Sabtu, 07 Juni 2014

Daftar Tes CPNS Kini Tidak Perlu SKCK, Kartu Kuning, dan Surat Dokter

http://setkab.go.id/media/article/images/2014/06/06/t/e/tes_cpns.jpg
Tes CPNS
Guna memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), pemerintah memangkas sejumlah persyaratan dalam pendaftaran CPNS, yaitu Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), kartu kuning dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), dan surat keterangan sehat dari dokter.

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparartur  Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Herman Suryatman mengatakan, pemangkasan persyaratan ini juga dimaksudkan agar calon peserta seleksi CPNS lebih fokus untuk menyiapkan diri mengikuti testing, tanpa harus disibukkan dengan mengurus atau membuat berbagai persyaratan administratif.

Ia menyebutkan, seperti tahun lalu, materi tes terdiri dari tiga kelompok, yakni wawasan kebangsaan, karakteristik pribadi, dan intelegensia umum.

Mengenai ketiga persyaratan yang dipangkas, menurut Herman, bukan berarti nantinya ketiga persyaratan itu, yaitu SKCK, kartu kuning dari Dinas Ketenagakerjaan, serta surat keterangan berbadan sehat dari dokter itu tidak diperlukan “Ketiga surat keterangan itu baru diperlukan saat pelamar sudah diterima sebagai CPNS,” ujar Herman kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/6).

Menurut Herman, selama ini ketiga persyaratan tersebut selalu  dinilai merepotkan calon pelamar CPNS. Selain harus mengurus berhari-hari, mereka juga harus mengeluarkan biaya. Padahal mereka belum tentu diterima.


Herman menjamin pemangkasan ketiga persyaratan administratif itu tidak akan mengurangi kualitas seleksi CPNS, karena seseorang hanya bisa melamar pada jabatan yang telah ditentukan kompetensinya.

Untuk lowongan sebagai auditor misalnya, menurut Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Kementerian PAN-RB itu, kompetensi yang dibutuhkan tentunya sarjana akuntansi. “Setiap instansi sudah menetapkan kompetensi yang dibutuhkan pada lowongan yang dibuka,” tegasnya.

Diakui Herman pemangkasan ini akan mengakibatkan membludaknya pelamar CPNS, tetapi dengan diterapkannya sistem computer assisted test (CAT) dalam ujian, Herman yakin pemerintah bisa menjaring putera-puteri terbaik bangsa untuk menjadi CPNS.

Herman mengingatkan, dengan sistem CAT, proses seleksi CPNS akan berlangsung secara transparan dan obyektif. “Usai ujian mereka sudah tahu nilainya, apakah memenuhi passing grade atau tidak,” pungkas Herman. (Humas Kemenpan-RB/ES)

KSAD Perintahkan Pangdam Usut Dugaan Babinsa Terlibat Pilpres

http://images.detik.com/content/2014/06/06/1562/ksadbudiman.jpg
KSAD Jendral TNI Budiman
Jakarta - Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman memerintahkan jajarannya mengusut tuntas kabar pengerahan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mengkampanyekan calon pasangan capres/cawapres tertentu.

"KSAD memerintahkan untuk mengusut tuntas dugaan keberpihakan Babinsa di Jakarta Pusat," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Andika Perkasa
dalam keterangannya, Kamis (5/6/2014).

Menurut Andika, KSAD juga langsung memerintahkan Asisten Operasi KSAD dan Wakil Asisten Pengamanan KSAD untuk melakukan teleconference dengan seluruh Pangdam. Teleconference berlangsung pada pukul 13.00 WIB, Kamis (5/6).

"Guna menekankan sekali lagi ke jajaran masing-masing tentang posisi netral prajurit TNI AD di Pilpres 2014," sambungnya.

Perintah ini disampaikan KSAD setelah menerima laporan dari pemberitaan media massa yang menyebutkan dugaan adanya Babinsa mendatangi rumah warga di Jakarta Pusat dan mengarahkan untuk mendukung calon tertentu.

"Sejak sebelum Pileg KSAD sudah berulang kali menegaskan sikap netral prajurit TNI AD dalam Pemilu 2014. Beliau akan tetap memegang komitmen tersebut untuk memastikan Pemilihan Presiden 2014 berlangsung tanpa ada intervensi dan tekanan dari pihak manapun, termasuk dari Prajurit TNI AD sendiri," tegas Andika.

Karena itu dia memastikan KSAD akan serius menangani dugaan keberpihakan Babinsa ini dalam Pilpres. "Dan akan memberikan sanksi kepada mereka sesuai temuan dalam pemeriksaan," ujar Andika.



Pelapor Kasus Babinsa Diperiksa Bawaslu

http://images.detik.com/content/2014/06/06/1562/181007_bawaslu.jpg
Bawaslu
Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum Nasrullah mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu oleh sejumlah anggota Babinsa. Pada Jumat (6/6/2014) pagi pelapor kasus tersebut sudah diminta keterangan di kantor Bawaslu.

Menurut keterangan saksi, dia hanya membaca salah satu media dan dijadikan dasar pelaporan. Saksi menurut Nasrullah mengaku tidak melihat sendiri oknum Babinsa yang diduga melakukan pelanggaran. Melainkan hanya membaca salah satu berita dan itu dijadikan dasar pelaporan.

