Jumat, 07 Februari 2014

Ada yang baru tentang biaya nikah


VIVAnews – Pemerintah merampungkan pembahasan Peraturan Pemerintah tentang Biaya Pencatatan Nikah, Jumat 7 Februari 2014. PP ini disusun sebagai respons pemerintah atas keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi yang akhir tahun lalu menyatakan semua penerimaan honor di luar biaya nikah resmi sebagai gratifikasi.

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2011/11/24/133397_akad-nikah-pernikahan-ibas-aliya-di-istana-cipanas_663_382.jpg
Tanda tangan buku nikah
“Timbul keresahan terkait gratifikasi itu. Tanpa payung hukum, memberi uang pengganti transportasi bagi penghulu bisa masuk kategori gratifikasi,” kata Deputi IV Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agus Sartono, usai rapat finalisasi PP Biaya Pencatatan Nikah antara Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di kantor Kemenkokesra, Jakarta.

Para penghulu pun sempat resah. Akhir Desember 2013, sejumlah penghulu dari berbagai daerah menemui Menteri Agama Suryadharma Ali, mendesaknya mengeluarkan regulasi biaya nikah untuk KUA. Jika biaya transportasi dari mempelai juga disebut gratifikasi, maka para penghulu menghadapi kesulitan besar karena biaya operasional KUA hanya Rp2 juta per bulan.

Padahal para petugas KUA lebih banyak menikahkan pasangan di luar jam kerja. “Masyarakat yang hendak menikah harus dilayani di hari libur, di rumah mereka, meski lokasinya jauh. Di daerah seperti Riau misalnya, petugas KUA harus menyeberang laut, naik kapal motor kecil saat ombak besar. Itu taruhannya nyawa,” ujar Agus.

Meski biaya menikah di KUA jauh lebih murah, namun faktanya mayoritas warga ingin menikah di luar KUA. “Menurut penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama tahun 2013, 94 persen pasangan minta dinikahkan di luar KUA, misalnya di rumah, masjid, atau gedung. Mereka tidak mau menikah di KUA. Ini juga terkait faktor budaya,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abdul Jamil.

Kini dengan PP Biaya Pencatatan Nikah sebagai payung hukum, petugas KUA bisa terhindar dari masalah hukum karena biaya nikah telah dilegalisasi. Sebaliknya, masyarakat pun diuntungkan karena ada standardisasi biaya nikah untuk mereka. Petugas KUA tidak diperkenankan menerima uang di luar biaya yang telah ditentukan pemerintah. Jika membandel, mereka akan menghadapi proses hukum.

Rp600 ribu di luar KUA

Berdasarkan PP Biaya Pencatatan Nikah, pasangan yang menikah di KUA pada hari kerja akan dibebankan biaya Rp50 ribu – naik dari Rp30 ribu yang berlaku selama ini. Sementara pasangan yang menikah di luar KUA dan di luar jam kerja dibebankan biaya Rp600 ribu.

Semua biaya itu masuk kas negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak, tak langsung masuk kantong petugas KUA pencatat nikah. Dari uang yang disetorkan itu, 80 persen dapat digunakan oleh Kementerian Agama untuk biaya transportasi penghulu sesuai aturan dalam PP Nomor 47 Tahun 2004 tentang Tarif PNBP yang Berlaku pada Departemen Agama.
“Dengan adanya standardisasi tarif ini, kewajiban penghulu melayani masyarakat terpenuhi, biaya operasional juga terpenuhi,” ujar Agus.

PP Biaya Pencatatan Nikah juga memberikan kabar baik bagi warga miskin. KUA tak memungut biaya alias gratis bagi orang miskin yang hendak menikah. “Miskin di sini secara ekonomi. Soal ini nanti akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Agama,” kata Agus.

Selanjutnya, PP Biaya Pencatatan Nikah yang telah disepakati ini akan diharmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Setelah proses harmonisasi rampung, draf PP akan diserahkan ke Sekretariat Negara untuk ditandatangai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PP ini ditargetkan sah pada akhir Februari ini.

Kementerian Agama berharap PP ini membuat lembaga mereka kian transparan. “Selama ini pun, petugas KUA yang terbukti menerima pungutan liar kami bebas tugaskan. Apalagi setelah PP diberlakukan, kami harap tidak ada lagi petugas KUA yang menerima gratifikasi. Dengan demikian KUA bisa bersih dari korupsi,” kata Inspektur Jenderal Kemenag yang juga mantan Wakil Ketua KPK, M Jasin.

