Sabtu, 18 Januari 2014

HIKMAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1435 H/2014

(Harapan Presiden SBY dari hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta hadapi tahun politik 2014)






          Setiap kali kita memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kita perlu mengenang dan meneladani kepribadian, ahlak, budi pekerti, ke-arifan, tutur kata, dan kesantunan beliau.  Kita Juga mengenang Rasulullah sebagai pemimpin yang terus mendorong umatnya untuk bekerja keras, rajin menuntut ilmu, tidak mudah menyerah, dan tidak bermalas-malasan. Kita didorong untuk terus ber-ikhtiar dan bekerja sekuat tenaga, namun tetap berserah diri dan bertawakal kepada Allah SWT.
Kita juga patut mencontoh sikap kepemimpinan beliau yang agung. Beliau berhasil memimpin sebuah bangsa yang majemuk. Dalam kepemim-pinannya, beliau selalu mengayomi semua pihak, tak pernah henti membangun toleransi, serta senantiasa menjaga ukhuwah dan  kerukunan diantara semua umat yang dipimpinnya.
http://www.jurnas.com/images/2014-01/view/100885-120527-3076377-0-dc87eb17495ef5e5bd47a35fc66d7cb5.jpg
Sambutan Presiden SBY dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/014

Di samping itu, beliau juga seorang pemimpin agung dalam melaksanakan transformasi besar. Beliau memimpin perubahan besar pada zamannya, pada bangsa yang beliau pimpin. Dengan bijak, beliau menunjukkan arah perubahan yang benar. Perubahan dilaksanakan secara bertahap, dengan tetap menjaga keseimbangan, semua pihak diajak dan tidak ada yang ditinggalkan, dan dilaksanakan secara terus-menerus. Dan ketika perubahan yang dilakukan menghadapi cobaan, rintangan, dan tantangan yang luar biasa, beliau selalu bersabar dan mengajak para sahabat semua juga untuk bersabar, sambil terus berikhtiar.
Dengan cara dan pendekatan seperti itulah, beliau berhasil membangun tatanan masyarakat di atas peradaban Islam. Tatanan masyarakat yang menebarkan perdamaian, keadilan, toleransi, dan persamaan. Suatu tatanan sosial yang bertumpu pada tutunan Islam sebagai rahmatan lil alamin; Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam.  
Tatanan kehidupan kenegaraan yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah, menjadi inspirasi  bagi kita untuk membangun kehidupan yang serupa di negeri tercinta ini. Masyarakat yang pluralis, tetapi dapat hidup damai dan harmonis. Masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa, namun bersikap santun dan beretika.
Piagam Madinah dalam konteks ke-Indonesiaan esensinya dapat kita temukan dalam Pancasila. Nilai-nilai uni-versal ajaran Islam yang juga tertuang dalam Pancasila, seperti toleransi, keadilan, dan kesalehan sosial tentu tidak boleh hanya sebatas wacana tetapi harus diimplementasikan dan diteladankan secara nyata.
Saat ini, kita memiliki tugas sejarah untuk   mencontoh tatanan masyarakat ideal sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah. Sebagai sebuah bangsa yang multi-kultural, dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita harus mampu membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, teduh dan mengayomi.
Kita mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh tanah air untuk menanamkan nilai-nilai ajaran Islam yang penuh kedamaian. Jauhkan saudara-saudara kita dari  ajaran Islam yang menyimpang, sesat, dan menye-satkan. Cegah saudara-saudara kita melakukan tindakan radikalisme, terorisme dan pemahaman jihad yang tidak pada tempatnya yang mengatas-namakan ajaran Islam.
Cegah berbagai potensi konflik antar pemaham-an agama yang berbeda. Hindarkan provokasi yang dapat meruntuhkan kerukunan. Sebaliknya mari kita  tumbuh kembangkan kebersamaan, toleransi, dan  kerukunan antar umat beragama.
Di tengah bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita, baik di Gunung Sinabung Sumatera Utara, banjir di ibukota Jakarta dan di tempat-tempat  lainnya di tanah air, saya mengajak kaum muslimin untuk meningkatkan solidaritas dan  kesalehan sosial. Mari kita ulurkan bantuan, santunan, dan kirimkan do’akan agar saudara-saudara kita tetap tabah dan tegar menghadapi bencana.
Memasuki tahun 2014 sebagai tahun politik, sekali lagi, saya mengajak saudara-saudara kaum muslimin di seluruh tanah air untuk ikut ber-partisipasi dalam pemilihan umum. Mari kita bangun demokrasi yang damai, tertib dan beretika. Mari kita tunjukkan kepada dunia, bahwa umat Islam Indo-nesia sungguh makin matang dalam berdemokrasi.