"Saya pikir dia akan membawa orang langsung yang merasakan. Andai kata pun itu ada, kami tidak terburu - buru menjustifikasi itu Babinsa atau bukan," kata Nasrullah di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2014).

Bawaslu menurut Nasrullah akan melakukan investigasi untuk mencari keterangan mengenai dugaan Babinsa yang mengkampanyekan salah satu pasangan calon tersebut.

"Kami punya cara mengerahkan beberapa orang, tetap kami gak mau langsung menjudge ada kemungkinan. Kami berkoordinasi terlebih dahulu. Butuh klarifikasi yang lebih dalam. Kami tetap akan coba investigasi," kata nya.

Bawaslu mengaku tidak mau tergesa-gesa mengambil sikap dalam kasus dugaan anggota Babinsa yang mendata dan mengarahkan warga ke salah satu pasangan Calon Presiden (capres).

Anggota Bawaslu lainnya Nelson Simanjuntak mengatakan hingga kini belum ada barang bukti terkait dugaan pelanggaran oleh Babinsa tersebut. "Semua masih berdasarkan 'katanya-katanya'.

"(Tindakan Bawaslu?) Kami akan melihat sejauh mana peristiwa itu. Kalau itu terkait dengan ketidaknetralan TNI atau misalnya membuat tindakan tidak netral menentukan pasangan tertentu itu bisa terkena pidana," kata Nelson.


Jumat, 06 Juni 2014

Desa Dapat Kucuran Rp1 Miliar, Ini Penjelasan Wapres Boediono

http://media.viva.co.id/thumbs2/2014/04/02/246139_wakil-presiden-boediono_663_382.jpg
Wapres Boediono

Boediono minta dana dikelola dengan baik.

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono meminta kepada pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri membangun struktur yang baik sebelum Undang-Undang Desa diterapkan pada 2015. Sebab, pemerintah pusat akan menggelontorkan dana yang jumlahnya sebesar Rp1 miliar setiap desa.

"Pelaku-pelaku di desa harus disiapkan, kalau tidak nanti mubazir. Uang banyak tetapi tidak dikelola dengan baik, maka akan terjadi musibah bagi pengelola dan desa," kata Boediono di Hotel Sahid Jakarta, Kamis 5 Juni 2014.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi saat ini masih mempersiapkan Peraturan Pemerintah untuk UU Desa yang sudah disahkan. Jika PP itu sudah diterbitkan, uang Rp1 miliar itu akan mengalir ke desa. Karenanya, menurut Boediono, sistemnya harus dibuat sedemikian rupa agar uang yang mengalir ke desa tidak mubazir.

"Uang yang ke desa jangan menimbulkan banyak masalah. Jangan sampai sistem belum siap banyak uang malah tidak dapat selesaikan masalah," katanya.

Selain dana Rp1 miliar, desa juga akan mendapat dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, sehingga uang yang mengalir akan lebih besar. Namun, PNPM sudah terintegrasi dengan UU Desa, sehingga UU itu bisa menjadi rambu-rambu. Gamawan mengharapkan, dengan adanya PNPM dan UU Desa, partisipasi dan aspek pemberdayaan masyarakat jelas terlihat.

"Jangan sistem pembangunan dan pelaksanaannya di desa terlalu banyak birokrasinya, sehingga terlalu sempit ruang partisipasi masyarakat," katanya. (art)

© VIVA.co.id

Kampanye hitam: salah satu tabloid beredar di jombang

http://www.majamojokerto.com/img_box/photo/headline/0306%20tabloid%20obor.jpg
Salah satu tabloit
MAJA mojokerto | Dalam dua pekan ini, Kampanye Hitam Tabloid Obor Rakyat Beredar di kawasan Pondok Pesantren besar maupun Pesantren kecil di wilayah Jombang. Dalam beredarnya kampanye hitam seperti itu, bisa saja akan memicu tahapan Pemilihan Presiden semakin panas di lapisan masyarakat.

Kyai Haji Kholil Dahlan - Salah satu pengurus ponpes Darul Ulum Rejoso Jombang, Selasa (03/06/2014) mengaku, dalam dua pekan ini, sudah di kirimi dua edisi tabloid obor rakyat dari jakarta. ”tabloid itu dinilai kampanye yang meyesatkan dan menyudutkan salah satu calon presiden Jokowi”. Kata Yai Kholil

Menurutnya, Para pengurus ponpes tidak akan menyebarkan tabloid itu ke masyarakat, karena berpotensi menimbulkan masalah.

Dia juga menghimbau, agar penerbit yang beralamatkan di Jakarta tidak menyudutkan salah satu capres. ”kalau bisa pemberitaannya bisa menyejukan. Dan jangan sampai ada penyudutan nama salah satu Capres”. Pungkas Yai Kholil (and)


Sumber http://www.majamojokerto.com

Kamis, 05 Juni 2014

Inilah Besaran Biaya Ibadah Haji 2014 Masing-Masing Embarkasi

http://setkab.go.id/media/article/images/2014/06/04/h/a/haji_ind.jpg
Jamaah Haji
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 30 Mei 2014 lalu telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2014 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1435H/2014M. Dibandingkan dengan BPIH tahun 1434H/2013M, besaran rata-rata BPIH Tahun 1435H/2014M ini mengalami penurunan sebesar 308,52 dollar AS dari semula 3.527 dollar AS menjadi 3.218,48 dollar AS.

