Rabu, 19 Oktober 2016

Enam Tipe BUMDesa, Yang Mana BUMDesa Kita?

http://www.berdesa.com/wp-content/uploads/2016/09/desamembangun-1-810x350.jpg
Orang desapun pegang laptop
BERDESA.COM – Dari kajian ilmiah beberapa lembaga intelektual mengenai BUMDesa, ada enam model BUMDesa yang bakal menjadi pilihan paling menarik bagi desa-desa. Klasifikasi ini didasarkan atas dasar modal dan potensi yang dimiliki masing-masing desa. Yang mana BUMDesa yang paling cocok untuk desa Anda?

Pertama, BUMDesa bertipe serving alias BUMDesa yang menjalankan bisnis sosial yang bersifat memberi pelayanan kepada masyarakat sekaligus memperoleh keuntungan profit dari pelayanan itu. BUMDesa ini menyasar sumber daya lokal yang dibutuhkan oleh seluruh masyarakat desa dan tidak bisa dilakukan oleh warga secara personal. Misalnya BUMDesa yang melayani usaha air minum dan listrik desa. Desa Karangrejek di Gunungkidul mencatat sukses menjalankan BUMDesa seperti ini.

Kedua, BUMDesa yang bergerak di sektor keuangan alias berperan sebagai bank. Bentuknya lembaga kredit dengan bunga yang rendah. Tugasnya memberikan pinjaman bunga rendah untuk mendorong usaha-usaha milik warga agar meningkat produktivitasnya. Misi lembaga keuangan seperti ini sangat penting untuk melindungi warga dari cengkeraman lintah darat yang saat ini gentayangan di desa-desa dan mencekik leher warga miskin di sana.

Ketiga, BUMDesa bersifat Renting atau menyewakan berbagai peralatan yang dibutuhkan warga dengan skala yang besar seperti penyewaan perangkat pesta, traktor, alat transportasi ruko dan lain-lain. Bisnis model ini biasanya dilakukan BUMDesa yang memiliki tanah kas di jalur-jalur strategis di desanya. Resiko bisnis ini tergolong rendah mengingat modalnya lebih pada barang atau bangunan dan mendapatkan income dari ongkos sewa yang ditetapkan.

Keempat, BUMDesa berjenis Brokering alias perantara. Jenis usaha yang dijalankan adalah menghubungkan komoditas yang dihasilkan desa seperti pertanian lalu BUMdesa menghubungkan dengan pasar atau menjalankan pemasaran. Tugas BUUMDesa seperti ini adalah membangun jaringan pasar yang luas sehingga warga mendapatkan harga yang bagus dan tidak jatuh ke tangan pengijon yang selama ini menetapkan harga yang tidak adil untuk komoditas yang dihasilkan warga.

Kelima, jenis BUMDesa Trading yaitu BUMDesa yang memproduksi barang-barang tertentu yang dibutuhkan warganya. Misalnya, mendirikan pabrik es untuk memenuhi kebutuhan masyarakat nelayan yang butuh mengawetkan ikan-ikan tangkapannya. Biasanya didirikan pada masyarakat yang karakter mata pencahariannya homogen sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga yang lebih murah pada produk penting yang mereka butuhkan. Cara ini dilakukan Desa Gumelar di Banyumas dengan mendirikan pabrikasi tepung tapioka karena sebagian besar warga desa ini mengolah tapioka dalam bentuk kasar. Pabrik yang dibangun akan memperhalus produk desa yang dihasilkan warga sehingga mendapatkan harga dan pasar yang lebih bagus.

Keenam, jenis BUMDesa Holding yakni BUMDesa yang menjalankan usaha menghimpun berbagai potensi yang dimiliki masyarakat kemudian menciptakan pemasaran yang lebih luas bagi produk yang dihasilkan warganya. Bentuk BUMDesa ini bisa rupa-rupa usaha tergantung jenis komoditas yang dihasilkan warga desanya seperti desa yang menghasilkan banyak kerajinan tangan hingga desa wisata.

Beberapa jenis BUMDesa ini tentu saja tergantung dari modal dan potensi yang dimiliki masing-masing desa. Terlepas dari model yang dipilih yang pasti semuanya membutuhkan Sumber Daya Manusia yang mampu menjalankan BUMDesa sebagai unit usaha yang mampu menciptakan penghasilan profit atau benefit yang terukur dan menjawab kebutuhan kolektif masyarakat. Jadi, dari enam tipe di atas,  yang mana BUMDesa di desa-mu?

0 comments :