Ekonomi Kerakyatan |
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam visi dan misinya menyatakan akan mengusung ekonomi kerakyatan.
Dalam paparan visi dan misi di laman KPU, Prabowo dan Hatta akan memprioritaskan sektor ekonomi rakyat. Pelaksanaan ekonomi kerakyatan tersebut akan dilakukan melalui 8 poin. Berikut paparannya.
1. Memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UMKM, serta industri kecil dan menengah.
2. Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya.
3. Mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil.
4. Melindungi dan memodernisasi pasar tradisional serta mengkonsolidasi belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan revitalisasi pasar tradisional.
5. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh termasuk buruh migran (TKI/TKW).
6. Mengalokasikan dana minimal Rp 1 miliar per desa atau kelurahan setiap tahun secara langsung, dan mengimplementasikan pula UU Tentang Desa. Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp 385 triliun selama tahun 2015 sampai 2019 bagi 75.244 desa atau kelurahan. Dana ini digunakan untuk program pembangunan pedesaan dan membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 Program Desa.
Visi dan Misi Prabowo dan Hatta tertuang dalam tema Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur Serta Bermartabat. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, mereka akan menjalankan Agenda & Program Nyata Untuk Menyelamatkan Indonesia. Visi-misi lengkapnya DISINI
Dalam paparan visi dan misi di laman KPU, Prabowo dan Hatta akan memprioritaskan sektor ekonomi rakyat. Pelaksanaan ekonomi kerakyatan tersebut akan dilakukan melalui 8 poin. Berikut paparannya.
1. Memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UMKM, serta industri kecil dan menengah.
2. Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya.
3. Mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil.
4. Melindungi dan memodernisasi pasar tradisional serta mengkonsolidasi belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan revitalisasi pasar tradisional.
5. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh termasuk buruh migran (TKI/TKW).
6. Mengalokasikan dana minimal Rp 1 miliar per desa atau kelurahan setiap tahun secara langsung, dan mengimplementasikan pula UU Tentang Desa. Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp 385 triliun selama tahun 2015 sampai 2019 bagi 75.244 desa atau kelurahan. Dana ini digunakan untuk program pembangunan pedesaan dan membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 Program Desa.
Visi dan Misi Prabowo dan Hatta tertuang dalam tema Membangun Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur Serta Bermartabat. Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, mereka akan menjalankan Agenda & Program Nyata Untuk Menyelamatkan Indonesia. Visi-misi lengkapnya DISINI
0 comments :
Posting Komentar