Rincian BPIH Tahun 1435H/2014M yang meliputi biaya penerbangan haji, biaya pemondokan di Makkah, dan biaya hidup per masing-masing bandara keberangkatan atau embarkasi adalah:

NO
Embarkasi
Besaran BPIH (Dollar AS)
1
Aceh
2,932,9
2
Medan
2,978,9
3
Batam
3,043,9
4
Padang
3,016,9
5
Palembang
3,070,9
6
Jakarta
3,211,9
7
Solo
3,231,9
8
Surabaya
3,308,9
9
Banjarmasin
3,422,9
10
Balikpapan
3,433,9
11
Makassar
3,496,9
12
Lombok
3,471,9


Adapun besaran BPIH bagi Jemaah Haji yang mengikuti Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus akan ditetapkan oleh Menteri Agama.

“Besaran BPIH Tahun 1435H/2014M dilakukan dengan mata uang dollar AS atau mata uang rupiah sesuai kurs jual transaksi Bank Indonesia yang berlaku pada hari dan tanggal pembayaran,” bunyi Pasal 4 Ayat (2) Perpres tersebut.

Melalui Perpres tersebut, Presiden memerintahkan Bank Indonesia menyiapkan valutas asing sesuai dengan kebutuhan pembayaran BPIH Tahun 1435H/2014M.

“BPIH disetorkan kepada rekening Menteri Agama melalui Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH,” bunyi Pasal 5 Perpres tersebut.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2014 ini disebutkan, Jemaah Haji menerima pengembalian BPIH dalam hal: a. Meninggal dunia sebelum berangkat menunaikan ibadah haji; atau b. Batal keberangkatannya karena alasan kesehatan atau alasan lain yang sah.

Adapun Jemaah Haji yang telah melunasi BPIH Tahun 1434H/2013M dan tertunda keberangkatannya Tahun 1434H/2013M akibat pengurangan kuota, dan akan menunaikan Ibadah Haji Tahun 1435H/2014M, menurut Perpres ini, mendapatkan pengembalian BPIH sebesar selisih antara besaran BPIH Tahun 1434H/2013M dengan besaran BPIH Tahun 1434H/2014M.

Ketentuan lebih lanjut terkait pelaksanaan Perpres mengenai BPIH ini akan ditetapkan oleh Menteri Agama.

“Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan,” bunyi Pasal 10 Peraturan Presiden yang diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada 3 Juni 2014 itu.


Ridwan Kamil Terpilih Wali Kota Terbaik di Dunia

http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/06/23/211199_ridwan-kamil_663_382.jpg
Walikota Bandung Ridwan Kamil

VIVAnews - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terpilih menjadi salah satu wali kota terbaik di dunia. Ridwan terpilih bersama 11 wali kota lainnya dalam Forum Young Leader Sumposium World Cities Summit di Singapura yang digelar sejak 31 Mei hingga 5 Juni 2014.

Wali kota yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera ini mendapat kesempatan berpidato dan mempresentasikan sistem kepemimpinannya di hadapan 400 pemimpin muda dan wali kota se-dunia. Dia berharap terobosannya selama memimpin Kota Kembang itu bisa dijadikan inspirasi bagi wali kota lain di dunia.

Di hari pertama forum terbaik di dunia itu, Ridwan mempresentasikan terobosan baru selama delapan bulan dirinya memimpin Kota Bandung dengan sistem kolaborasi dengan warga, komunitas dan seluruh perangkat kota seperti kepolisian, TNI, dan kejaksaan.

Bukan hanya itu, Ridwan juga menularkan cara efektif melalui media sosial untuk berinteraksi langsung dengan warga Bandung dan aparat pemerintahan. Sehingga, menurut dia, rapat tidak perlu digelar setiap hari. Dengan melalui media sosial Twitter, pejabat pemerintahan bisa membicarakan masalah dan penanganan Kota Bandung.

Untuk menunjang itu semua, Pemerintah Kota Bandung menyediakan 4.000 lebih wifi yang tersebar di beberapa wilayah untuk memudahkan warga dan perangkat pemerintahan berinteraksi.

Meski demikian, Ridwan mengatakan, pemerintahannya tetap melaksanakan program jangka panjang seperti membuat monorel, up grade taman kota, membiasakan budaya bersepeda, memungut sampah, berpakaian daerah, hingga wajib berbahasa Sunda.

Program-program inilah yang dinilai Forum Walikota Se-Dunia merupakan gebrakan yang positif dari diri seorang Ridwan Kamil. 

Dalam agenda tahunan forum pemimpin muda dunia ini turut diundang Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo, Wali Kota Medan Djulmi Elin, Wali Kota Binjai Idaham, dan Wali Kota Batam Ahmad Dahlan. (Jhon Hendra/tvOne/ita)


© VIVA.co.id

Rabu, 04 Juni 2014

Jokowi dan Prabowo Tandatangani Deklarasi Pemilu Damai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dua pasangan calon peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mendeklarasikan pelaksanaan kampanye yang berintegritas dan damai di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa malam.

