Senin, 30 April 2018

Kemendes PDTT Libatkan Kaum Perempuan Bangun Desa

Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo dan ibu-ibu Fatayat NU
www.kemlagi.desa.id - Dorong percepatan pembangunan di desa-desa, pemerintah terus menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Tak kurang, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga melibatkan kaum perempuan desa. Melalui organisasi Fatayat, Kemendes PDTT mengadakan program pelatihan guna membantu pengelolaan dana desa. 

"Fatayat NU merupakan satu komponen bangsa yang cukup besar. Apalagi komitmennya untuk pemberdayaan masyarakat. Kita bantu untuk pelatihan-pelatihan bagi Fatayat untuk menjadi training of trainer," ujar Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo, saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Besar (KONBES) ke XVI Pimpinan Pusat Fatayat NU di Ambon, Jumat (27/4). 

Dalam pidatonya, Menteri Eko juga menyebutkan peran penting organisasi ini yaitu berharap Fatayat aktif berperan dalam membantu mengurangi stunting, khususnya di Maluku. Fatayat bisa mengundang ibu-ibu di desa untuk dilatih di balai-balai yang tersedia dalam penanganan stunting.

"Fatayat dilatih kemudian Fatayat melatih ibu-ibu. Kita ada 1.000 desa prioritas program pengurangan stunting. Masalah kurang gizi, sanitasi, air bersih, ini wilayahnya ibu-ibu juga. Selain itu juga bisa budidaya hidroponik, beternak ayam, dan lainnya," tambahnya.

Menteri Eko juga akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 Milyar untuk Fatayat dalam rangka memberikan pelatihanan dan pendampingan pengelolaan dana desa. Selain itu, Fatayat juga diharapkan dapat menjadi fasilitator program prioritas kementerian, yakni Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan pemanfaatan embung.

"Nanti kita latih Fatayatnya dulu dengan modul-modul. Kalian yang memastikan tiap wilayah Kadesnya bisa menjalankan dana desa. Saya anggarkan Rp 5 Milyar (100 juta/wilayah)," ujarnya disambut tepuk tangan peserta Konbes XVI Fatayat NU.

Menteri Eko menilai persoalan di desa masih banyak, salah satunya yaitu angka kemiskinan masih tinggi. Dirinya pun meyakini Fatayat akan mampu berkontribusi positif untuk mengentaskan persoalan-persoalan tersebut.

"Saya kalau melihat wajah ibu ibu terang begini, saya yakin Indonesia akan maju. Fatayat bisa menjadi pendorong gerakan membangun desa-desa di Indonesia," pungkasnya.

Fatayat merupakan wadah kaderisasi perempuan NU yang berdiri sejak 1950. Organisasi perempuan yang memiliki anggota yang mengakar di pedesaan ini digadang-gadang merupakan aset potensial bangsa Indonesia. Beberapa kerjasama yang sudah dilakukan Kemendes PDTT dengan Fatayat NU yaitu peningkatan SDM dalam pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi kreatif dan lain-lain.

0 comments :