Kepala KUA dipenjara

Soal biaya nikah ini pernah membuat Kepala KUA Kecamatan Kota Kediri dijebloskan ke penjara karena diduga menerima kelebihan biaya nikah. Atas kasus tersebut, Forum Komunikasi Kepala KUA se-Jawa Timur menolak menikahkan pasangan di luar KUA.

Peristiwa itulah yang membuat KPK menggelar rapat koordinasi dengan Kementerian Agama, Kemenko Kesra, Bappenas, dan menghasilkan keputusan: semua penerimaan honor di luar biaya nikah resmi adalah gratifikasi.

Namun KPK sadar, para penghulu dan petugas KUA menerima gratifikasi karena keterbatasan anggaran operasional KUA. Dana Rp2 juta per bulan bahkan tak cukup untuk menutupi ongkos transportasi petugas pencatat nikah. Belum lagi mayoritas KUA tak punya kendaraan dinas bagi para petugasnya.

“Oleh sebab itu biaya operasional pencatatan nikah di luar KUA atau di luar jam kerja dibebankan kepada APBN. Petugas KUA tidak boleh lagi menerima dari pihak yang menikahkan, kecuali dari sumber resmi, kata Direktur Pengendalian Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono.

PP Biaya Pencatatan Nikah yang kini disepakati pemerintah, merupakan jawaban dan solusi atas persoalan tersebut. Pencatatan nikah bertujuan untuk melindungi warga negara. Dengan demikian, bisa diketahui status seorang mempelai, apakah dia jejaka atau duda. (umi)



MAKNA DARI SIFAT DAN SIKAP KEJUJURAN

Dalam rangka menghadapi tahun 2014 ini sebagai tahun politik di Indonesia, mungkin kejadian yang dialami oleh warga Amerika ini bisa dijadikan suri tauladan baik bagi Caleg maupun warga yang sudah memiliki hak pilih, bahwa jujur itu membawa berkah.  

Dhani Irawan - detikNews
Foto: MyFox Detroit
Michigan - Kejujuran memang membuahkan hasil manis. Ketika mendapat panggilan untuk membersihkan sebuah rumah, Norman Saleh mengira itu hanyalah rutinitas pekerjaannya. Namun, ternyata dirinya menemukan kotak penyimpanan uang berisi US $ 100 ribu atau sekitar Rp 1,2 miliar.

http://images.detik.com/content/2014/02/07/1148/044247_911e3836d02ea2adb9f0a.jpg
ilustrasi - jujur itu indah
Seperti dilansir dari news.com.au, Jumat (7/2/2014), Saleh yang merupakan pemilik jasa XS-Trash menemukan uang itu ketika membersihkan rumah di kawasan Dearborn Heights, Michigan, Amerika. Setelah menghitung dan menyadari betapa banyaknya uang itu, Saleh langsung menelepon pemilik rumah.

"Aku merasa ini bukan hal remeh untuk membersihkan rumah itu dan mengembalikan uang itu kepada pemiliknya," kata Saleh.

Tak berapa lama, si pemilik rumah merespon dan berkata jika dia tak berada jauh dari rumah itu. Hanya sekitar 20 menit perjalanan.

Saleh kemudian bertemu dengan pemilik rumah. Si pemilik rumah pun kemudian memberikan tip kepadanya sebesar US $ 15 ribu atau sekitar Rp 182 juta. Dan yang lebih mengejutkan, si pemilik rumah juga memberikan kunci rumah itu kepada Saleh.

Saleh pun terkejut si pemilik rumah memberikan rumah senilai US $ 160 ribu atau sekitar Rp 1,9 miliar itu secara cuma-cuma pada Saleh. Saleh yang tak menyangka langsung mengatakan jika dia tidak mengharapkan apapun sebagai imbalan.

"Aku dibesarkan untuk jujur dan apapun yang bukan milikmu seharusnya kau kembalikan," ucap Saleh.

Namun, si pemilik rumah tetap berkeras agar Saleh menerima uang tip dan juga rumah itu. Betapa manisnya buah dari kejujuran.



Kamis, 06 Februari 2014

Bayi ini Lahir Tanpa Darah Terlihat Seperti Hantu

INI MUNGKIN JADI PERINGATAN UNTUK PARA ORANG TUA, TERUTAMA PARA IBU
Seorang bayi baru lahir bernama Juarez mengalami kelainan. Bayi yang lahir di Orange Country , California bulan Januari 2014 ini tidak mempunyai darah. Wajah bayi mungil ini terlihat pucat karena kehilangan 80 % darahnya.