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/m-_140604044815-973.jpg
Deklarasi Pilpres Damai
Deklarasi diucapkan bersama-sama oleh Prabowo Subianto, Hatta Rajasa, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. "Kami, calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 beserta tim kampanye dan para pendukung, dengan semangat persatuan dan persaudaraan, berjanji kepada seluruh rakyat Indonesia dan menyatakan siap menciptakan Pemilu Berintegritas dan Damai demi terwujudnya kemajuan Indonesia dan terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," demikian dikatakan para peserta Pemilu.

Usai pengucapan deklarasi, keempat peserta Pilpres tersebut menandatangani naskah dan prasasti Deklarasi.

Komisioner KPU Pusat Hadar Nafis Gumay berharap para peserta Pilpres dapat mewujudkan isi naskah Deklarasi tersebut.

"Kami berharap semua peserta kampanye mematuhi peraturan yang ada, seperti tema Deklarasi malam ini yaitu menciptakan kampanye yang damai, bersih dan demokratis. Jadi jangan saling mencaci maki, menyalahkan apalagi memaksakan," kata Hadar.

Acara tersebut dihadiri para anggota penyelenggara Pemilu yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Usai Deklarasi, Pimpinan KPK Bambang Widjojanto menyerahkan buku putih yang berisi komitmen untuk memberantas korupsi.

Berikut jadwal Tur Nusantara Timnas U 19

http://www.majamojokerto.com/img_box/photo/headline/0206%20timnas%20U19.jpg
Timnas U-19
MAJA mojokerto | Dua agenda pertandingan uji coba Timnas U-19 bertajuk Tur Nusantara jilid II di Malang dan Sidoarjo mengalami pergeseran tanggal karena telah masuk bulan ramadan.

Tur Nusantara jilid II berdurasi 8 pertandingan. Tim Pra PON Aceh menjadi lawan pertama Evan Dimas dan kawan-kawan di Tur Nusantara bagian ke dua pada Jumat, 6 Juni 2014 di Stadion Harapan Bangsa. Namun Sekretaris Jendral PSSI, Joko Driyono menjelaskan, dari durasi delapan pertandingan, dua pertandingan terakhir masih menunggu konfirmasi. PSSI melalui Badan Tim Nasional (BTN) kini mencari tanggal yang cocok.

"Setelah Timnas U-19 dari Bandung, tanggal 27 Juni, dua hari berselang mereka akan tanding di Malang. Itu sudah masuk bulan puasa. Jadi, kemungkinan laga di Malang bakal digelar pada tanggal 2 Juli dan Sidoarjo pada 4 Juli," jelas Joko di Kantor PSSI, Senin (02/6/2014).

Dari jadwal yang dirilis PSSI, Tur Nusantara Jilid II dimulai dari Aceh. Setelah itu, tim asuhan Indra Sjafri itu menghadapi Semen Padang U-21 di Stadion Haji Agus Salim, 5 hari kemudian.

Setelah dari Sumatra, Timnas U-19 akan bertanding di Jawa Barat melawan Persib U-21, dan Tim Pra PON Jawa Barat. Setelah itu dilanjutkan ke Jawa Timur.

Senin (2/6/2014) hari ini, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan sudah memulai latihan untuk melakukan Tur Nusantara jilid II. Mereka menggelar latihan di Karawaci, Tangerang.

Berikut jadwal Tur Nusantara Jilid Dua yang sudah terkonfirmasi dan akan disiarkan oleh SCTV:

6 Juni 2014 Indonesia U-19 vs Pra PON Aceh di Aceh
11 Juni 2014 Indonesia U-19 vs Semen Padang U-21 di Padang
16 Juni 2014 Indonesia U-19 vs PSPS U-21di Pekanbaru
20 Juni 2014 Indonesia U-19 vs Sriwijaya FC di Palembang
25 Juni 2014Indonesia U-19 vs Persib U-21 di Bandung
27 Juni 2014Indonesia U-19 vs Pra PON Jabar di Bandung
*Sementara dua laga lagi yang berlangsung di Malang dan Sidoarjo masih menunggu kepastian tanggal pertandingan. (and)


Menkeu: Anggaran Desa Masuk dalam APBN 2015

http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/05/21/206123_sertijab-menteri-keuangan-chatib-basri_663_382.jpg
Menteri Keuangan - Chatib Bisri

VIVAnews - Menteri Keuangan Chatib Basri memastikan bahwa anggaran desa yang sudah disahkan melalui Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tidak akan dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014.


"Dimungkinkan dilakukan di dalam APBN 2015," kata Chatib di Istana Cipanas, Jawa Barat, Jumat 30 Mei 2014.

