Selasa, 08 Juli 2014

Jokowi atau Prabowo… Kemenangan Indonesia

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT6mWzBd_Gu6WFlx3gofLyI8FU2exxLQzNYogfEwSh0Z1gJwFqe
Capres cawapres
Sebuah harapan untuk awal perubahan Indonesia
Bagi saya, tak penting siapa yang bakal menang pilpres hari Rabu 9 Juli 2014, Jokowi atau Prabowo. Ya, karena sejak dua nama itu muncul ke permukaan, menyusul nama-nama capres lain yang satu-persatu berguguran karena seleksi alam, saya merasa lega. Apa lagi setelah dua capres ini saling berlomba menunjukkan jati dirinya, karakternya, kompetensinya, dan niat baiknya di mimbar debat televisi, kampanye-kampanye, blusukan-blusukan, hingga silaturahmi-silaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat dan agama, saya semakin bungah
.
Saya bungah karena yakin siapapun yang menang di antara mereka akan berarti kemenangan besar bagi Indonesia. Kenapa saya sebut kemenangan Indonesia?

Kemenangan Indonesia #1
Pertama, karena memang dua tokoh pemimpin ini adalah dua sosok pemimpin terbaik, best of the best, dari keseluruhan stock pemimpin yang kita punya. Karena mereka merupakan yang terbaik, tentu saja keduanya layak memimpin negeri ini, dan membawa Indonesia menuju ke gerbang kesuksesan. Menjadikan Indonesia sebagai negara ampuh dan berpengaruh di dunia.

Jokowi dikenal karena kepemimpinan yang down to earth dan merakyat dengan blusukan-blusukannya. Ia bukan tipe pemimpin yang duduk manis di meja menerima laporan anak buah. Ia terjuan langsung ke lapangan menjadi role model bagi para followers-nya. Ia turun ke pasar-pasar atau kampung-kampung untuk mendengar secara langsung jeritan kesusahan rakyatnya. Dari situ kemudian ia mengembangkan program-program aksi untuk memecahkannya.

Prabowo bagi saya nggak kalah hebat. Pengalaman kemiliterannya luar biasa, dan sebagai prajurit tulen, rasa nasionalisme sekokoh baja. Keikhlasan, kejujuran, dan komitmennya pada negeri ini tak diragukan lagi. Program-program pembangunan yang diusulkannya visionary, komprehensif, dan menyentuh kebutuhan hingga ke masyarakat grass root. Kepeduliannya pada masyarakat bawah: guru, buruh, petani, nelayan, hingga pedagang pasar begitu besar tercermin dari program-program yang diusungnya.

Bicara karakter, kemampuan, komitmen, ketulusan, niat baik, keduanya setali tiga uang. Hanya satu yang mereka butuhkan, yaitu mandat dari rakyat. Karena itu, begitu mandat rakyat didapatkan oleh salah satu dari mereka (siapapun dari keduanya), maka yang paling diuntungkan adalah Indonesia. Siapapun yang mendapat mandat rakyat akan merupakan kemenangan besar bagi Indonesia

Kemenangan Indonesia #2
Kedua, karena dua sosok pemimpin hebat ini dicintai dan dimiliki oleh seluruh rakyat negeri ini dari Sabang sampai Merauke. Inilah pemilu dengan tingkat ownership rakyat yang paling tinggi dalam 70 tahun perjalanan sejarah negeri ini. Inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah pemilu di Indonesia dimana rakyat pemilih begitu terlibat, begitu peduli, dan begitu merasa bertanggung-jawab terhadap keberhasilan pemilu kali ini. Mereka menjadi sangat berkepentingan mengenai siapa yang harus memimpin negeri ini.

Bentuk ownership dan keterlibatan rakyat pemilih ini macam-macam. Ada yang memasang profile photo di Twitter atau Facebook dengan nomor 1 (Prabowo) atau nomor 2 (Jokowi). Ada yang sukarela memasang poster, spanduk, baliho, bendera, dan beragam bentuk sampah visual lain untuk mempromosikan capres dambaan mereka di jalan protokol hingga pos ojek di kampaung-kampung. Ada musisi yang menyumbang lagu atau sastrawan yang mencipta puisi khusus untuk capres dambaannya. Atau yang kebablasan, ada simpatisan yang melakukan black campaign untuk menyerang capres yang tidak dipilihnya.

Ownership dan keterlibatan yang luar biasa ini adalah cerminan begitu cintanya rakyat pada bangsanya. Saya malah melihat fenomena menarik dari pemilu kali ini, bahwa pemilu bisa menjadi medium untuk mengasah nasionalisme yang kian memudar digerus globalisme; bahwa pemilu bisa menjadi medium untuk membangkitkan kembali kecintaan kepada negeri ini. Dengan background macam ini saya berkeyakinan, siapapun pemenang pemilu minggu depan menjadi tak penting. Ya, karena siapapun pemenangnya akan berarti kemenangan besar bagi Indonesia.

Kemenangan Indonesia #3
Ketiga, akhirnya kemenangan sebesar-besarnya bagi Indonesia akan dituai hanya jika pemungutan suara hari Rabu 9 Juli 2014 (dan hari-hari setelahnya) berjalan dengan damai, penuh keteduhan, kematangan, dan kearifan. Kalau itu terwujud maka (sekali lagi bagi saya) siapapun yang terpilih, apakah Prabowo atau Jokowi, menjadi tidak penting. Ya, karena siapapun yang terpilih akan tetap merupakan kemenangan besar bagi Indonesia.

Perkenankan saya sedikit flashback ke belakang menelusuri sejarah pendewasaan negeri ini. Dengan patriotisme membara Soekarno membebaskan Indonesia dari belenggu penjajah dengan kulminasi proklamasi. Di bawah Orde Lama negeri ini terseok-seok. Di bawah Orde Baru Indonesia ini tumbuh pesat menjadi kekuatan ekonomi besar. Namun sayang, bersamaan dengan itu dekadensi moral meradang, tercermin dari korupsi di seluruh lapisan kehidupan.

Tahun 1998 alhamdulillah semua itu dikoreksi, walaupun biaya yang harus kita tanggung demikian besar: negeri ini terjengkang, jatuh terjerembab hingga di titik terbawah. Kita set-back. Tapi sejak itu perlahan kita bangkit. Maka kemudian di bawah pemimpin-pemimpin hebat Habibie, Gus Dur, Megawati, dan terakhir SBY, kita mulai merangkak naik kembali. Para pemimpin hebat ini berjasa meletakkan landasan bagi Indonesia untuk take-off menjadi negara besar dan disegani di dunia. Kini waktu take-off itu telah tiba. Dan pemimpin yang akan didapuk untuk membawa negeri ini take-off adalah satu di antara dua: Prabowo atau Jokowi.

Seperti dikatakan di depan, bagi saya tak penting siapa yang bakal memenangi pemilihan. Yang justru penting bagi saya adalah bagaimana kita, seluruh anak negeri, memanfaatkan tiga momentum kemenangan besar Indonesia di atas. Apabila kita mampu melakukannya, saya tak ragu bangsa ini akan menjadi negara besar di dunia secara ekonomi, politik, maupun budaya. Percayalah, negeri ini siap menggilas India, Amerika, bahkan Cina.

Mari wujudkan kemenangan besar Indonesia dan itu kita mulai Rabu 9 Juli 2014


0 comments :