Ketik dokter ingin mengecek darahnya, kaki bayi tersebut ditusuk oleh jarum agar darah yang ada di kakinya keluar , namun hasil yang didapat tetap nihil. Tidak ada darah yang keluar di kaki bayi. Dokter kemudian melakukan transfusi darah, berharap agar nyawa bayi tersebut dapat terselamatkan, seperti dilansir News Com Au (Kamis, 6/2/2014).

http://news.internet-positif.org/wp-content/uploads/2014/02/437365-a1b72056-8ec1-11e3-bde5-79e0b0a6dde3.jpg
bayi baru lahir
Ibu Juarez mengalami pendarahan janin yang menyebabkan sebagian besar darah pada janin hilang. Awalnya sang ibu merasakan kejanggalan dimana sang bayi tidak lagi menendang-nendang pada saat tiga minggu sebelum lahir. Lalu orang tua bayi tersebut segera ke paramedis. Lalu operasi caesar darurat pun dilakukan untuk menyelamatkan nyawa sang bayi.

Ketika si kecil Hope Juarez lahir di orange County, California, bulan lalu, orang tua dan dokter langsung menyadari ada yang tak beres dengan bayi tersebut. Tubuhnya sangat pucat seperti hantu dan hampir berwarna kebiruan. Dokter segera menyadari bahwa bayi ini hampir tak memiliki darah dalam tubuhnya.

"Dia menangis dan mereka membawanya pada kami. Dia terlihat sangat pucat. Aku tahu ada yang tak beres dengan bayi tersebut," ungkap ayah Hope, Josh Juarez, seperti dilansir oleh Huffington Post (05/02).

Dokter mencoba mengeluarkan darah dengan menusuk kaki Hope, namun tak ada darah yang keluar. Saat itu mereka tahu bahwa Hope terlahir hampir tanpa darah dalam tubuhnya. Dokter segera menyarankan untuk melakukan transfusi darah, dan tak ada yang bisa dilakukan lagi selain berharap cara itu berhasil.

"Kemungkinan bayi Hope tak memiliki 80 persen atau lebih darah dalam tubuhnya. Dia sangat pucat dan berwarna putih," jelas Dr Marielle Nguyen dari Kaiser Permanente, Irvine Medical Center.
Setelah ditelusuri ternyata Hope kehilangan banyak darah karena darahnya tertinggal dalam uterus ibunya. Hal ini disebut juga dengan fetal-maternal hemorrhage. Kasus seperti ini memang bisa terjadi dan mengakibatkan bayi kehilangan banyak darah. Pada beberapa kasus yang sangat parah, bayi bahkan bisa meninggal karenanya. Setelah ditelusuri ternyata Hope kehilangan banyak darah karena darahnya tertinggal dalam uterus ibunya. Hal ini disebut juga dengan fetal-maternal hemorrhage. Kasus seperti ini memang bisa terjadi dan mengakibatkan bayi kehilangan banyak darah. Pada beberapa kasus yang sangat parah, bayi bahkan bisa meninggal karenanya.


Selasa, 04 Februari 2014

BANJIR KEMBALI MELANDA MOJOKERTO

TEMPO.CO, Mojokerto- Jalan raya alternatif yang menghubungkan Surabaya-Mojokerto dan Pasuruan-Mojokerto terhambat akibat air sungai yang meluap hingga ke badan jalan. Banjir setinggi 50 sentimeter hingga satu meter itu menutup jalan raya di perbatasan Desa Ngetrep dan Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Senin sore, 3 Februari 2014.

http://statik.tempo.co/data/2013/09/04/id_216552/216552_620.jpg
Ilustrasi banjir
Hingga petang ini jalan masih terendam. Kendaraan roda dua dan roda empat jenis mobil maupun truk kecil dan sedang memilih berputar balik mengambil jalan alternatif. Sebagian truk ukuran besar masih bisa melewati jalan tersebut. "Lebih baik putar balik ambil jalan memutar daripada macet," kata salah satu sopir truk yang menuju Surabaya, Imam.

Kendaraan tujuan Mojokerto, Pasuruan, maupun Surabaya terpaksa memutar melalui Desa Lolawang dan Desa Sedati, Kecamatan Ngoro. "Jalan terendam sepinggang, daripada macet lebih baik putar balik," ujar pemuda desa memperingatkan salah satu pengendara sepeda motor yang akan lewat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi sedang meninjau banjir yang menghambat arus lalu lintas Surabaya-Mojokerto maupun Pasuruan-Mojokerto tersebut. "Ya, kami sedang menuju lokasi, banyak kendaraan yang putar balik karena jalan masih terendam banjir," ujarnya.