Menurut Chatib, Peraturan Pemerintah mengenai Undang-Undang Desa ini baru saja dibahas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzim

Padahal sementara itu Presiden SBY sangat berharap Dana Desa bisa cair tahun ini, silahkan baca DISINI

Dan Wakil Ketua Panitia Khusus DPR Rancangan Undang-Undang Desa Budiman Sudjatmiko mengatakan, Undang-undang Desa jangan cuma ditujukan untuk menghapus kemiskinan di desa. Tapi juga harus mampu melahirkan Orang Kaya Baru di desa dengan semangat gotong royong, bisa baca DISINI

"Nanti akan dimasukkan ke presiden untuk pengesahan PP UU Desa," kata dia.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan bahwa rancangan peraturan pemerintah (RPP) UU Desa itu ada dua hal, yaitu menyangkut tata kelola desa selain anggaran dan RPP yang mengatur mekanisme penganggaran dan pengawasannya.

"Keduanya sudah di presentasikan, menunggu Keputusan babak Presiden," ujar dia.

UU Desa ini mengatur tentang alokasi dana dari pemerintah pusat. Selama ini desa, tidak pernah ada anggaran dari pusat. Jumlahnya sebesar 10 persen dari dana per daerah, wajib diberikan. Kira-kira sekitar Rp700 juta untuk tiap desa per tahunnya.

Selain kucuran anggaran dari pusat, UU Desa juga memungkinkan mendapat kucuran dana dari APBD Provinsi, Kabupaten/Kota. Selain itu UU ini juga diharuskan membentuk semacam DPR tingkat desa, namanya Badan Permusyawaratan Desa. Anggotanya sekitar sembilan orang.


© VIVA.co.id

Selasa, 03 Juni 2014

Pemilu 2014, Hati Rakyat Terbelah

http://media.viva.co.id/thumbs2/2013/11/05/228333_andi-mallarangeng_663_382.jpg
Andi Mallarangeng

Fenomena split-voting dan independensi kaum pemilih akan menguat.

Pengantar Redaksi:

Sejak berada dalam tahanan KPK, Andi Mallarangeng punya lebih banyak waktu luang. Sambil menunggu pengadilan, ia mencoba memanfaatkan waktunya secara produktif dengan membaca dan menulis. Aturan KPK tak membolehkan penggunaan laptop, iPad dan semacamnya oleh para tahanan. Andi menulis artikel ini dengan tulisan tangan, dan kemudian disalin kembali oleh Redaksi VIVAnews agar bisa dinikmati oleh pembaca. Andi berusaha menulis di rubrik “Analisis” sekali seminggu.


-----------------
VIVAnews - Di tengah hiruk-pikuk persiapan dan kompetisi menjelang Pilpres 9 Juli nanti, tidak ada salahnya kalau kita melihat ke belakang sebentar, mencoba mengerti apa yang sesungguhnya terjadi pada Pileg 9 April kemarin.

Banyak hal yang dapat dipelajari dan menambah pemahaman kita tentang karakter dan kecenderungan politik dalam masyarakat Indonesia saat ini. Salah satunya adalah fenomena dekonsentrasi kekuatan parpol sebagaimana yang telah saya ulas dalam rubrik ini beberapa minggu lalu (Pemilu 2014: Dekonsentrasi Kekuasaan). Contoh lainnya adalah fenomena split-voting, sebuah pilihan yang mendua yang juga tidak kalah pentingnya sebagai indikasi perilaku politik kontemporer .

Dalam hal ini, kita harus melihat apa yang terjadi di Lampung pada Pileg 9 April silam. Di provinsi dengan hampir 7 juta penduduk ini terjadi pemilu serentak, yaitu pileg untuk memilih anggota DPR RI, DPRD I dan II, serta pemilu regional (pilkada) untuk memilih gubernur. Peristiwa ini unik, satu-satunya yang terjadi dalam Pemilu 2014, sebuah penggabungan pemilu legislatif dan eksekutif sekaligus. Walaupun penggabungan ini tidak bersifat setara, sebab gubernur adalah tokoh eksekutif daerah, namun karena dilakukan pada saat yang bersamaan maka ia dapat mengindikasikan beberapa hal menarik soal hati rakyat serta tarik-menarik beberapa unsur yang mempengaruhi pilihan mereka.

Dari hasilnya, kita lihat beberapa fakta: Partai Demokrat anjlok di Lampung, menurun drastis perolehan suaranya dibanding dengan hasil Pemilu 2009, namun ternyata calon gubernur yang diusung oleh partai berlambang Mercy ini, yaitu Ridho Fikardo, berhasil keluar sebagai pemenang dengan suara mayoritas mutlak. Dalam kompetisi untuk memilih caleg di DPR RI, rakyat menghukum Partai Demokrat (PDIP yang kini keluar sebagai pemenang di Lampung), tapi dalam soal kompetisi gubernur, ceritanya menjadi lain. Untuk posisi yang satu, hati rakyat bergerak ke kiri, sementara untuk posisi lainnya hati yang sama bergerak ke arah yang berbeda sama sekali.

Itulah fenomena split-voting dalam contohnya yang hampir sempurna. Hati dan pilihan rakyat terbelah. Tidak ada konsistensi pada diri yang sama. Dua kertas suara untuk dua pilihan kewenangan dan keterwakilan yang berbeda.

