Sabtu, 02 Agustus 2014

Desa Panggungharjo Bantul Masuk Nominasi 10 Besar Desa Terbaik Se-Indonesia

Kampung Dolanan adalah salah satu keunggulan Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul
BANTUL (kabarkota.com) - Tim Evaluasi Lomba Desa Tingkat Nasional menominasikan Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam 10 besar desa terbaik se Indonesia.

Ketua Tim Evaluasi Lomba Desa Tingkat Nasional Valentino Sudaryanto, menyebutkan, Desa Panggungharjo mempunyai Kampung Dolanan Anak, batik enceng gondok, konveksi dari kain bekas serta produksi makanan khas desa, yang mana pada saat ini ditampilkan masyarakat setempat dalam tahapan penilaian lomba desa tersebut.

"Ini membanggakan karena Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, berhasil masuk dalam 10 besar desa terbaik dari sekitar 70.000 desa se-Indonesia. Kami sangat terkesan dengan cara penyambutannya," katanya di Balai Desa Panggungharjo, Bantul, Jumat (18/7), seperti dilansir Antara.

Menurut Valention, lomba desa tingkat nasional yang salah satunya diikuti Desa Panggungharjo, akan dilaksanakan dalam empat tahapan yakni tahapan administrasi, verifikasi lapangan, pemaparan atau presentasi serta penetapan juara terbaik.

"Dalam verifikasi lapangan saat ini, dari 10 desa akan diambil enam desa terbaik, mereka kemudian diminta mempresentasikan di depan dewan juri," kata Valentino.

Menurut dia, verifikasi di lapangan dilakukan dengan penilaian pemberdayaan dan partisipasi masyarakat dalam setiap program, potensi dan tingkat perkembangan desa disertai keunikannya, pemahaman aparat desa dalam sistem informasi penyelenggaraan desa, serta pembangunan desa dan kawasan pedesaan.

"Acuannya meliputi pemberdayaan masyarakat, inisiatif masyarakat dalam pemerintahan, juga kepatuhan mereka terhadap kebijakan pemerintahan. Kami berharap Desa Panggungharjo bisa menjadi contoh teladan bagi desa lain," katanya.

Pihaknya juga berharap kepada pemerintah setempat, agar perkembangan desa bisa terus didukung dengan disertai pembinaan agar kualitasnya semakin baik, apalagi animo pemerintah daerah dalam mengikuti lomba desa tingkat nasional semakin meningkat.

Camat Sewon Bantul, Wintarto menambahkan, Desa Panggungharjo terdiri dari 461 rukun tetangga (RT), dan merupakan daerah pertumbuhan di mana banyak terjadi perkembangan perumahan sehingga sebagian dari jumlah penduduk sebanyak 106.929 jiwa merupakan pendatang.

"Di Sewon, khususnya Desa Panggungharjo, budaya masyarakat yakni kerukunan dan kegotongroyongan masih dijunjung tinggi, selain itu pemberdayaan masyarakat dalam setiap kegiatan juga cukup baik," kata dia. (mon)

Jumat, 01 Agustus 2014

Makna Lebaran tahun ini, kemenangan rakyat Indonesia

Makna Lebaran tahun ini, kemenangan rakyat Indonesia
Open house Jusuf Kalla. ©2014 merdeka.com/fariz fardianto
Merdeka.com - Sejumlah tokoh terus berdatangan dalam acara open house di kediaman Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya Jakarta Selatan, Senin (28/7) pagi. Di antara mereka tampak hadir, Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK Anies Baswedan, Hamid Awaludin, Fahmi Idris, Farid Husein, perwakilan Dubes dari China dan Jepang serta puluhan kerabat dekat dan mitra kerja Wapres terpilih tersebut.

Mantan Menkum dan HAM Hamid Awaludin mengatakan, momentum perayaan Idul Fitri tahun ini memiliki sarat makna. Salah satunya sebagai kemenangan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebab, seluruh rakyat Indonesia telah menyukseskan pemilihan presiden.

"Karena pelaksanaan Idul Fitri hanya terpaut dua minggu dari pilpres. Bagi saya, kesuksesan pilpres 2014 menunjukkan komunitas Islam di negeri ini yang pro demokrasi. Saya memaknai Idul Fitri ini kemenangan bagi kita semua," kata Hamid, di sela-sela acara open house di kediaman JK, di Jalan Brawijaya Jakarta Selatan, Senin (27/7).

