Jumat, 23 Juli 2021

Psikolog Ungkap Cara Sederhana Bahagiakan Anak di Tengah Pandemi

ilustrai
www.kemlagi.desa.id - Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI), mengatakan orang tua sangat berperan penting dalam menjaga kebahagiaan anak di tengah pandemi COVID-19.

"Kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan fisik. Kebahagiaan tentu bagian dari mental yang sehat, jadi sudah sepantasnya menjadi prioritas utama berdampingan dengan kesehatan fisik anak," kata Vera saat dihubungi ANTARA pada Jumat. 

Vera menambahkan, perilaku orang tua saat di rumah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kebahagiaan anak. 

"Bagaimana anak menyikapi situasi saat ini sangat ditentukan oleh bagaimana sikap atau reaksi dari orang tuanya," ujar psikolog lulusan Universitas Indonesia itu. 

Oleh karena itu, orang tua perlu lebih berhati-hati dan menjaga sikap maupun tutur kata saat di rumah, terutama di depan anak. 

Pasalnya, orang tua sering kali tidak menyadari bahwa kata-kata yang diucapkan atau hal yang dilakukan ternyata dapat menganggu kebahagiaan anak. 

"Misalnya membandingkan anak dengan orang lain. Mungkin tujuannya baik, tapi tidak membahagiakan anak sebetulnya karena membuat anak merasa dirinya tidak pernah cukup," imbuh Vera. 

Tak hanya itu, kata Vera, orang tua juga tak boleh melampiaskan emosi pribadi pada anak dan membuat anak menjadi semakin cemas dengan situasi saat ini. 

Sebaliknya, orang tua harus selalu mendampingi anak melalui gejolak emosi yang muncul, menjadwalkan aktivitas sehari-hari dengan baik, dan membuat anak merasa lebih aman. 

Selain itu, keterbukaan antara anak dan orang tua juga tak kalah penting dilakukan agar suasana hati anak tetap terjaga. 

Vera mengatakan, sudah saatnya orang tua lebih banyak duduk bersama anak dan mendengarkan apa yang sedang mereka rasakan saat ini.

"Tanyakan ada apa, dengarkan tanpa menyela, terima perasaan anak, pahami, dan tunjukkan empati lalu cari solusi bersama anak," ujarnya. 

Terakhir, Vera juga menyarankan orang tua untuk selalu mengedukasi anak agar selalu waspada terhadap pandemi COVID-19 saat ini, tentunya dengan cara yang menarik dan tidak membuat anak takut. 

"Sekarang banyak buku cerita anak dan video animasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan pada anak tanpa membuat anak takut atau cemas," pungkasnya. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Mendes: Dana desa untuk PPKM capai Rp4,01 triliun

Halim Iskandar, Menteri Desa PDTT
www.kemlagi.desa.id - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mencatat dana desa untuk kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di desa mencapai Rp4,01 triliun per 19 Juli 2021. 

Dana desa sebesar itu telah dicairkan kepada 70.315 desa atau setara dengan 94 persen desa. "Pemerintah desa melakukan penyesuaian APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) untuk kegiatan ini (PPKM)," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. 

Ia menyampaikan bahwa pencairan dana desa itu dilakukan melalui musyawarah desa didampingi pendamping desa agar dapat dipertanggungjawabkan. 

Ia mengemukakan, dana desa itu dimaksimalkan untuk tiga hal, yakni Bantuan Langsung Tunai (BLT), kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD), dan kegiatan Desa Lawan COVID-19. 

Pria yang akrab disapa Gus Halim itu menambahkan, tiga hal utama penggunaan dana desa itu adalah upaya untuk dapat menekan penyebaran COVID-19 di desa, sekaligus memastikan warga desa terdampak COVID-19 terbantu secara ekonomi. 