Memang, kita bisa berkata bahwa fenomena yang sama sebenarnya pernah terjadi pada Pemilu 2004. Ketika itu, dalam pileg Partai Demokrat hanya mendapat dukungan suara pada kisaran 6-7 persen, namun pada pilres SBY ternyata mampu mengalahkan incumbent Presiden Megawati dalam dua putaran. Sama yang terjadi di Lampung barusan, waktu itu pilihan rakyat untuk partai (pemenang Pileg 2004 adalah Partai Golkar) berbeda dengan pilihan mereka untuk pemimpin eksekutif (SBY, dengan dukungan utama dari Partai Demokrat).    

Hal ini memang bisa menjadi pembanding yang menarik. Namun harus diingat bahwa pada Pileg dan Pilpres 2014 pilihan rakyat tidak terjadi pada waktu yang bersamaan. Pileg terjadi pada bulan april, sementara pilpres putaran pertama pada bulan juli dan putaran kedua bulan september. Jadi walaupun merupakan indikasi menarik, ia bukanlah sebuah fenomena split-voting dalam pengertian yang sesungguhnya.

Di Lampung, fenomena itu lebih mengental, sebuah fakta yang menjadi potret dari perilaku politik dari kurun waktu tertentu. Barangkali ia dapat menjadi indikasi bagi gambaran yang lebih besar lagi, bukan hanya bagi Provinsi Lampung, namun bagi perilaku politik rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Pertanyaan kita kemudian adalah, apakah fenomena split-voting ini memperkuat demokrasi Indonesia? Sebagai sebuah gejala awal, apakah ia akan tumbuh sebagai gejala perilaku dominan yang pada akhirnya menjadi ciri khas sistem politik kita?

Sebagai perbandingan, di Amerika Serikat gejala yang sama juga semakin menguat. Hal ini gampang terlihat pada pemenang pemilu yang sering berbeda untuk pemilihan presiden, senator, anggota kongres, gubernur, serta jabatan-jabatan lokal lainnya. Di Negeri Paman Sam ini, gejala tersebut sejalan dengan makin besarnya proporsi pemilih independen, yaitu pemilih yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai pendukung loyal partai tertentu. Jumlah mereka akhir-akhir ini diperkirakan berkisar sampai 30-40 persen dari jumlah pemilih. Mereka ini juga sering disebut sebagai swing voters, pemilih yang bisa bergerak ke kiri dan ke kanan pada setiap pemilu.

Dengan besarnya pemilih independen, politik menjadi lebih tak terduga, cair, mudah berubah, fluktuatif. Di satu sisi, kenyataan baru ini memicu partai-partai di AS untuk lebih responsif terhadap kehendak rakyat. Don’t take anything for granted: loyalitas pemilih pada partai semakin berkurang dan karenanya setiap partai dan kandidatnya harus bekerja lebih keras untuk merebut hati pemilih. Semua ini tentu positif bagi perkembangan demokrasi yang matang.

Namun di sisi lain, karena loyalitas pada partai semakin tergerus, maka peran figur dan tokoh semakin meningkat. Organisasi melemah, personality menguat: politik semakin berubah menjadi sebuah proses penokohan, dan dengan sendirinya pula sebuah hal menjadi niscaya, yaitu pencintraan Sang Tokoh. Semua ini menimbulkan kekuatiran bahwa panggung politik akan menanggalkan karakternya yang sejati, yaitu ajang publik dan kebersamaan sosial. Faktor individu, penokohan, dan popularitas pribadi menjadi terlalu menonjol sehingga basis organisasi, program dan platform kebijakan terdesak hanya menjadi faktor pendamping yang tidak terlalu dianggap penting.

Itulah dilemanya. Kita membutuhkan swing voters dalam jumlah yang memadai untuk mendesak agar partai dan kaum politisi menjadi lebih responsif terhadap kehendak rakyat. Namun kita juga membutuhkan partai yang kuat dan melembaga agar rakyat mendapatkan pilihan beragam yang didasarkan pada kebijakan dengan pijakan yang jelas dan kokoh. Selain itu, kita juga memerlukan munculnya kaum politisi yang tidak hanya menggantung di awan, tetapi berakar dalam jaringan sosial dan politik yang ada.

Di Amerika Serikat, jalan keluar bagi dilema ini adalah revitalisasi partai lewat mekanisme rekruitmen yang lebih baik, pemanfaatan medium baru seperti internet dan socmed dalam meluaskan jaringan pendukung, dan sebagainya. Namun yang tidak kurang pentingnya adalah proses kreatif serta pencarian terus-menerus ide-ide baru yang cemerlang dan relevan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Ide-ide inilah yang kemudian dikristalisasikan menjadi kebijakan baru, yang kemudian ditawarkan kepada publik.

Baik Partai Republik maupun Partai Demokrat di AS memiliki beberapa think-tank, kandang kaum pemikir dan intelektual publik, second-hand dealers of ideas (untuk membedakannya dengan primary researchers and thinkers di dunia universitas), yang bertugas dalam pencarian kreatif dan perumusan ide-ide baru tersebut. Merekalah yang memiliki tugas utama agar masing-masing partai masih dianggap relevan dan memiliki daya tarik kuat yang berbasis pada kebijakan, kepentingan, serta tradisi khas masing-masing partai yang telah memiliki “ideologi” tersendiri, yang telah terdistribusi secara cukup dalam dan luas, baik dalam aspek sosio-ekonomi (kaya, miskin, kelas menengah) maupun aspek geografi atau wilayah pemilih (Pantai Barat dan Timur, daerah pedalaman, American hinterlands, wilayah pertanian, dan daerah pinggir kota yang suburban).