Jusuf Kalla yang dinobatkan sebagai wakil presiden terpilih untuk periode 2014-2019 diharapkan benar-benar merealisasikan janjinya membangun infrastruktur secara merata di semua Indonesia.

"Saya berpesan kepada Pak JK untuk serius mengurus negeri ini. Membangun infrastruktur di negeri ini seperti obsesinya sejak dulu," kata Hamid.

Salah seorang kader Partai Golkar, Fahmi Idris berharap kepada pihak-pihak yang masih mempersoalkan kemenangan Jokowi-JK dalam pilpres lalu agar lebih legowo.

"Lebih baik kita saling bersilaturahmi karena Idul Fitri merupakan hari yang sakral buat kita yang telah mengakhiri bulan puasa. Kami harap ini menjadi sesuatu langkah baru dengan awal lebih baik. Kita berbahagia telah selesaikan pelaksanaan pilpres yang rumit dan tegang kemarin. Walaupun saat ini ada yang mempersoalkan lebih baik apapun hasilnya kita ikhlaskan saja," katanya.

Minggu, 27 Juli 2014

Ini Pengakuan Pria yang Gelar Ritual di MK Saat Tim Prabowo Daftarkan Gugatan

Eyang Suryobuwono (kanan) bersama seorang pendukung Prabowo-Hatta usai melakukan ritual di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (25/7/2014)
JAKARTA, KOMPAS.com - Pria berbaju hitam dan berambut gondrong itu bernama Eyang Suryobuwono. Suryobuwono baru saja melakukan semacam ritual di Mahkamah Konstitusi (MK), saat itu, pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, akan mendaftarkan gugatan hasil penetapan pemenang Pemilu presiden.

Ditemui usai melakukan sejumlah ritual, dengan lugas, Suryobuwono mengatakan bahwa dia sedang melakukan sejumlah ritual di MK.

"Untuk perdamaian bangsaku ini. Prabowo sebagai pemenang yang betul, benar. Jangan ada pembodohan terhadap masyarakat. Sudah cukup, bangsa Indonesia cerdas," kata Suryobuwono di MK, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Suryo melakukannya tidak main-main. Dia melakukannya bersama perempuan yang dia sebut 'bunda' tepat sejajar di sembilan pilar konstitusi.

Sembilan pilar konstitusi itu juga sempat dipukul-dipukul dengan tongkat pendek. Tongkat tersebut, menurut keterangannya, adalah kepunyaan Prabu Siliwangi. Sama dengan kepunyaan mendiang mantan presiden Soeharto.

Dalam ritualnya, Suryo juga membawa barang-barang sebagai pertanda restu para gaib kepada Prabowo menjadi presiden.

Ada Kujang atau senjata khas Jawa Barat, kijang kencana, wayang semar, ndog jagat, urat sekar bumi, dan benda-benda gaib lainnya.

Dengan segala pernak-pernik yang melekat padanya, Suryobuwono pun membawa pesan singkat dan tegas kepada MK. Menurut dia, Prabowo telah dicurangi sehingga kalah dalam. Pilpres.

Prabowo telah mendapat restu untuk menjadi presiden. Prabowo bukanlah orang yang mencari kekayaan, dia hanya lah korban, bahkan korban santet.

"(Ke MK) Memperjuangkan Mas Prabowo dan membuka mata hati seluruh hakim MK. Bukti nyata harus dibuka. Konsekuensinya (kalau tidak dikabulkan) resiko sendiri. Karena para gaib sudah ada di sini. Pilar sembilan sudah tak pukuli. Ini tongkat dari Prabu Siliwangi," kata dia sembari memamerkan pusaka langka tersebut.

Ketika ditanyakan apakah dirinya adalah dukun, Suryobuwono membantahnya.

"Saya enggak dukun, saya enggak pake kembang. Orang biasa," jawab pria berjenggot panjang itu.

Dalam ritual tersebut, Suryo dibantu seorang perempuan yang disebutnya 'bunda'. Bunda melakukan ritual lebih lama. Dia mengenakan baju putih dan penutup kepala. Sesekali mulutnya komat-kamit. Mereka melakukannya cukup lama.