"Saya ingatkan betul kepada seluruh desa, bahwa dana desa ini adalah APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dan APBN hari ini fokus untuk penanganan COVID-19," tegas Gus Halim 

Ia mengingatkan agar seluruh pendamping desa untuk terus mendampingi desa terkait penganggaran dan pelaksanaan program dana desa, pelaksanaan pos jaga desa, pemantauan ruang isolasi desa, hingga proses vaksinasi warga desa. 

"Jangan lupa kepada pendamping desa bersama-sama dengan perangkat desa, untuk terus menerus mengingatkan semua warga agar taat protokol kesehatan, untuk selalu menggunakan masker," ujarnya.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Kamis, 22 Juli 2021

Pemkab Mojokerto Luncurkan Call Center TRC COVID-19

Peluncuran Call Center Tim Reaksi Cepat (TRC) Covid-19
www.kemlagi.desa.id - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur meluncurkan Call Center Tim Reaksi Cepat (TRC) COVID-19 di nomor 08975556888 dan 081231280707 sehingga warga di kabupaten setempat dapat melaporkan secara cepat berbagai keluhan kesehatan, pelayanan faskes, dan berbagai permasalahan terkait pandemi COVID-19. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Sujatmiko di Mojokerto, Kamis mengatakan terdapat empat seksi yang dibentuk dengan job desk masing-masing. 

"Yakni Seksi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) yang menangani ibu hamil dengan COVID-19, ibu melahirkan dengan COVID-19, limbah, serta isolasi desa. Selanjutnya Seksi P2P menangani ketersediaan vaksin dan tracing, seksi SDK menangani logistik (APD, Reagen), rapid antigen dan rapid antibodi. Serta, seksi yankes yang menangani urusan rujukan pasien, pemakaman atau pemulasaran jenazah, ketersediaan oksigen hingga ketersediaan tempat tidur atau BOR RS," tukasnya.

Ia menjelaskan, fungsi TRC sebagai tempat komunikasi antar lini depan tenaga kesehatan, dan ring dinas kesehatan dalam menerima pengaduan masyarakat.

"Situasi angka sebaran COVID-19 di Kabupaten Mojokerto makin meningkat. TRC ini kami harapkan dapat menjadi sarana penanganan COVID-19, karena nantinya berbagai laporan akan kami terima lebih cepat dari masyarakat," ucap Sujatmiko. 

Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Mojokerto yang juga Bupati Ikfina Fahmawati, juga berharap agar call center TRC ini bisa memberi pelayanan prima pada masyarakat, secara cepat dan tepat. 

"Pandemi ini tidak bisa ditangani satu pihak saja. Semua harus bersatu dan tanggap, termasuk peran aktif masyarakat. Aduan yang dilaporkan di call center TRC ini, akan langsung ditindaklanjuti. Sehingga, otomatis penanganan akan lebih tepat dan laju sebaran virus bisa segera kita potong lebih cepat. Ini adalah komitmen kami untuk terus memberikan pelayanan prima bagi masyarakat," kata bupati.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Rabu, 21 Juli 2021

Kabar Gembira, Pekerja Bergaji Rp 3,5 Juta Bakal Dapat Subsidi Rp 1 Juta

www.kemlagi.desa.id - Pemerintah bakal melanjutkan BLT subsidi gaji atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada tahun 2021. Namun, BSU ini diberikan kepada pekerja dengan gaji Rp 3,5 juta. 

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, jika pekerja di wilayah PPKM yang UMK-nya di atas Rp 3,5 juta, maka menggunakan UMK sebagai batas kriteria upah. 

"Peserta yang mendapat subsidi upah adalah yang membayar iuran dengan iuran yang dihitung berdasarkan upah di bawah Rp 3,5 juta, sesuai dengan upah terakhir yang dilaporkan pemberi kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida dalam konferensi pers, Rabu (21/7/2021). 

Ida mengungkapkan, subsidi gaji diberikan sebesar Rp 500.000 selama dua bulan dalam sekali pencairan. Artinya pekerja akan menerima BSU sebesar Rp 1 juta. 