Di situlah terletak salah satu kunci kehebatan demokrasi di AS. Ikatan partai terus menurun, tetapi kaum intelektual dan kaum politisi mereka terus mencari ide dan kebijakan baru agar eksistensi partai mereka tetap menjadi relevan, serta tetap mampu menawarkan sesuatu yang penting untuk mengikat kebersaamaan dalam partai yang sama. Efek samping dari hal ini adalah dunia ide dan perdebatan kebijakan di AS menjadi kaya, menarik, tajam, serta mendalam. Dalam hal inilah bisa dikatakan bahwa Amerika Serikat adalah negeri demokrasi yang paling menarik dan paling dinamis.

Bagaimana dengan kita? Fenomena split-voting serta independensi kaum pemilih saya kira akan terus menguat di masa-masa mendatang. Apalagi, dalam pemilu berikutnya, yaitu Pemilu 2019, pileg dan pilpres akan dilakukan serentak, tidak seperti selama ini yang terpisah. Dengan ini maka independensi pemilih dan perubahan serta pemilihan dalam sikap mereka menjadi vital: setiap partai dan setiap politisi harus mampu meraba dan mengakomodasi kehendak mereka, tetapi pada saat yang sama tetap mampu menjaga keseimbangan antara yang publik dan yang personal, antara tuntutan organisasi dan kepentingan individu, serta antara kebijakan dan publisitas.

Tentu saja, manakala mungkin, kita bisa belajar banyak dari Amerika Serikat. Partai dan kaum politisi dapat menggunakan medium baru yang lebih murah (internet dan socmed, walaupun jangkauannya masih terbatas sekarang, akan tumbuh lebih luas, dengan biaya murah). Tetapi yang lebih penting, sama dengan yang terjadi di AS, mereka juga harus memperluas ide dan cakrawala pemikiran mereka, mempertajam kebijakan yang akan ditawarkan, serta menguji kebijakan dan ide-ide ini lewat perdebatan dan diskusi-diskusi yang menarik.

Dengan itu semua, partai dan kaum politisi kita akan tumbuh semakin matang, semakin berakar, serta semakin mampu menawarkan solusi bagi pencapaian kemajuan bersama. Rakyat akan semakin independen, tetapi saya percaya bahwa mereka juga akan semakin rasional, semakin mampu dan butuh ide serta beragar tawaran program yang akan meningkatkan nasib dan kehidupan mereka.

Jika semua itu terjadi, perjalanan demokrasi Indonesia ke depan niscaya akan semakin baik dan membanggakan kita semua. Indonesia adalah negeri demokrasi terbesar ketiga di dunia. Ini barulah ukuran kuantitas dan jumlah penduduk. Tetapi kalau hal-hal baik tadi terjadi, maka kita bisa bangga bahwa kebesaran demokrasi Indonesia bukan hanya ukuran jumlah, tetapi lebih terutama dalam ukuran mutu serta dinamisme ide-ide yang berkembang di dalamnya.

Let’s just do it. Jalannya pasti tidak mudah, dan kita harus terus belajar dan mengembangkan diri, membuka pikiran kita pada ide dan gagasan baru, sambil terus menggali aspek-aspek tradisi dan pemikiran di negeri kita sendiri. Kalau kita terus berusaha, niscaya jalan yang lebih baik akan terbuka. If there’s a will, there’s a way. Maju terus Indonesia.

28 Mei 2014

Andi Mallarangeng adalah doktor ilmu politik lulusan Northern Illinois University, DeKalb, Illinois, AS

Senin, 02 Juni 2014

Pilpres 2014: Prabowo - Hatta Nomor 1, Jokowi - Jusuf Kalla Nomor 2

http://setkab.go.id/media/article/images/2014/06/02/c/a/capres_cawapres_3.jpg
Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres
Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dipimpin ketuanya Husni Kamil Manik dan dihadiri seluruh Komisioner KPU, di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (1/6) siang, telah menyelesaikan tahap undian nomor urut pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.

Pasangan H. Prabowo Subianto dan H.M. Hatta Rajasa meraih nomor urut 1 (satu), sementara pasangan Ir. Joko Widodo (Jokowi) dan H.M. Jusuf Kalla meraih nomor urut 2 (dua).

Dalam undiah yang dilakukan 2 (dua) tahap itu, semula pasangan Jokowi – Jusuf Kalla mendapat keuntugan mengambil nomor urut lebih dahulu, setelah sebelumnya Cawapres dari kedua pasangan yaitu Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa mengambil nomor undian secara bersamaan. Saat itu, Jusuf Kalla mendapatkan nomor urut lebih besar, yaitu 8 (delapan), sementara Hatta Rajasa mendapatkan nomor 4 (empat). Karena mendapatkan nomor lebih besar, masa Jokowi mendapatkan keuntungan lebih besar karena berhak mendapatkan nomor urut lebih dahulu, sementara Prabowo baru berhak mengambil nomor urut setelah Jokowi.

