M. Gunawan ( kaos merah ) |
MAJA mojokerto | Seorang caleg yang berprofesi sebagai penjual kardus sepatu dan tukang sablon, ternyata sukses meraih kursi dewan di Kota Mojokerto.
Tidak di sangka hanya berbekal dukungan dari tetangga dan sahabatnya, seorang caleg yang bernama M Gunawan - penjual kardus sepatu asal Prajurit Kulon Kota Mojokerto sukses menjadi anggota DPRD Kota. Gunawan pada tahapan pemilihan legislatif (Pileg) 9 April lalu masuk dapil 1 dari partai PPP dan sukses meraih 1030 suara.
kata Gunawan, Sebelumnya tidak pernah bermimpi menjadi anggota dewan. “masyarakat dan tetangga ingin saya memiliki perwakilan di DPRD. Ini yang membuat saya memberanikan diri untuk maju menjadi anggota dewan”. Kata Gunawan
sementara itu, Mifta Amanu - Komisioner KPU Kota Mojokerto, Senin (28/04/2014) mengatakan, Meski anggota DPRD terpilh baru ditetapkan tanggal 12 Mei mendatang, tapi dari hasil rekapitulasi suara bisa diketahui kalau caleg yang bernama M Gunawan terpilih dengan meraih 1030 suara. (moc/and)
Tidak di sangka hanya berbekal dukungan dari tetangga dan sahabatnya, seorang caleg yang bernama M Gunawan - penjual kardus sepatu asal Prajurit Kulon Kota Mojokerto sukses menjadi anggota DPRD Kota. Gunawan pada tahapan pemilihan legislatif (Pileg) 9 April lalu masuk dapil 1 dari partai PPP dan sukses meraih 1030 suara.
kata Gunawan, Sebelumnya tidak pernah bermimpi menjadi anggota dewan. “masyarakat dan tetangga ingin saya memiliki perwakilan di DPRD. Ini yang membuat saya memberanikan diri untuk maju menjadi anggota dewan”. Kata Gunawan
sementara itu, Mifta Amanu - Komisioner KPU Kota Mojokerto, Senin (28/04/2014) mengatakan, Meski anggota DPRD terpilh baru ditetapkan tanggal 12 Mei mendatang, tapi dari hasil rekapitulasi suara bisa diketahui kalau caleg yang bernama M Gunawan terpilih dengan meraih 1030 suara. (moc/and)
Sumber http://www.majamojokerto.com
Sosok Gunawan, Penjual Kardus Sepatu dan Tukang Sablon yang Melenggang Jadi Caleg Terpilih DPRD Kota Mojokerto
MUHAMMAD GUNAWAN, bukan nama yang populer di mata publik Kota Mojokerto. Namun, pendatang baru di kancah politik
daerah mungil dengan dua kecamatan ini hampir dipastikan lolos
melenggang menjadi anggota DPRD Kota Mojokerto periode 2014-2019.
Berkendara partai Islam, PPP,
caleg nomor urut 11 Dapil 1 Prajurit Kulon ini mampu meraup 1.030 suara,
unggul setidakya di lima TPS, jauh diatas perolehan suara sejawatnya
sesama partai.
Gunawan, sapaan pria warga Prajurit Kulon Gang 8, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini mengaku, merambah dunia politik praktis lantaran dorongan warga setempat.
“Sebenarnya saya miris, bahkan pesimis untuk maju sebagai calon anggota legislatif. Utamanya, soal finansial. Sistem
perolehan suara terbanyak dalam pileg, dan fenomena tebar pesona plus
yang dilakukan para caleg sejak pileg 2009 lalu tentunya menjadi
pertimbangan yang sangat realistis kalau saya harus maju. Tapi dorongan
tokoh masyarakat dan tetangga yang begitu kuat, menjadi penyemangat
saya,” ujar Gunawan, ikhwal memasuki bursa caleg, Minggu (27/04/2014).
Sosok Gunawan, tukang sablon alas kaki yang ditemui di sebuah tenda berbahan bambu
di sebuah lahan kosong Prajurit Kulon Gang 9 yang disebutnya posko
‘relawan gotong royong’ untuk pemenangan dirinya, terkesan sederhana.
Pria yang baru melepaskan masa lajangnya setahun silam ini lugas
bertutur, tanpa kerja keras para relawan yang notabene tetangganya dan
didukung penuh, Sunoto, ketua rukun tetangga di kediamannya, ia tak
mungkin mampu menembus bursa caleg yang identik dengan modal besar
tersebut.
“Tanpa dukungan penuh para relawan yang meyakinkan dan membantu saya
tanpa pamrih, tipis sekali harapan saya menjadi salah satu caleg
terpilih,” aku pria yang menjadi takmir masjid di lingkugannya ini.
Tak jarang, para relawan harus menguras kocek pribadi untuk kegiatan
sosialisasi pria berusia 30 tahun yang masih menjadi koordinator Tagana,
relawan tanggap bencana tersebut.
“Tidak ada strategi khusus untuk
mendulang suara. Apalagi tebar pesona plus. Kebersamaan dan tekad
menjadi modal utama bagi relawan. Untuk merangcang strategi memperkuat
pundi suara, tidak jarang kita bahas sembari liwetan dari hasil patungan
relawan,” ucap Gunawan diamini sejumlah relawan yang tengah berkumpul
di posko mereka.
Sebenarnya pada pileg 2009 lalu ia sudah didorong warga untuk menerobos
bursa caleg, tapi kala itu ia masih menjadi anggota panitia pemungutan
suara (PPS) di lingkungannya. Dorongan itu menguat lagi begitu kran
caleg dibuka. Ia pun akhirnya berada di ruang caleg PPP. “Di partai,
kapasitas saya sebagai anggota saja,” imbuh Gunawan.
Meski nantinya masuk dalam sistem kelembagaan legislatif dengan beragam
kepentingan, namun alumni Fakultas Ekonomi Universitas Islam Mojopahit
Mojokerto ini menyatakan akan membawa suara dan harapan warganya yang
sebagian besar bermatapencaharian di UMKM alas kaki. “Sentuhan-sentuhan
langsung yang bisa dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat tentunya
akan terus saya usung. Ada harapan warga yang akan saya perjuangkan
untuk diwujudkan melalui pintu Dewan nantinya,” tukas dia.
Janji yang dicetuskan ditengah obralan gayeng bersama relawan gotong
royong yang terbentuk karena keinginan berjamaah itu diakui Gunawan
sebagai amanah. “Memang warga berkeinginan dan berharap agar Gunawan,
pemuda yang ringan tangan dan tidak neko-neko ini menjadi penyambung
harapan warga,” ucap Samiadi, wakil ketua rukun tetangga di kediaman
Gunawan.
Samiadi pun berkilas balik soal hiruk pikuk pileg hingga mengantar
Gunawan merebut kursi Dewan. “Kalau iming-iming dan rayuan dari caleg
lain tidak sedikit jumlah dan ragamnya. Semua caleg yang ‘masuk’ ke
wilayah kami, kami terima dengan baik. Pemberian mereka pun kami terima.
Tapi kalau diembel-embeli agar memilih mereka di bilik suara, itu soal
lain. Toh kami tidak meminta mereka datang. Karena kami kan punya jago
sendiri yang lebih pas,” kelakarnya. (one)
Sumber http://www.satujurnal.com/
0 comments :
Posting Komentar