas penerbangan ditutup total," kata Humas PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Faizal Indra.

Menurut dia, alasan penutupan karena hujan abu yang cukup tebal di Yogyakarta dan sekitarnya.

"Alasan lain karena jarak pandang pilot hanya 200 meter dan ini sangat berbahaya karena jarak pandang ideal seharusnya 2.000 meter," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari operator maskapai penerbangan, abu vulkanik ini juga dapat merusak mesin pesawat. "Dengan alasan keselamatan penerbangan maka seluruh aktivitas penerbangan ditutup hari ini, Jumat," katanya.

Selain Yogyakarta, penerbangan di Bali juga terkena dampaknya. Sejumlah penerbangan domestik dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, tujuan Yogyakarta ditunda.

Ratusan pemakai jasa penerbangan memadati loket-loket tiket maskapai penerbangan untuk menunggu kepastian keberangkatan mereka.

Penutupan jalur penerbangan juga terjadi di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, sehingga tidak ada pesawat terbang yanga tiba maupun berangkat untuk sementara waktu.

Menurut Duty Manager Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Kadari, akibat hujan abu vulkanik dari Gunung Kelud penerbangan di bandara ini, untuk sementara ditutup sejak Jumat sekitar pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (15/2).

"Penerbangan di Bandara Adi Soemarmo untuk sementara ditutup hingga Sabtu (15/2). Karena, abu vulkanik menyelimuti kawasan bandara bisa membahayakan penerbangan," kata Kadari.

Tidak hanya penerbangan, pelajar pun terganggu. Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, juga meminta kepada siswa sekolah untuk menggunakan masker selama menjalani aktivitas di sekolah, menyusul terjadinya hujan abu akibat letusan Gunung Kelud di Kediri.

"Siswa sekolah di Kabupaten Sidoarjo wajib menggunakan masker selama menjalani aktivitas di sekolahnya. Selama menjalani aktivitas di sekolah, siswa wajib menggunakan masker untuk melindungi saluran pernafasan dari abu akibat letusan Gunung Kelud," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Mustain Baladan.

Lain halnya dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Dinas Pendidikan di Kota Pelajar itu memutuskan untuk meliburkan semua kegiatan belajar mengajar di sekolah karena hujan abu letusan Gunung Kelud di Jawa Timur yang masih terus turun di wilayah tersebut.

"Pada hari ini, Jumat ini, kami mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah dan meminta siswa belajar di rumah," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Suasana.

Kebijakan serupa juga dikeluarkan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, yang memerintahkan kepala sekolah untuk meliburkan siswanya akibat hujan abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.

"Seluruh sekolah di Kota Solo sudah saya perintahkan untuk diliburkan guna mengantisipasi kesehatan para siswa akibat hujan abu," kata Rudyatmo.
 





Negeri ini berduka lagi

http://api.gid.hao123.com/img/news/id/normal_d119cf16ae1dbd1da315da9027528afc.jpg
Semburan lava pijar gunung Kelud
Sekitar pukul 23.00 WIB Gunung Kelud mengalami erupsi, seperti yang dilansir http://antaranews.com Semburan lava pijar dari puncak Gunung Kelud yang berada pada ketinggian 1.776 meter di atas permukaan laut terlihat jelas dari Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada radius 15-20 kilometer dari puncak gunung itu.
 
Antara melaporkan dari Blitar, Kamis malam, dalam radius tergolong aman dari aliran lahar itu, warga berhamburan ke luar rumah, tiang listrik dipukul bertalu-talu pertanda bahaya, sejak gunung yang meliputi wilayah Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang daerah Pujon dan Ngantang di sisi barat itu, dikabarkan meletus.

Warga berhamburan ke jalan raya yang tidak terhalang bangunan dan pepohonan untuk menyaksikan dan memastikan Gunung Kelud benar-benar meletus seperti kabar yang tersiar sejak pukul 22.56 WIB.

Semburan lava pijar terlihat cukup tinggi itu sesekali hilang digantikan kepulan awan hitam, dengan tebaran bau belerang yang sudah merambah berbagai wilayah dalam radius 15-20 kilometer.