Tanto mengatakan jalan setempat kerapkali dilanda banjir jika curah hujan tinggi. "Jalannya memang cekung," katanya. Selain itu, Mojokerto dan sekitarnya sore ini hujan deras. Selain kondisi jalan, banjir juga disebabkan air sungai yang meluap akibat debit air yang naik kiriman dari hulu Gunung Penanggungan.

Senin, 03 Februari 2014

SULIADI, WARGA DESA KEMLAGI YANG MENDUNIA

Posting by : Admin, 13 Januari 2014

Beberapa produk Suliadi
          Suliadi, demikian nama seorang pria 30-an tahun asal Kemlagi Barat RT.003 RW.002 Desa Kemlagi Kec.Kemlagi Kab.Mojokerto yang biasa dikenal sebagai produsen kerajinan tangan. Berawal dari inisiatif untuk mengembangkan kreativitas dan menafkahi keluarganya, ia membuat kerajinan tangan dan menawarkannya pada beberapa pasar yang ada di sekitar Mojokerto hingga Surabaya. Dari usaha yang tadinya hanya dilakukan sendiri, kemudian dibantu istri, sehingga sekarang dibantu oleh 4 orang tenaga kerja. Dari yang hanya produksi model lalu menawarkan, kini mulai kebanjiran order dan undangan mengisi kegiatan pelatihan.

Model pakai produk Suliadi
        Suliadi dibantu beberapa rekannya yang bekerja di dinas perindustrian setempat merumuskan model pengembangan usaha kerajinan tangan tersebut, mulai dari manajemen, permodalan, hingga pemasaran. Dalam hal manajemen, Suliadi kini tidak perlu lagi harus selalu membuat model dalam menawarkan produknya, kini ia cukup menunjukkan hasil pengarsipan dokumentasi produk yang pernah dihasilkan (semacam katalog) kepada calon pelanggan. Di sisi lain, untuk permodalan Suliadi menyatakan sejauh ini tidak menjadi masalah yang utama karena seringkali calon konsumen memberikan uang muka atas pesanan produknya. Sedangkan untuk pemasaran, dibantu melalui pemasaran on-line dan banyaknya koneksi baik dari instansi dinas maupun program pelatihan Suliadi kini harus sedikit selektif dalam membuat kesepakatan jaul-beli agar nantinya tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Suliadi berikan materi pelatihan
       Shofi Craft, demikian nama usaha yang coba diusung bapak 1 orang anak ini sekaligus menjadikan nama tersebut sebagai merek dagangnya, kendati masih dalam proses pengajuan. Banyak pihak yang menyorot usaha Suliadi ini kendati usahanya baru berjalan sekitar 4 tahun tapi sudah cukup berkembang baik dari segi kreativitas dan pangsa pasar yang berhasil dimasuki. Tak heran, sebagian pelanggan berasal dari luar Jawa Timur bahkan ada calon pelanggan yang berasal dari Malaysia yang kini tengah mengatur kesepakatan jual-beli. Beberapa pihak tersebut diantaranya adalah dari dinas perindustrian setempat dan pembina PKK yang seringkali meminta bantuan Suliadi sebagai pemateri dalam pengambangan industri kreatif di wilayah Kabupaten Mojokerto. Selain itu terdapat pula para akedemisi dari perguruan tinggi, seperti Universitas Airlangga (UNAIR) – Surabaya.
Kunjungan mahasiswa
        
       Dalam kunjungannya ke lokasi kerja Shofi Craft 13 Desember 2011, sekitar 50 orang mahasiswa UNAIR Surabaya ingin belajar dari pengalaman Suliadi dalam menjalankan usahanya selama ini. Selain mampu bertahan, bagaimana agar usaha kerajinan tangan ini mampu berkembang. Dari bahan baku yang berasal di rawa-rawa kampung berupa batang enceng gondok, diolah sedemikian rupa menjadi tas, sandal, kotak tisu, topi, kursi, wadah hantaran, dan sebagainya. Dalam era serba praktis, tentunya lebih mudah mendapatkan peralatan/perabot yang berasal dari bahan sintetis atau plastik serta lebih murah daripada menggunakan bahan alami seperti enceng gondok, pandan, atau anyaman bambu. Tapi Suliadi berusaha menularkan optimisme keberhasilannya kepada para mahasiswa yang menyimak materi cara pembuatan kerajinan tangan yang ia sampaikan.
Cenderamata dari Mahasiswa
        