Namun, ketika kedua pasangan Capres-Cawapres membuka nomor urut yang harus dilakukan secara bersamaan, pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto – Hatta Rajasa meraih nomor urut 1, sementara pasangan Jokowi – Jusuf Kalla meraih nomor urut 2.

Dalam sambutannya sesuai menerima penetapan nomor urut Pilpres 2014 yang diserahkan Ketua KPU Husni Kamil Manik, Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan terima kasih kepada KPU yang telah bekerja keras menyelenggarakan tahapan demokrasi. “Alhamdulillah semua berjalan dengan tertib,” kata Prabowo didampingi Cawapres Hatta Rajasa.

Prabowo berjanji akan bekerja keras untuk rakyat Indonesia, dan akan menghormati keputusan rakyat Indonesia pada Pilpres, 9 Juli 2014 mendatang.

Sementara Capres Joko Widodo menyampaikan, nomor urut 2 yang diraih bersama pasangannya Jusuf Kalla adalah simbol keseimbangan. Ia menyebutkan, ada Capres ada Cawapres, ada tangan kanan ada tangan kiri, “Semua harmoni dalam sebuah keseimbangan untuk menuju Indonesia yang harmoni dan penuh kesimbangan.”

Ketua KPU Husni Kamil Manik menyebutkan, dengan penetapan nomor urut  itu, ia meminta tim pemenangan masing-masing pasangan Capres-Cawapres bisa mempedomani tahapan kampanye Pilpres yang akan dilaksanakan pada 4 Juni sampai 5 Juli 2014.

“Agar dapat melaksanakan kegiatan kampanye yang semaksimal mungkin, dan tidak melakukan kegiatan yang merugikan, mendeskreditkan, dan melakukan pemfitnahan,” harapnya.

Naik Bajaj dan Berdiri di Atas Kap Mobil
Sebelumnya saat memasuki Gedung KPU untuk mengikuti pengundian nomor urut Pilpres itu, kedua pasangan memiliki gaya yang berbeda. Cawapres Jusuf Kalla didampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum partai pendukungnya tiba lebih dulu di Gedung KPU, disusul oleh Joko Widodo yang terlihat turun dari kendaraan Bajaj.

Sementara pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Presiden PKS Anis Matta berdiri di atas kap mobil yang mengantarnya dari Bundaran Hotel Indonesia, tiba beberapa saat setelah pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sudah duduk santai di Gedung KPU.

Prabowo Subianto didampingi Hatta Rajasa langsung mendatangi pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Selain itu, Prabowo-Hatta juga menyalami seluruh pendukung Joko Widodo – Jusuf Kalla yang duduk di barisan depan, mulai Megawati, Surya Paloh, Sutiyoso, Muhaimin Iskandar, termasuk Letjen (Purn) Luhut Panjaitan.


Minggu, 01 Juni 2014

Menpan: Penerimaan CPNS Sesuai Kebutuhan

http://www.kemendagri.go.id/media/article/images/2014/05/28/p/e/penerimaan_cpns_sesuai_kebutuhan_1.jpg
Tes CPNS
Palembang, 28/5 - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar mengatakan, penerimaan calon pegawai negeri sipil akan disesuaikan dengan kebutuhan kabupaten dan kota termasuk provinsi.

"Jadi setiap penerimaan calon pegawai negeri sipil harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah," kata Menteri Azwar Abubakar kepada wartawan usai menghadiri sosialisasi reformasi birokrasi di Palembang, Rabu.

Ia mengatakan, untuk tahun ini pihaknya akan menerima calon pegawai negeri sipil sekitar 100.000 pegawai yang nantinya akan ditempatkan di kabupaten dan kota yang mengusulkan.

Menurut dia, dari jumlah tersebut 35.000 di antaranya untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) juga nantinya akan ditempatkan sesuai kebutuhan.

Namun, ujar dia, mengenai jumlah setiap daerah pihaknya masih menunggu usulan dari pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota.

Sementara mengenai seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) sendiri, menurut dia, pihaknya akan memaksimalkan lagi sehingga penerimaannya benar-benar bebas dari KKN.

Pihaknya sedang menyiapkan seleksi penerimaan CPNS itu dengan melakukan kerja sama dalam pemeriksaan, namun dia tidak menyebutkan kerja sama tesebut.

Yang jelas menerimaan CPNS tahun ini terutama dalam pengawasan akan dimaksimalkan sehingga akan memperoleh pegawai yang memiliki kenerja sesuai dengan kebutuhan.

Lebih lanjut dia mengatakan, nantinya setiap lembar jawaban akan memakai sistem Computer Assisted Test (CAT) untuk mempermudah pengawasan.

Hal ini tidak lain supaya penerimaan CPNS nanti benar-benar bebas dari unsur KKN dan yang diterima juga sesuai dengan pesyaratan yang ditentukan.

"Mudah-mudahan pagawai yang diterima nanti sesuai dengan kreteria yang dibutuhkan sehingga nantinya lebih efesien," harapnya.