Darmi, warga Ngaringan di sisi timur Kecamatan Gandusari, membenarkan warga pada radius 10 kilometer yang termasuk daerah bahaya dengan tanda "garis merah" dari wilayah barat Gandu, tunggang langgang menuju pengungsian.

Jamil, warga Perumahan Pondok Delta, beberapa menit sebelum Gunung Kelud meletus sudah menyebarkan kabar, bahwa gunung itu biasa meletus pada neptu "Wage".

"Waspada malam ini Jumat Wage," tuturnya di antara kerumunan warga yang baru mendengar kabar status Gunung Kelud naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) Kamis malam itu.

Gunung Kelud naik statusnya dari Siaga menjadi Awas Kamis malam sekitar pukul 21.30 dan sudah meletus pukul 22.56 WIB.


Semburan lava pijar yang terlihat semakin membesar dan meninggi itu diikuti suara gemuruh yang terdengar dari langit, dengan cahaya kilat aneka bentuk, terutama sering terlihat bagai bintang jatuh, berbentuk cahaya segi tiga
 
Perkenankan kami segenap warga dan Pemerintah Desa Kemlagi Kec.Kemlagi Kab.Mojokerto-Jawa Timur turut prihatin yang sedalam-dalam atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di sekitar Blitar, Kediri, Malang, Batu dan sekitarnya mudah-mudahan tabah dalam menghadapi musibah atau bencana ini.

Sumber berita http://antaranews.com
 


Kamis, 13 Februari 2014

Ada yang mau miliki mobil innova atau avansa?

"Pahala shalat berjamaah itu lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat"
Mungkin ini yang namanya fenomena untuk mengajak umat lebih utamakan shalat berjamaah. Artinya kalau anda shalat sendiri dirumah atau mushalla pribadi tentunya tak dapat pahala 27 derajat atau mobil atau iming-iming yang lainnya. Ataukah pola pikir kita tentang shalat yang hanya berkontemplasi pada pahala dan pahala tanpa memaknai esensinya shalat atau ibadah lainnya itu hakekatnya apa. Inilah fenomena yang terjadi di Kota Bengkulu.
 
Suasana shalat dhuhur jamaah
Shalat Dhuhur berjamaah
Peserta shalat Dzuhur berjamaah dengan hadiah ongkos haji dan umrah serta mobilInnova dan Avanza di Bengkulu membludak. Masjid At Taqwa berukuran sekitar 2500 meter persegi tidak muat menampung ribuan jama’ah yang mayoritasnya adalah pegawai negeri sipil (PNS) Kota Bengkulu. Akibatnya, sebagian jama’ah menunaikan shalat di teras luar.

Dikutip dari Kompas yang memantau shalat berhadiah itu, para PNS datang di masjid sekitar pukul 11.45 WIB. Mereka datang secara bergelombang. Sebagian langsung mengisi kotak kardus yang disiapkan panitia sesuai dengan status kepegawaian mereka, mulai PNS hingga honorer.

"Bagi yang honorer silakan masukkan biodata dan fotokopi KTP di kotak yang tersedia," teriak beberapa petugas panitia yang menjaga kotak absen pengundian.

Selain tempat wudhu milik masjid, panitia juga menyediakan satu truk tangki air untuk antisipasi jika ada yang kekurangan air untuk berwudhu. Halaman masjid yang luas tampak sesak dengan ratusan kendaraan motor dan mobil sehingga merepotkan petugas parkir masjid.

Meski masjid tampak penuh sesak dan adzan telah berkumandang, beberapa jemaah lain tampak masih sibuk mengisi biodata dan mencari tempat fotokopi KTP. Beberapa PNS perempuan bahkan ada yang kebingungan mencari tempat fotokopi. "Dik, di mana tempat fotokopi KTP dekat-dekat sini ya?" tanya salah seorang PNS perempuan yang telah menggunakan mukena untuk shalat.

Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan, saat ditemui di masjid menyatakan shalat berhadiah ongkos haji, umrah, dan bonus mobil Innova tersebut merupakan rangsangan bagi warga agar mau meramaikan masjid.
 
Dari berita tersebut tentunya kita berharap mudah-mudahan para jamaah shalat dhuhur di masjid tersebut tetap fokus bahwa yang wajib disembah itu hanya Allah SWT dan bukan mobil atau pahala atau iming-iming duniawi semata
 
.