          Ditemui di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan disela-sela kunjungan terhadap rekannya yang bekerja di kantor tersebut, Suliadi menyampaikan bahwa sebenarnya mudah untuk menemukan ide pembuatan kerajinan tangan dari berbagai sumber inspirasi seperti internet, alam, hingga perilaku masyarakat di sekitar kita. “Adapun masalah utama adalah…” tambah Suliadi, “bahwa dari sekian banyak saya mengisi pelatihan pembentukan wirausaha kerajinan tangan kendala mereka untuk berhasil adalah kemampuan untuk survive, kebanyakan masyarakat kita menginginkan yang serba instant, apa yang ia pelajari hari ini ingin secepatnya menjadi uang, sedangkan soal untung dalam berwirausaha itu cenderung merupakan hasil panen dari rintisan awal kita dalam mengembangkan usaha”. Dengan demikian, bekal awal bagi kita yang ingin mendirikan wirausaha, baik itu kerajinan tangan maupun produk lainnya adalah keuletan dan kesabaran dalam mengembangkan usaha. (ren)

Longsor dan Banjir Melanda Jombang


LONGSOR DI KECAMATAN BARENG KAB. JOMBANG

Metrotvnews.com, Jombang: Enam dari 14 korban tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (28/1), sudah dievakuasi. Para korban tersebut ditemukan setelah sejumlah tim SAR gabungan dari TNI dan Polri membantu evakuasi.

http://us.images.detik.com/content/2014/01/28/475/092659_longsorjombang2d.jpg
longsor Jombang
Jenazah-jenazah itu kemudian dibawa ke masjid Dusun Kopen, sekitar 100 meter dari lokasi longsor. Tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur mengidentifikasi jenazah-jenazah tersebut. Sejumlah keluarga yang menyaksikan proses identifikasi tak kuasa menahan tangis. Tim SAR masih mengais di puing-puing longsor untuk menemukan korban lain. Sejumlah alat berat mulai didatangkan untuk mempercepat proses evakuasi. Tim gabungan juga menyisir dua titik longsor.

Longsor ini terjadi saat hujan lebat, Selasa (28/1) dini hari tadi. Hujan lebat disertai listrik padam. Selang beberapa menit kemudian warga mendengar suara gemuruh. Suara itu menghantam lima rumah di bawah. Sejumlah warga yang melihat peristiwa tersebut ada yang sempat menyelamatkan diri. Sementara 14 orang tertimbun dan tidak sempat melarikan diri. Ini nama korban tewas yang sudah ditemukan:
1. Sariaji (50 tahun).
2. Rokimah (30 tahun).
3. Baruddin alias Udin (17 tahun).
4. Istanto (25 tahun).
5. Khoirotun Nisa (20 tahun).
6. Sodik (30 tahun).

Delapan korban belum ditemukan. Mereka bernama Lilik, Sail, Fatkur (anak Sail, Sunaryo, Mukoiroh, Panji, Nurul, Nindi. Di luar mereka ada lima korban selamat. Mereka bernama Mbok Bati, Misbakul Anam, Khotimah, Jaeni dan Ispriatin.


BANJIR DI KECAMATAN MOJOAGUNG KAB. JOMBANG

TEMPO.CO, Jombang - Lalu lintas di jalur utama Surabaya-Jombang macet akibat dilanda banjir, Selasa, 28 Januari 2014. Banjir yang berasal dari luapan Sungai Catak Banteng itu mencapai ketinggian satu meter di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Ruas jalan yang terendam tepatnya setelah Alun-alun Mojoagung hingga Markas Kepolisian Sektor Mojoagung.
https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1/1003072_10152372592809879_1563006413_n.jpg
Untuk mengurangi kemacetan, aparat kepolisian mengalihkan arus lalu lintas. "Yang dari arah Surabaya dialihkan melalui Kecamatan Gedeg, Mojokerto," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Bambang Christanto Utomo. Adapun sejumlah kendaraan juga tampak dialihkan melalui pertigaan Subterminal Mojoagung ke arah Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Hingga berita ini ditulis, kendaraan masih berjalan padat merayap. Antrean kendaraan memanjang hingga satu kilometer baik dari arah Surabaya maupun Jombang. "Jalan mulai terendam sekitar pukul enam pagi tadi," kata salah satu petugas Kepolisian Sektor Mojoagung yang bertugas mengatur arus lalu lintas.