Kendati demikian, bantuan hanya diberikan kepada pekerja yang berada di daerah pandemi Covid-19 level 4 sesuai dengan instruksi Mendagri. 

Pekerja pun berada dalam industri barang konsumsi, perdagangan dan jasa kecuali jasa pendidikan dan kesehatan, transportasi, aneka industri properti, dan real estate. 

"Data penerima bantuan kami akan ambil dari data BPJS Ketenagakerjaan dengan batas waktu pengambilan 30 Juni 2021, sehingga hanya yang telah terdaftar dalam batas waktu tersebut yang mendapat (BSU)," beber Ida. 

Adapun untuk mengakselerasi BSU, pihaknya mengusulkan dana Rp 8 triliun untuk 8 juta pekerja di wilayah terdampak. Bagi pekerja yang memenuhi kriteria, Ida mendorong pekerja segera memberikan nomor rekening kepada BPJS Ketenagakerjaan. 

"Kita sudah punya pengalaman. Mudah-mudahan dengan subsidi membantu para pekerja di luar sektor kritikal untuk bisa bertahan dalam kondisi pembatasan aktifitas masyarakat," pungkas Ida. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Kondisi Khusus Yang Sebabkan Anda Tunda Bahkan Gagal Divaksin Covid-19

ilistrasi

Ada sejumlah gejala yang mengharuskan Anda, termasuk yang dalam kategori lanjut usia, ditunda atau bahkan batal mendapatkan vaksin COVID-19. 

"Orang yang kontak dengan pasien COVID-19, apa ada gejala demam, batuk, pilek, sesak napas. Kalau ada, tunda 14 hari. Apakah pernah terkonfirmasi? Kalau iya tunda 3 bulan sejak terkonfirmasi," kata Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) sekaligus dokter spesialis geriatrik, Prof. dr. Siti Setiati.dalam sebuah acara kesehatan yang digelar virtual, Minggu (7/3). 

Orang dengan riwayat penyakit akut dan tidak terkendali, kemudian pasien kanker dengan pengobatan, kecuali ada surat rekomendasi dari dokter yang merawat, juga sebaiknya menunda waktu vaksinasi. 

"Orang dengan penyakit autoimun sistemik, menunda (vaksinasi) atau berkonsultasi dulu dengan dokter," kata Siti. 

Khusus lansia, ada syarat tambahan yang perlu dipenuhi sebelum divaksinasi yakni terkait kerentaan dan ini bahkan bisa berdampak pada gagalnya dia mendapatkan vaksin. 

Siti mengatakan, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan penting misalnya ada tidaknya kesulitan naik 10 anak tangga, sering merasa lelah, kesulitan berjalan sekitar 100-200 meter, penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir. 

Pertanyaan lainnya, terkait apakah memiliki paling sedikit lima dari penyakit yakni: hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.

"Kalau ada tiga atau lebih jawaban 'ya', maka sebaiknya memang vaksinasi tidak diberikan. Atau punya lima penyakit ditambah dua masalah lain maka tidak disarankan untuk divaksinasi," kata dia. 

Untuk memudahkan, PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) sudah membagikan kuesioner yang bisa diisi mencakup RAPUH yang merupakan akronim dari Resistensi, Aktivitas, Penyakit lebih dari 4, Usaha berjalan dan Hilangnya berat badan. 

Pada kategori Resistensi, pertanyaan yang harus dijawab: "Dengan sendiri atau tanpa bantuan alat, apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga tanpa istirahat di antaranya". Beri skor 1 untuk jawaban "ya" dan 0 untuk "tidak". 

Untuk kategori Aktivitas, pertanyaannya "Seberapa sering dalam empat minggu Anda merasa kelelahan?". 1: Sepanjang waktu; 2: Sebagian besar waktu; 3: Kadang-kadang; 4: Jarang. 

Jawaban 1 atau 2 mendapatkan skor 1 dan selain itu skornya 0. Pada kategori Penyakit lebih dari 4, partisipan ditanya apakah dokter pernah mengatakan tentang penyakit Anda (seperti contoh penyakit di atas)?. Bila jawaban jumlah total penyakit skor yang tercatat 0-4 penyakit beri skor 0 dan 5-11 penyakit berilah skor 1. 