Selasa, 11 Februari 2014

Kesehatan Perangkat Desa dan Kades apa dijamin JKN ?

http://media.viva.co.id/thumbs2/2012/12/14/184061_aksi-demo-perangkat-desa-rusuh_663_382.jpg
Ketua DPR Marzuki Ali, sedang berdialog dengan Perangkat Desa
Perangkat Desa dan Kades adalah pemangku kepentingan pemerintahan di Indonesia yang paling bawah yakni Pemerintah Desa. Apakah kesehatan mereka dan keluarganya juga diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia ? jawabanya mungkin kita akan membaca dulu UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa.

 Dalam pasal 66 ayat (4) UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa:
"Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah.;" dan dalam penjelasan Ayat (4) Pasal 66 UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa : "Jaminan kesehatan yang diberikan kepada Kepala Desa dan perangkat Desa diintegrasikan dengan jaminan pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sebelum program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menjangkau ke tingkat Desa, jaminan kesehatan dapat dilakukan melalui kerja sama Kabupaten/Kota dengan Badan Usaha Milik Negara atau dengan memberikan kartu jaminan kesehatan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah masing-masing yang diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
"

 Dengan kita membaca UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 66 ayat (4) beserta penjelasannya menunjukkan bahwan Perangkat Desa dan Kepala Desa semestinya kesehatannya dijamin oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. 

Lantas keluarga  Kades dan Perangkat Desa bagaimana ? Kalau merujuk pada UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU No, 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, tentunya keluarga Kades dan Perangkat Desa juga semestinya dijamin.  Kita tunggu saja bagaimana peraturan pelaksananya.

Senin, 10 Februari 2014

Ternyata Mayoritas Masyarakat Tak Percaya Partai Politik

Hasil survey ini bisa dijadikan "introspeksi diri" dalam hadapi Pemilu 2014 ini, baik bagi Parpol
maupun para calon legislatif
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/08/27/0757280survei-parpol-kompas1780x390.jpg
Hasil survei Libang Kompas tentang partai politik pilihan publik
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei Political Communication Institute (Polcomm Institute) mayoritas publik tidak mempercayai partai politik (parpol). Publik yang tidak percaya parpol yaitu sebesar 58,2 persen. Kemudian yang menyatakan percaya 26,3 persen, dan menyatakan tidak tahu sebesar 15,5 persen. Tingkat kepercayaan publik ini dipengaruhi oleh krisis yang dialami sejumlah partai politik.

"Faktor penyebab krisis partai politik jelang Pemilu 2014 juga mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik itu," ujar Direkur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto di Jakarta, Minggu (9/2/2014).

Heri mengatakan, terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap parpol. Pertama, banyaknya kader parpol yang terjerat kasus korupsi. Kedua, konflik internal partai yang muncul di publik. Ketiga, adanya pelanggaran etika yang dilakukan kader parpol.

Sementara untuk mengembalikan kepercayaan publik pada parpol  berdasarkan survei terdapat beberapa cara. "Cara paling tepat yang dianggap mampu kembalikan kepercayaan publik kepada parpol yaitu kalau partai komitmen tidak korupsi," kata Heri.

Sebanyak 41,7 persen responden memilih komitmen berantas korupsi sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan kepada parpol.  Selain itu juga dengan  upaya parpol pro rakyat (24,1 persen), dan  dekat dengan rakyat (14,2 persen).

Pengamat psikologi politik, Hamdi Muluk menambahkan, masyarakat telah belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak janji-janji partai politik atau kadernya yang tidak terpenuhi. Meski demikian, ia berharap rakyat tidak golput atau tidak memilih pada Pemilu 2014 nanti.

"Pesan saya jangan golput. Kalau cuma dikit pemilihnya, pemilu tetap sah, kok. Pilihlah yang  dianggap terbaik," katanya.

Survei ini dilakukan pada 20 Januari sampai 3 Februari 2014 dengan 1000 responden di 15 kota besar. Kemudian mengenai krisis partai politik meneliti dari 15 media massa yaitu 5 media cetak nasional, 5 media televisi, dan 5 media online.Metode riset dilakukan dengan dua tahap yaitu content analysis dan discourse analysis. Adapun margin of error yaitu 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.