Sabtu, 05 Februari 2022

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa : Hadapi Covid-19 Gelombang Ketiga, Agar Warga Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur
www.kemlagi.desa.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda, jajaran pemerintah provinsi, dan pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah jurus untuk menangani gelombang ketiga.

Berdasarkan data Info COVID-16 Pemerintah Provinsi Jatim menyebutkan per 4 Februari 2022 pukul 20.55 WIB tercatat total kasus aktif di provinsi tersebut mencapai 3.956 orang. 

Sementara untuk jumlah sembuhnya bertambah 658 pasien dengan total keseluruhan mencapai 373.537 orang. 

"Seperti pola sebelumnya, bahwa akan terjadi lonjakan kasus pasca libur panjang. Kita sudah siapkan rencana (plan) sejak November lalu. Sehingga lonjakan kasus diharapkan bisa terantisipasi," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Jumat (4/2/2022). 

Salah satu strategi yang dilakukan oleh pihaknya yakni dengan melakukan langkah antisipatif dan preventif melalui pemaksimalan Tracing, Testing, dan Treatment (3T), penerapan 5M, serta percepatan vaksinasi.

Lebih detail ia menjelaskan, berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, kapasitas testing di Jatim 4x standar WHO yakni 160-180 ribu tes PCR per minggu. Melalui testing ini persentase positivity rate di Jatim 1,72%.

"Alhamdulillah meski secara nasional kasus merangkak naik, situasi di Jatim meski mengalami kenaikan tetapi masih terkendali dan indikator penanganan pandemi masih sesuai standar WHO," katanya.

Ia mengatakan, angka positivity rate tersebut di bawah standar yang ditetapkan oleh WHO yakni 5%. Namun ia mengakui, dilihat secara nasional, positivity rate Indonesia di atas dari standar WHO tembus sampai 8,95%. 

Persentase tracing dari kasus positif di Jatim pun masih dalam kondisi memadai yakni 15,64. Hal tersebut masih sesuai standar yang ditetapkan Kemenkes yakni 15 orang per 1 kasus. 

Untuk Bed Occupancy Rate (BOR) provinsi Jatim masih tergolong aman. Ia menerangkan, BOR Isolasi Jatim masih berada di angka 4,31% per minggunya. Sedangkan BOR minggu nasional sudah merangkak naik sampai 13,85%.

"Tentunya terkendalinya indikator epidemiologi ini berkat pengalaman sebelumnya dari Jatim dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen masyarakat," katanya. 

Ia meminta agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi gelombang ketiga. Sebab jika melihat dari kasus serupa yang pernah terjadi di negara lain, gelombang ketiga ini diprediksi akan berlangsung selama 1-2 bulan saja. 

Khofifah menegaskan, cepat atau lamanya durasi gelombang ketiga juga tergantung ketaatan setiap orang dalam menjalan protokol kesehatan. 

Oleh karena itu, ia meminta semua lapisan masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. 

"Di negara besar lain gelombang Omicron ini terjadi selama 1-2 bulan. Kita tidak boleh panik dengan terjadinya kenaikan kasus. Tapi kita harus bersama-sama (sinergi) dan fokus pada penguatan prokes dan vaksinasi. InsyaAllah kita bisa bisa mencegah kenaikan kasus dan mencegah jatuhnya korban akibat COVID-19," katanya. 

Jurus lain yang dimiliki oleh pihaknya untuk menghadapi gelombang ketiga yakni dengan memaksimalkan program vaksinasi. Ia juga mengatakan, capaian vaksinasi ketiga (booster) Jatim tertinggi secara nasional dengan total mencapai 766.800 orang. 

"Kita akan bersama-sama dengan tiga pilar plus pemerintah daerah, TNI/POLRI, DPRD/Parpol, plus tokoh agama dan tokoh masyarakat, maupun pentahelix approach yang melibatkan pemerintah, kampus, media, sektor swasta dan masyarakat untuk terus menggenjot capaian vaksinasi. Utamanya di daerah yang vaksinnya belum mencapai standar. Strong partnership dan sinergitas akan menjadi kunci percepatan capaian vaksinasi ini," ujarnya. 

Sementara itu untuk dosis pertama Jatim telah mencapai 87,60% atau setara dengan 27.878.421 dosis ter suntikan. Dosis kedua mencapai 64,56% atau setara dengan 20.545.928 dosis ter suntikan. Sedangkan untuk capaian vaksinasi anak (6-11 tahun) telah tervaksin sebanyak 2.244.708 anak di 38 Kabupaten/Kota se-Jatim. 

"Mohon untuk kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya belum memenuhi target agar segera melakukan percepatan. Dan saya minta penerapan prokes dan 5M diperketat di tengah mobilitas yang sudah tinggi ini," tutupnya.

Dikabarkan oleh Tim Pengelola Informasi Desa Kemlagi

0 comments :