Kemudian untuk kategori Usaha berjalan, pertanyaan yang diajukan "Dengan diri sendiri dan tanpa bantuan, apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100-200 meter?" Beri skor 1 apabila "ya" dan 0 bila "tidak". 

Terakhir, kategori Hilangnya berat badan yang biasanya dihitung menggunakan data bobot tubuh tahun dan sekarang. Persamaan yang digunakan [(bobot tahun lalu-bobot sekarang) : berat bada satu tahun] dikali 100 persen. 

Apabila hasil lebih dari 5 persen atau artinya mewakili kehilangan berat badan 5 persen maka beri skor 1. Interpretasi kuesioner yakni: skor total 1-2 prarapuh dan skor lebih dari 2 rapuh atau renta. 

Menurut Siti, lansia sebaiknya menjalani penyaringan (screening) kerentaan minimal tiga hari jadwal vaksinasi agar apabila ada penyakit bisa mendapatkan pengobatan dan mengetahui layak atau tidaknya dia divaksin. 

Screening bisa dilakukan mandiri di rumah atau fasilitas kesehatan semisal puskesmas atau rumah sakit. Dia menekankan persiapan agar vaksinasi bisa bekerja optimal, mempertimbangkan disfungsi imunitas karena usia. 

Hal ini berhubungan dengan respon terhadap vaksin yang kurang maksimal. Karena immunosenescence biasanya sudah terjadi inflamasi kronis lebih rendah akibat kombinasi penurunan imunitas tubuh, paparan terhadap antigen terus menerus, peningkatan produksi sitokin proinflamasi dari senescent T cells dan makrofag," kata Siti. 

Persiapkan diri 

Dalam kesempatan yang sama, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sekaligus HealthCare Communicator Kalbe Nutritionals, Muliaman Mansyur, mengatakan bahwa selain screening riwayat penyakit, Anda juga perlu siap secara psikis dan fisik sebelum, selama dan sesudah vaksin. 

"Penting untuk mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin dan mineral, khususnya vitamin C, D dan zinc. Khusus lansia, apabila kurang mendapat asupan nutrisi protein, maka risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot akan mudah terjadi," kata dia. 

Vitamin D khususnya terbukti memainkan banyak peran dalam mendukung fungsi kekebalan dan mengurangi risiko infeksi. Selain itu, imunitas yang terbentuk pascavaksinasi menjadi kurang optimal. 

Setelah divaksinasi pun, Anda masih memerlukan nutrisi memadai untuk menjaga imunitas, khususnya lansia yang masih aktif berkegiatan, baik secara profesional maupun secara sosial. 

Dia menyimpulkan, mempersiapkan kondisi tubuh yang sehat dan fit sebelum menjalani screening yang melihat kondisi kesehatan sebelum divaksin sangat dipengaruhi oleh pemenuhan nutrisi harian, terutama pada lansia. Hal perlu mendapatkan perhatian agar vaksin yang diterima dapat bekerja secara efektif. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

PPKM Level 4 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali Berlaku Mulai 21 Juli 2021 Sampai Dengan 25 Juli 2021

ilustrasi

www.kemlagi.desa.id - Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan PPKM Level 4 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, sebagai berikut :












Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Selasa, 20 Juli 2021

Presiden: PPKM Darurat Dibuka Bertahap pada 26 Juli, Jika Tren Kasus COVID-19 Menurun

Presiden Joko Widodo
www.kemlagi.desa.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jika tren kasus COVID-19 terus mengalami penurunan maka Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat akan dibuka secara bertahap mulai 26 Juli 2021. 

“Kita selalu memantau, memahami dinamika di lapangan, dan juga mendengar suara-suara masyarakat yang terdampak dari PPKM. Karena itu jika tren kasus terus mengalami penurunan, maka tanggal 26 Juli 2021 pemerintah akan melakukan pembukaan secara bertahap,” ujar Presiden Joko Widodo, Selasa (20/07/2021).