Pengemudi kendaraan roda empat dan roda dua terpaksa memperlambat lajunya saat melewati jalan yang terendam. "Saya sudah nunggu hampir satu jam," kata salah satu sopir truk yang akan menuju Surabaya.


KUSBINI: PUTRA DESA YANG PERLU DICONTOH OLEH GENERASI PENERUS



Biodata Kusbini :
Nama: Raden Kusbini
Lahir: Desa Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur, 1 Januari 1910
Wafat: Yogyakarta, 28 Februari 1991
Profesi: Musisi, Pencipta lagu
kusbini
Kusbini
Karya:
-Bagimu Negeri
-Cinta Tanah Air
-Merdeka
-Pembangunan
-Salam Merdeka
-Keroncong Purbakala
-Pamulatsih
-Bintang Senja Kala
-Keroncong Sarinande
-Keroncong Moresko
-Dwi Tunggal
-Ngumandang Kenang

Pengalaman Lain:
-Pemusik dan penyanyi perusahaan rekaman piringan hitam Hoo Soen Hoo 1935-1939
-Pemain film Jantung Hati dan film Air Mata Ibu 1941
-Bekerja di Radio Militer Hooso Kanri Kyoku dan Pusat Kebudayaan Jepang di bidang musik

Penghargaan:
Piagam Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia

Keluarga :
Nama Istri : Alm.Ngadiyem
Nama Putra dan Putri : Eka Ksvara, Dwi Ksvara, Tri Ksvara, Catur Ksvara, Titi Panca Ksvara, Titi Sad Ksvara, Sapta Ksvara, Titi Asta Ksvara, Nowo Ksvara, Dasa Ksvara, Titi Asih Ksvara.

"Kusbini Pencipta Lagu Bagimu Negeri"
Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.

Seniman kelahiran 1 Januari 1910 di Desa Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur ini, memulai kariernya bersama Jong Indisce Stryken Tokkel Orkest (Jitso), sebuah kumpulan musik keroncong di Surabaya. Merasa belum puas dengan pengetahuan musik yang didapatnya secara otodidak, Kusbini mengikuti pendidikan musik Apollo di Malang. Sembari belajar, Kusbini yang mendapat julukan ‘buaya keroncong’ dari teman-temannya ini, terus tampil sebagai penyanyi keroncong dan pemain biola pada siaran Nirom dan Cirvo di Surabaya.

Selain lagu Bagimu Negeri, Kusbini juga mengarang lagu bertemakan semangat kemerdekaan lainnya seperti Cinta Tanah Air, Merdeka, Pembangunan, Salam Merdeka. Selain itu, ia mencipta puluhan lagu keroncong, seperti Keroncong Purbakala, Pamulatsih, Bintang Senja Kala, Keroncong Sarinande, Keroncong Moresko, Dwi Tunggal, dan Ngumandang Kenang. Salah satu lagu keroncong yang bertemakan semangat kemerdekaan adalah Kewajiban Manusia. Lagu ini mengajak bangsa Indonesia untuk terus menggalang persatuan dalam mencapai kemerdekaan.

Kusbini pernah menjadi pemain musik dan penyanyi untuk perusahaan rekaman piringan hitam Hoo Soen Hoo. Saat itu, sekitar tahun 1935 hingga 1939, kariernya mulai menanjak dan namanya semakin dikenal. Terutama saat dia mulai mendalami dan berkarya lewat lagu-lagu keroncong dan stambul.
Kiprah Kusbini kian mengharumkan namanya pada 1941. Saat itu ia mendapat kesempatan untuk bermain film dimana sejumlah lagu digunakan untuk mengisi musik yang khusus diciptakan untuk film Jantung Hati dan film Air Mata Ibu.
Pada masa pendudukan Jepang, Kusbini sempat bekerja di Radio Militer Hooso Kanri Kyoku dan Pusat Kebudayaan Jepang di bidang musik. Pada masa itu Kusbini banyak bekerja sama dengan Ismail Marzuki, Cornel Simanjuntak, Sanusi Pane, dan seniman lainnya.

Kusbini yang juga ikut menyempurnakan teks lagu kebangsaan Indonesia Raya ini memperoleh penghormatan dari pemerintah berupa Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia.
Ia wafat pada 28 Februari 1991 di kediamannya yang sederhana di Pengok, Yogyakarta dan dikebumikan dengan iringan musik lagu Perdamaian yang diciptakannya sendiri.