Minggu, 22 Desember 2019

Kita Perlu Contoh Desa Mulyoagung Kec.Dau Dalam Mengelolah Sampah

Dua perempuan sedang memilah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
Reduce, Reuse, Recycle (TPSP 3R) Desa Mulyoagung Kec.Dau
www.kemlagi.desa.id - Dana desa tidak sepenuhnya bisa mendorong kemajuan desa. Justru, kemauan wargalah yang bisa memajukan desa.Itu terlihat di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Silahkan baca juga Tata Cara Pengelolaan Sampah di Pedesaan

Warga sadar dana desa yang terbatas tidak bisa mereka harapkan sepenuhnya. Di Desa Mulyoagung, terdapat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPST 3R) Mulyoagung Bersatu yang menjadi sumber penghasilan beberapa warganya.

TPST 3R itu memang mendapat bantuan dari dana desa, namun, jumlahnya sangat kecil. Dana operasional paling banyak justru bersumber dari masyarakat desa sendiri.

Lewat proses pengolahan sampah itu, masyarakat tak hanya menghilangkan bau sampah, tapi juga mendapatkan bahan bakar biogas dari gas metana. Gas ini kemudian dimanfaatkan menjadi sumber bahan bakar rumah tangga.

Gas metana tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menghasilkan energi yang besar. Satu meter kubik gas metana setara dengan energi yang dihasilkan 0,48 kilogram gas elpiji.

Kepala Desa Mulyoagung Sumardi mengatakan, dana desa yang digunakan untuk menunjang pengelolaan sampah hanya untuk membeli tempat sampah serta perbaikan kendaraan pengangkut sampah.

Dana desa paling banyak digunakan untuk perbaikan saluran air di tiga dusun, yaitu Dusun Jetak Lor, Dermo, dan Jetis. Saluran air itu untuk mengantisipasi banjir dan sebagian lagi untuk kebutuhan hidup sehari-hari warga. Selain untuk saluran air, trotoar di sepanjang jalan raya Desa Mulyoagung juga dipasang paving.

Menurut Sumardi, gotong-royong masyarakat justru menjadi poin penting untuk kemajuan desa. Dengan hadirnya TPST 3R Mulyoagung Bersatu sejak 2011, puluhan warga bekerja di TPST 3R itu.
“Tapi, kalau misalkan warga mampu memperbaiki sendiri, mereka bisa mandiri.Dana desa terbuka jika mereka ingin mendapat bantuan,” kata Sumardi, Senin (11/4/2016).

Yang lebih penting lagi, kehadiran TPST 3R bisa mengurangi jumlah pengangguran di desanya. TPST 3R Mulyoagung Bersatu memiliki 22 petugas angkut sampah, 50 pegawai operasional TPST, tiga staf administrasi, tiga Linmas dan dua pengurus koperasi. Tenaga-tenaga itu berasal dari warga sendiri.

Salah satu warga yang bisa bekerja di situ adalah Sri Utami (50). Sri dulunya hanya bercocok tanam.
Penghasilannya pun hanya didapat saat panen. Setiap kali panen datang, penghasilannya tidak menentu.

Ia lantas bekerja di TPST 3R Mulyoagung bersatu sejak 5 tahun lalu. Di tempat baru, ia mendapat penghasilan tetap.

Rata-rata, pendapatannya Rp 1 juta hingga Rp 1,7 juta per bulan. Hal itu menolong Sri yang sejak lama ditinggal meninggal suami.

Kini, ia pun bisa menyekolahkan anak-anaknya dari penghasilan bekerja di TPST 3R Mulyoagung Bersatu.

“Saya senang bekerja di sini, bisa dapat gaji tetap perbulannya. Setiap tanggal 30 selalu gajian,” katanya.

Saat menjadi petani dulu, Sri hanya mendapat penghasilan sekitar tiga hingga empat bulan sekali. Sekalipun nilainya di atas gaji perbulan dari TPST 3R Mulyoagung Bersatu, tapi pendapat itu tidak ia dapat per bulan. Padahal, kebutuhan hidup tidak mesti empat bulan sekali.

“Saya sudah nyaman bekerja di sini,” tuturnya. Para pekerja di TPST 3R Mulyoagung bekerja mulai dari pukul 07.00 hingga 16.00.

Jika ada lembur, biasanya mereka pulang pukul 17.00. Mereka juga berhak mendapat tambahan intensif untuk jam lembur.

Uang operasional untuk TPST 3R Mulyoagung berasal dari iurang warga. Setiap bulan warga memberi iuran sesuai dengan kapasitas sampah yang dihasilkan.

Dari uang itu, TPST 3R mengelola keuangan untuk membuka koperasi dan menggaji pekerjanya. TPST 3R Mulyoagung juga menjual pupuk organik, lapak siap jual, pakan ternak, budidaya ikan dan tanaman toga.

Maka tidaklah heran kalau dana desa hanya memberi kontribusi kecil, karena warga telah mandiri untuk mengembangkan pengelolaan sampah di desa sendiri.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

0 comments :