Presiden memaparkan, untuk tahap pertama, pasar tradisional yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari akan diizinkan dibuka sampai pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung 50 persen. 

Sementara, pasar tradisional selain yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari diizinkan dibuka sampai dengan pukul 15.00, juga dengan kapasitas maksimal 50 persen. 

Selain itu, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen atau penjual voucher, pangkas rambut, penatu atau laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan usaha kecil lainnya yang sejenis juga diizinkan buka sampai dengan pukul 21.00. 

Kemudian, warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan, dan sejenisnya yang memiliki tempat usaha di ruang terbuka diizinkan buka sampai pukul 21.00 dan maksimum waktu makan untuk setiap pengunjung 30 menit. 

Pengoperasian sektor ini dilakukan dengan penerapan protokol yang kesehatan. Sedangkan pengaturan teknisnya akan ditetapkan oleh pemerintah daerah. 

“Sedangkan kegiatan yang lain pada sektor esensial dan kritikal, baik di pemerintahan maupun swasta, serta terkait dengan protokol perjalanan akan dijelaskan secara terpisah,” imbuh Presiden. 

Dalam pernyataannya, Kepala Negara mengungkapkan, meskipun sangat berat, penerapan PPKM Darurat yang dimulai sejak tanggal 3 Juli 2021 yang lalu adalah kebijakan yang tidak bisa dihindarkan dan harus diambil oleh pemerintah. 

“Ini dilakukan untuk menurunkan penularan COVID-19 dan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk pengobatan di rumah sakit sehingga tidak membuat lumpuhnya rumah sakit lantaran over kapasitas pasien COVID-19. Serta agar layanan kesehatan untuk pasien dengan penyakit kritis lainnya tidak terganggu dan terancam nyawanya,” paparnya. 

Lebih jauh, Presiden menyampaikan, saat ini telah terlihat penurunan penambahan kasus dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS).

“Alhamdulillah, kita patut bersyukur, setelah dilaksanakan PPKM Darurat, terlihat dari data penambahan kasus dan kepenuhan bed rumah sakit mengalami penurunan,” ujarnya. 

Oleh karena itu, Presiden meminta seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama bahu-membahu dalam melaksanakan PPKM ini sehingga kasus COVID-19 dapat segera turun dan tekanan kepada rumah sakit juga menurun.

“Kita semua harus meningkatkan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, melakukan isolasi terhadap yang bergejala, dan memberikan pengobatan sedini mungkin kepada yang terpapar,” tuturnya. 

Kepala Negara menambahkan, pemerintah akan terus memberikan paket obat gratis kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman). 

“Pemerintah akan terus membagikan paket obat gratis untuk OTG dan yang bergejala ringan yang direncanakan sejumlah dua juta paket obat,” ujarnya. 

Selain itu, pemerintah juga terus mengintensifkan program perlindungan sosial (perlinsos) untuk mengurangi dampak ekonomi dari pelaksanaan PPKM terhadap masyarakat.

“Pemerintah mengalokasikan tambahan anggaran perlindungan sosial Rp55,21 triliun berupa bantuan tunai, yaitu BST [Bantuan Sosial Tunai], BLT [Bantuan Langsung Tunai] Desa, kemudian PKH [Program Keluarga Harapan], juga bantuan sembako, bantuan kuota internet, dan subsidi listrik diteruskan,” ujar Presiden. 

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi pelaku usaha mikro informal. Intensif ini akan diberikan kepada sekitar satu juta usaha mikro yang masing-masing menerima sebesar Rp1,2 juta. 

“Saya sudah memerintahkan kepada para menteri terkait untuk segera menyalurkan bansos [bantuan sosia] tersebut kepada warga masyarakat yang berhak,” kata Presiden Jokowi. 

Menutup pernyataannya, Presiden kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat dan seluruh komponen bangsa untuk bersatu melawan COVID-19 ini.

“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat, seluruh komponen bangsa untuk bersatu melawan COVID-19 ini. Memang ini situasi yang sangat berat tetapi dengan usaha keras kita bersama, insyaallah kita bisa segera terbebas dari COVID-19 dan kegiatan sosial, kegiatan ekonomi masyarakat bisa kembali normal,” pungkasnya.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Presiden Minta Kepala Daerah Siapkan Tempat Isolasi dan Rumah Sakit Cadangan di Daerah, Maksimalkan Penyaluran BLT Dana Desa

www.kemlagi.desa.id - Penyiapan tempat-tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19 bergejala ringan maupun tanpa gejala merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan di daerah, terutama di wilayah padat penduduk. 

Tanpa adanya tempat isolasi terpusat, kecepatan penularan Covid-19 di wilayah padat penduduk tersebut diyakini bisa terjadi semakin cepat dan masif. 

Hal tersebut menjadi salah satu poin arahan Presiden Joko Widodo kepada kepala daerah se-Indonesia yang dilakukan melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 19 Juli 2021. 

“Penyiapan rumah isolasi terutama untuk yang bergejala ringan. Kalau bisa, ini sampai di tingkat kelurahan atau desa, ini akan lebih baik. Kalau tidak, paling tidak, ada isolasi terpusat di tingkat kecamatan terutama ini untuk kawasan-kawasan yang padat, utamanya di kota-kota, ini harus ada. Karena cek lapangan yang saya lakukan untuk kawasan-kawasan padat, (rumah berukuran) 3×3 (meter) dihuni oleh empat orang. Saya kira ini kecepatan penularan akan sangat masif, kalau itu tidak disiapkan isolasi terpusat di kelurahan itu atau paling tidak di kecamatan,” ujarnya. 

Selain itu, Presiden juga meminta kepala daerah untuk merencanakan dan menyiapkan rumah sakit daerah, termasuk rumah sakit cadangan dan rumah sakit darurat. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan sehingga kapasitas rumah sakit penuh.

"Paling tidak kita memiliki – di dalam perencanaan itu – bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan (rumah sakit) sudah penuh baru menyiapkan. Akan terlambat,” imbuhnya. 

Presiden juga meminta agar para kepala daerah rajin turun ke lapangan untuk mengontrol langsung kondisi di lapangan, terutama menyangkut ketersediaan obat hingga kecukupan pasokan oksigen. 

Selain itu, para kepala daerah juga diminta untuk terus memantau kapasitas rumah sakit atau bed occupancy rate di setiap rumah sakit sehingga bisa dioptimalkan untuk penanganan pasien Covid-19. 

“Saya lihat beberapa daerah, rumah sakit masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada. Lha ini bisa dinaikkan. Bisa 40 (persen) atau seperti di DKI Jakarta sampai ke 50 (persen) yang didedikasikan kepada (pasien) Covid-19. Ini kepala daerah harus tahu, jadi kapasitas berapa dan harus diberikan kepada (pasien) Covid-19 berapa. Kalau ndak, nanti kelihatan rumah sakitnya BOR-nya sudah tinggi banget padahal yang dipakai baru 20 persen. Banyak yang seperti itu,” paparnya. 

Selanjutnya, Presiden juga menyoroti soal percepatan belanja daerah dan percepatan bantuan sosial, terutama yang berkaitan dengan bantuan UMKM, dana bantuan sosial, dan Dana Desa. 

Berdasarkan data yang diterima Presiden, anggaran UMKM untuk seluruh daerah ada Rp13,3 triliun, sementara yang tersalurkan baru Rp2,3 triliun.

“Padahal kita sekarang ini butuh sekali. Rakyat butuh sekali. Rakyat menunggu. Sehingga saya minta ini agar segera dikeluarkan. Perlindungan sosial ada anggaran – di catatan saya – Rp12,1 triliun. Realisasi juga baru Rp2,3 triliun. Belum ada 20 persen semuanya. Padahal rakyat menunggu ini,” sambungnya. 

Demikian halnya dengan Dana Desa di mana jumlah totalnya mencapai Rp72 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp28 triliun dipergunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Tetapi realisasi yang sudah disalurkan baru mencapai Rp5,6 triliun atau kurang dari 25 persennya. 

“Ini yang saya minta semuanya dipercepat. Sekali lagi, dengan kondisi seperti ini, percepatan anggaran sangat dinanti oleh masyarakat,” tandasnya. (BPMI Setpres)

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Presiden: Butuh Kepemimpinan yang Kuat di Lapangan untuk Hadapi Pandemi Ini

www.kemlagi.desa.id - Presiden Joko Widodo meminta kepada para kepala daerah baik gubernur maupun bupati atau wali kota untuk fokus kepada penanganan pandemi Covid-19 yang saat ini mengalami lonjakan akibat varian delta. 

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan perkiraan akan munculnya varian baru lagi sehingga menyebabkan akhir pandemi akan lebih panjang dari yang sebelumnya diperkirakan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 19 Juli 2021. 

“Saya minta kepada gubernur, bupati, wali kota yang didukung oleh seluruh jajaran Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) agar semuanya fokus kepada masalah ini, baik sisi Covid-19-nya maupun sisi ekonomi. Manajemen serta pengorganisasian adalah kunci. Saya minta semua mesin organisasi dijalankan dengan sebaik-baiknya,” ujar Presiden. 

Presiden memandang bahwa untuk menghadapi pandemi ini dibutuhkan kepemimpinan di lapangan yang kuat. Kepemimpinan yang dimaksud Presiden adalah yang menguasai lapangan serta bisa bergerak cepat dan responsif. 

“Kepemimpinan lapangan ini harus kuat di semua level pemerintahan, dari level atas sampai level kecamatan, tingkat kelurahan dan desa,” imbuhnya. 

Presiden memahami bahwa ada aspirasi masyarakat yang meminta agar kegiatan sosial dan ekonomi bisa dilonggarkan. Menurut Presiden, hal tersebut bisa dilakukan jika kasus penularan Covid-19 sudah rendah dan jika kasus dengan gejala berat yang masuk ke rumah sakit juga sudah rendah. 

 “Bayangkan, kalau pembatasan ini dilonggarkan, kemudian kasusnya naik lagi, dan kemudian rumah sakit tidak mampu menampung pasien-pasien yang ada, ini juga akan menyebabkan fasilitas kesehatan kita menjadi kolaps. Hati-hati juga dengan ini,” ungkapnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga kembali menegaskan pentingnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak dan memakai masker. Hal tersebut merupakan salah satu dari dua kunci utama menyelesaikan pandemi Covid-19 ini, selain vaksinasi. 

“Kuncinya sebetulnya hanya ada dua sekarang ini. Hanya ada dua. Mempercepat vaksinasi. Sekali lagi, mempercepat vaksinasi. Yang kedua, kedisplinan protokol kesehatan utamanya masker, pakai masker,” tegasnya. 

“Oleh sebab itu, saya minta kepada gubernur, bupati, dan wali kota yang didukung oleh jajaran Forkopimda, betul-betul semuanya fokus dan bertanggung jawab terhadap semua ini. Pemerintah pusat akan memberikan dukungan,” lanjutnya. 

Selain mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan, masyarakat juga perlu diedukasi tentang cara mendeteksi dini apabila mereka terpapar Covid-19. 

Presiden berujar bahwa masyarakat juga perlu diarahkan ke mana mereka berkonsultasi dengan dokter, hingga bagaimana cara mereka memperoleh obatnya. 

“Masyarakat juga harus tahu cara mendeteksi dini (apabila) tertular Covid-19 kemudian ke mana memperoleh obat dan ke mana berkonsultasi – apakah ke dokter atau ke rumah sakit,” jelasnya. 

Presiden juga meminta kepada para kepala daerah agar tindakan pendisiplinan protokol kesehatan di sejumlah tempat seperti pasar, pabrik, mal, hingga rumah ibadah didetailkan aturannya. (BPMI Setpres) 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Minggu, 18 Juli 2021

BLT Gaji Bakal Cair Lagi? Kemenkeu: 1-2 Hari Kepastiannya

ilustrasi
www.kemlagi.desa.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau BLT Pegawai sempat diusulkan untuk dilanjutkan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

Sayangnya terkait kepastiannya, masih harus menunggu satu sampai dua hari ke depan. Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mengatakan saat ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sedang menyiapkan segala yang terkait dengan kelanjutan BLT pegawai.

"Diusulkan dalam rakor kemarin. Masih harus di-work out detilnya. Kemnaker sedang menyiapkannya. Saya perkirakan dalam satu atau dua hari akan ada kepastiannya (apakah ada BLT pegawai selama PPKM Darurat)," katanya kepada detikcom, Minggu (18/7/2021).

Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi memang mengaku pihaknya telah mengusulkan agar BLT pegawai dicairkan lagi. Mengingat, banyak pekerja yang terdampak akibat PPKM Darurat. 

"Kita terus melakukan pemantauan terhadap dampak PPKM terhadap ketenagakerjaan, serta respons untuk mitigasinya. Salah satunya kita mengajukan usulan untuk bantuan subsidi upah sebagaimana tahun lalu," kata Anwar. 

Anwar menyebut pihaknya siap jika ditugaskan lagi untuk mendistribusikan BLT pegawai sebagaimana pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

"Dalam hal ini Kemnaker siap untuk mendistribusikan BSU sebagaimana tahun lalu," tutur Anwar.

Sayangnya dia belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait kemungkinan BLT pegawai yang cair di masa PPKM Darurat. 

"Ini sedang kita godok dengan beberapa alternatif, nanti ya," imbuhnya. 

Sebagai pengingat BLT pegawai pernah diberikan kepada pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Besaran bantuannya Rp 600 ribu per bulan, yang diberikan selama empat bulan atau totalnya Rp 2,4 juta. 

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

Luhut: Saya Minta Maaf jika Penanganan PPKM Darurat Belum Optimal


www.kemlagi.desa.id
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terkait PPKM Darurat Jawa-Bali, jika dalam pelaksanaannya dirasa belum optimal.

Luhut merupakan Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali yang penerapannya berlangsung sepanjang 3-20 Juli 2021.

"Sebagai koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali dari lubuk hati paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan PPKM Darurat Jawa-Bali ini masih belum optimal," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7/2021). 

Ia memastikan, akan bekerja keras bersama jajaran menteri dan kepala lembaga terkait untuk menurunkan kasus Covid-19. 

Saat ini varian Delta yang tingkat penularannya 7 kali lebih tinggi dari varian lainnya, memang tengah mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia. 

"Saya bersama jajaran dan menteri kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan bahwa penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan," imbuhnya. 

Luhut juga menyampaikan, bahwa pemerintah masih melakukan evaluasi terkait keputusan untuk memperpanjang atau tidak masa PPKM Darurat Jawa-Bali. 

Ia bilang, hasil evaluasi tersebut akan disampaikan lebih dahulu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Oleh sebab itu, setidaknya dalam 2-3 hari ke depan keputusan baru akan disampaikan oleh pemerintah. 

Seiring dengan penerapan PPKM Darurat, kata dia, pemerintah menyalurkan sejumlah bantuan sosial bagi masyarakat miskin yang terdampak kebijakan tersebut. 

"Saat ini kami sedang melakukan evaluasi terhadap, apakah PPKM dengan jangka waktu ini dibutuhkan perpanjang lebih lanjut. Kami akan laporkan (hasil evaluasi) kepada Bapak Presiden dan saya kira dalam 2-3 hari ke depan kita juga akan umumkan secara resmi," ujar Luhut.


Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi